Hujan, nestapa memberiku surat. Tak elok jika aku menolak, meski sempat pula aku mengelak. Katanya, kita adalah dekat yang bersekat. Aku membalasnya dengan senyuman hangat, dan mengatakan jikalau namamu dihatiku sudah lama terpahat.
Bahkan dikeadaan yang sekarat, jiwaku selalu memeluk harapan dengan sangat erat. Harapan bersatu dengan sang hujan yang tak boleh diganggu gugat. Jika sudah begitu, apa yang nestapa boleh buat?
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandung Hujan
PoetryAku menyukai hujan karenamu dan mencintainya seperti aku mencintaimu.