࿐Simfoni tengah wengi

13 6 0
                                    

Hari ini, tengah wengi. Di negeri Pertiwi, aku tuliskan sejumput puisi. Yang tiap-tiap frasanya tersimpan ribuan lara hati yang siap merobohkan raga ini.

Dibawah naungan kayu jati, aku bersua lewat aksaraku sendiri. Sesekali menghapus genangan air mata di pipi. Teringat wanita yang sangat aku cintai, pergi tanpa permisi.

Hati ini bagai seruni yang berujung ironi, remuk tak tersisa lagi. Terkadang aku ingin pergi berlari, hingga melukai jemari kaki.

Aku hanya ingin mencari cara untuk mengakhiri jajahan sendu yang menyelimuti. Ini perihal hati, remahan kebodohan yang larut dalam sedih bertubi-tubi.

Aku nyuwun maaf mama, bodohku menghalangi nikmatmu disyurga, semoga kau selalu bahagia didalam pelukan semesta.

Senandung HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang