Waktu menunjukan pukul lima pagi jihoon sudah terbangun dan pandangan pertamanya adalah wajah soonyoung yang tengah tertidur pulas sehari memeluknya.
Tampan, itulah yang ada di pikiran jihoon wajah soonyoung sangat tampan jika sedang tenang seperti saat ini dan membuat jihoon tak ingin melepaskan pandangannya.
Jihoon segera beranjak untuk mandi dan membuat sarapan untuk soonyoung pikiran jihoon teringat tentang lambang keluarga mafia Lee yang ditunjukan soonyoung waktu itu.
"Apa mereka mencari ku dan ingin melenyapkan ku" batin jihoon
Sarapan untuk soonyoung dan juga dirinya sudah jadi langkah jihoon mendekati soonyoung yang masih terlelap mungkin karena soonyoung lelah karena semalam pulang malam.
Cup...
"Sayang...bangun sudah pagi" ujar jihoon lembut
"Kau mulai nakal ya" parau soonyoung
"Mau mandi atau sarapan dulu"
"Mandi dulu saja aku tak mau kau sebut sapi"
"Mandilah aku akan menyiapkan baju kerja mu"
"Terimakasih sayang"Soonyoung bergegas masuk kamar mandi, sedangkan jihoon melakukan tugasnya dengan baik.
Waktu sarapan mereka lalui dengan tenang bahkan jihoon mengantar kepergian soonyoung sampai soonyoung masuk mobil, hyunjin yang melihat keharmonisan soonyoung dan jihoon ikut bahagia dan berdoa agar tak ada masalah yang menghadang.
Jihoon tengah bersantai di taman miliknya dan soonyoung ia terus memikirkan lambang itu sampai ponselnya berdering dan menunjukan nomor yang sudah lama tak ia hubungi.
"Halo"
"Jihoon-ah, bisakah kau kerumah sakit?"
"Aku sudah tidak berkerja disana yeji-a"
"Tapi ada surat atas namamu tersesat kemari"
"Baiklah aku akan kesana"
Jihoon bergegas mengambil tasnya dan bergegas menuju rumah sakit tempat dimana ia berkerja dulu, jarang-jarang ia mendapat surat biasanya ia mendapat email jika memang penting.
Ruang kerja yeji menjadi tempat dimana jihoon menemui sang penelfon yang saat ini sedang santai-santai karena jihoon tahu jadwal yeji sudah selesai.
"Tumben sekali ada surat untuk ku" ujar jihoon sebari menatap amplop coklat itu
"Mana ku tahu yang pasti surat itu datang kemarin sore, itu pun aku terima saat suamiku menjemputku" ujar yeji
"Oh...aku tak pernah lihat suami mu?"
"Kau selalu sibuk saat ingi ku perlihatkan suami ku"
"Beri tahu aku nama dan juga fotonya mungkin aku bisa mengajak suamiku juga"
"Suami? Kau sudah menikah"
"Kau ingat dimana aku tak masuk kerja dua Minggu setelah itu aku menikah"
"Dan tak mengundangku? Kau jahat sekali jihoon-ah"
"Maaf makannya lain kali aku akan ajak suamiku untuk bertemu dengan mu dan juga suami mu"
"Ini fotonya namanya Hwang hyunjin"Mata jihoon terbelalak ketika mengetahui suami yeji yang tak lain hyunjin asisten pribadi soonyoung yang tak lain suaminya.
Setelah dirasa cukup bicara dengan yeji yang sudah membuatnya sedikit ikut gila jihoon bergegas untuk pulang selama perjalanan pulang jihoon menyempatkan membaca surat yang ia terima dan berhasil membulatkan mata jihoon.
"Mereka menemukanku" batin jihoon
Dapur setelah pulang dari rumah sakit woozi berkutat dengan kegiatannya didapur ia ingin membuatkan makan siang untuk soonyoung dan berusaha melupakan isi surat itu walau ia sendiri menyimpannya.
Kantor soonyoung menjadi tempat dimana jihoon datang dengan kotak makan siang ini pertama kalinya sebelumnya jihoon tak pernah datang kekantor suami tampannya ini.