Hari terus berganti
Detik tak mau berhenti
Jarak tak menyusut meski sesenti
Waktu seakan merampas bahagianya pergiSang puteri gundah hati
Jiwanya seolah mati
Tubuh kecilnya diseret sepi
Hanya ada sunyi, lagi dan lagiMahkotanya hampir jatuh
Dia terlalu rapuh
Meski mengeluh, dia tetap patuh
Dan selalu menjaga hatinya agar tetap utuhPangerannya terhalang jarak
Dia tak bisa mengelak
Jika kerinduannya sudah mencapai puncak
Dia memang sudah kalah telakSang puteri kesepian
Dia selalu menunggu meski dalam ketidakpastian
Berharap rindunya terbalaskan
Lalu berdo'a agar lekas di pertemukan
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandung Hujan
PoetryAku menyukai hujan karenamu dan mencintainya seperti aku mencintaimu.