Dua hari jihoon berada di dalam kamar putih itu hanya ada para pelayan yang masuk untuk mengantarkan makanan yang bahkan tak jihoon sentuh, yang jihoon lakukan hanya duduk diam dan memikirkan bagaimana cara ia keluar.
Di ruang santai dekat taman belakang rumah menjadi tempat dimana soonyoung tengah bersantai sebari membaca beberapa berkas targetnya yang akan datang.
"Dia tak makan makanannya?" Tanya soonyoung masih sibuk dengan berkasnya
"Betul tuan pelayan mengatakan jika nona jihoon tidak menyuh airnya sedikit pun" sahut hyunjin asisten kepercayaan soonyoung
"Gadis itu ingin mati rupanya...hyunjin-na apa yang harus aku lakukan"
"Sesuai keinginan tuan saja"Soonyoung beranjak dari tempat duduknya dan bergegas menuju kamar dimana jihoon dikurung dengan langkah gagahnya.
Soonyoung memasuki kamar jihoon dengan tenang dan mendapati jihoon duduk dengan diam atau lebih bisa dikatakan melamun memandangi luar jendela.
"Kau tak makan makanan mu?" Tanya soonyoung dengan nada datar
"Aku hanya ingin pulang" sahut jihoon
"Kau tak akan bisa pulang"
"Kenapa hiks...kenapa aku tak bisa pulang...kenapa hiks"
"Kau hanya bisa keluar dari rumah ini dengan ijin ku atau kau mati"
"Lebih baik aku mati hiks...aku tidak mau disini hiks"Kepala soonyoung sudah semakin pusing karena menghadapi tingkah jihoon dengan kasar soonyoung menyeret jihoon keluar dari kamar dan membawanya kearah balkon utama rumah super megah ini.
Jihoon berdiri tepat pada ujung papan yang ada di depan balkon dengan soonyoung yang tengah tersenyum menyeramkan dengan duduk santai memandangi jihoon.
Jihoon hanya berdiri pasrah dan berharap jika di kehidupan selanjutnya ia tidak memiliki mulut yang tak pernah berfikir sebelum berucap lagi pula mana ada mulut berfikir dan perkataannya menjadi kenyataan.
Dibawah jihoon dapat melihat kolam renang yang tampak begitu dalam jihoon tak bisa berenang namun semoga kematiannya saat ini ia bisa terlepas dari kurungan rumah ini.
"Jika kau tak bergeser dipastikan kau akan mati tenggelam tapi jika kau ingin mati karena mati otak kau bisa bergeser sedikit dan kepalamu akan menghantam lantai marmer dibawah" ujar soonyoung
"Setidaknya aku terbebas dari rumah ini" ujar jihoon
"Dorong dia"Satu hentakan pada papan membuat tubuh jihoon jatuh kebelakang harapan jihoon hanya satu semoga bibi dan pamannya bisa bahagia.
BYURRR!
Gemercak suara air kolam renang terdengar begitu keras bahkan sampai terdengar dari atas pernafasan jihoon mulai berat air kolam renang mulai memenuhi paru-parunya sampai terasa begitu ditekan dan pandangan jihoon mulai memburam sampai ia mendengar suara seseorang menceburkan diri dan pandangannya menghitam.
Soonyoung memasukan dirinya kedalam air yang membuat beberapa pengawal yang bersamanya jadi bingung sendiri, soonyoung tak tahu kenapa ia bisa ikut melompat dan sekarang yang ada di kepalanya adalah menyelamatkan jihoon.
Soonyoung menekan bagian perut jihoon untuk mengeluarkan air yang memenuhi tubuh jihoon sampai usahanya membuahkan hasil jihoon memuntahkan semua air yang ia raup dan pandangannya melihat wajah samar soonyoung.
"Panggil dokter" ujar soonyoung pada para pengawalnya.
.
.
.
