Nusantara, aku ingin bercerita, perkara pangeran yang akan menjadi raja. Maafkan bila senyum ini tak luntur oleh kata. Karena ia enggan beranjak meski sebentar saja.
Aku tak tahu negeri apa saja yang akan dia jelajahi, aku pun tak tahu lembah mana yang akan dia singgahi. Yang aku tahu, do'aku harus selalu menyertainya, cintaku pula harus selalu mengalir layaknya air dermaga.
Dia tak memiliki peta, dia hanya memiliki nurani untuk menjadi kompasnya. Tidak apa-apa, aku yakin dia selalu bisa. Duri hanya masalah biasa, badai pula bukan sesuatu yang bisa menghancurkannya. Biarlah tekad menjadi tamengnya, dan do'aku menjadi pelurus jalannya.
Sungguh, pangeranku adalah insan yang kuat. Dia selalu mencoba hal-hal yang menarik dilihat, namun tidak membuatnya terjerat.
Kamu, katakan pada pangeranku, bahwa aku akan selalu menunggu, hingga nanti kami berada dititik temu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandung Hujan
PoetryAku menyukai hujan karenamu dan mencintainya seperti aku mencintaimu.