Mata jihoon terbuka secara perlahan rasa pening semakin terasa saat ia mencoba untuk bangkit hal yang ingat adalah ia terjebur dalam kolam renang dan pandangannya menghitam jihoon mencoba mengingat lagi dan ia teringat jika soonyoung menyelamatkannya.Soonyoung menyelamatkannya? Tapi kenapa? Bukankah tadi soonyoung ingin menghabisinya? Bukan maksud jihoon menuruti apa yang jihoon minta? Sudahlah jihoon pusing memikirkannya.
Pintu kamar jihoon terbuka dan mendapati soonyoung masuk dengan pakaian yang berbeda dan Bali berisikan bubur dan air putih, tatapan tajam soonyoung membuat jihoon bergerak mundur walaupun gerakannya tertahan dengan kepala tempat tidur.
"Kau sudah bangun? Makanlah" ujar soonyoung datar
"Aku tak mau...aku mau pulang" ujar jihoon
"Aissss...makan dulu lalu akan aku bicarakan pada hyungku kau boleh pulang atau tidak"
"Kau janji"
"Aku tak akan berjanji...jadi makan lah dulu kalau mau kau keluar dengan selamat"Soonyoung keluar dari kamar jihoon bagi soonyoung menghadapi jihoon dengan versi ini sungguh melelahkan dan menguras banyak kesadaran kalau bukan ingin di nikahkan karena perjanjian dengan hyungnya sudah dipastikan jihoon hanya tinggal nama sejak hari pertama.
Ruang keluarga menjadi tempat dimana soonyoung berkumpul dengan yang lain, jarang sekali soonyoung menunjukan wajah kesalnya namun kali ini ia kesal dengan apa yang ia hadapi.
"Apa katanya?" Tanya jeonghan sebari menuangkan teh hangat
"Terimakasih Noona, ia minta pulang...tahu begitu kemarin ku tembak saja kepalanya" kesal soonyoung
"Itu keputusanmu kalau kau mau menembak kepalanya tembak saja Hyung" celetuk mingyu
"Harusnya ia beruntung kau mau menikahinya biasanya orang yang dijual akan dibuang dimana para perempuan dijajakan"ujar Jun santai
"Tadi aku melihat dokter siapa yang sakit?" Tanya wonwoo
"Siapa lagi kalau bukan dia yang ingin minta mati dari peda menikah dengan ku" sahut soonyoung
"Wahhh...baru kali ini seorang Kwon soonyoung ditolak padahal biasanya para wanita yang mengejarnya" celoteh seokmin
"Begini nih kalau sepatu kuda dikasih nyawa ku jadikan kebab kuda baru tahu rasa kau" kesal soonyoung
"Apa yang dia minta kali ini Hyung?" Tanya chan
"Dia minta pulang padahal kalau pulang dia mau tinggal dimana?"ujar soonyoung sebari menyesap teh nya
"Kenapa kau tak katakan saja Hyung alasan dia disini?" Ujar si pendiam hansol yang sedang asik memainkan jari istrinya seungkwan.
"Lalu aku harus bilang kalau dia dijual oleh keluarganya begitu? Dan dia tak bisa keluar dari rumah ini" Celetuk soonyoung
"Apa!"Suara jihoon membuat semua orang menoleh dan terkejut lagi ketika melihat jihoon membawa senjata bahkan seungcheol dan yang lainnya sudah menyembunyikan istri mereka masing-masing di belakang punggung mereka.
Senjata itu mengarah langsung kearah soonyoung mata jihoon sudah memerah bahkan air matanya sudah mulai mengalir dari mata cantik itu sedangkan mingyu juga sudah bersiap dengan senjatanya yang mengarah ke jihoon.
"Kau bilang padaku jika aku makan kau mau memulangkan ku tapi kenapa aku masih tak bisa pulang...kau sudah berjanji padaku...KAU SUDAH BERJANJI PADAKU TUAN"
Dor...
Dor..
.
.
.
.
.
.
TBCKok makin gaje aja ya😭😭😭