Epilog

2.9K 180 10
                                    

"CHIO SEUNGCHEOL!"

"LEE SEOKMIN!"

"KIM MINGYU!"

"WEN JUNHUI!"

"HANSOL VERNON CHWE!"

"LEE CHAN!"

Suara teriakan para istri itu sungguh menggema di seluruh sudut rumah bakhan para pengawal pun sampai menutup telinga mereka.

Bagaimana mereka tak teriak jika semua para suami mereka tengah sakit dan saat ini malah duduk di sofa depan televisi dengan wajah pucatnya.

"Cepat kembali ke kamar kau harus istirahat sayang" ujar jeonghan menatap seungcheol tajam
"Aku bosan di kamar kalau kau tak ada" sahut seungcheol
"Astaga...aku hanya mengabil bubur untuk kau makan masak aku kembali kau sudah menghilang" ujar jeonghan

Berbeda dengan seokmin yang hanya di tatap tajam oleh Jisoo saja sudah takut dan memilih untuk istirahat dikamar sedangkan pasangan kopi susu satu ini tengah berdebat.

"Kim mingyu hitam buluk kaya larutan aspal jalan baru pakai idup lagi cepat kembali kekamar istirahat atau tak ada jatah satu tahu penuh untu mu" ancam wonwoo
"Kenapa kau suka sekali menistakan suami senidri sih dan apa-apa ancaman itu kalau aku tak dapat jatah siapa yang akan memanjakan ku nanti" omel balik mingyu
"Makannya istirahat dikamar kecap kesayangannya Kim wonwoo" lembut wonwoo
"Kalau lembut begini aku kan mau istrihat" ujar mingyu dengan cengiran bodoh
"Dasar bayi Banon cepan masuk kamar" ujar wonwoo

Jun dan Hao malah saling pandang-pandangan di pikir mereka lagi bicara lewat telepati apa atau memang dasarnya aja Jun kurang peka sama tatapan Hao.

"Huaaaa...kenapa keluar kamar hiks...kan masih sakit hiks...demamnya juga belum turun hiks...masa Hao masuk kamar Jun ge ngak ada padahal Hao cuma ambil makanan sama obat buat Jun ge" tangis Hao pecah
"Maaf...ngak akan Jun ulangi lagi kok...maaf buat Hao nangis" sahut Jun lembut menenangkan Hao
"Sekarang kekamar istirahat" ujar Hao

Berdeda dengan seungkwan yang harus menjadi guling empuk hansol pasalnya bukannya bangun dari tempat duduk hansol malah memeluk seungkwan layaknya guling.

"Sayang aku itu istrimu bukan guling" ujar seungkwan sebari mengecek suhu badan hansol
"Kau nyaman sayang" sahut hansol
"Kau masih demam...kalau mau peluk di kamar saja sekalian kau istirahat"
"Baiklah...kalau istri sudah mau membujuk seperti ini berarti aku harus benar-benar istirahat"

Seungkwan dan hansol sudah kembali ke kamar dan sekarng hanya tersisa Chan yang tengah berbaring diatas sofa dan xiyeon yang berusaha membangunkan suami tercinta ini.

"Chan...kau tak mau pindah ke kamar" ujar xiyeon mengusap Surai lembut Chan
"Cium dulu di sini baru aku mau kekamar" ujar Chan menunjuk bibirnya
"Malu Chan dilihat para pelayan"
"Aku sudah pernah lihat semuanya sayang kalau kau tak cium aku tak mau kembali kekamar"

'Cup!'

"Sudah ayo kekamar demam mu masih tinggi"
"Iya kita kekamar"

Saat enam pasangan tadi tengah sibuk dengan Omelan dan drama mereka jihoon tengah sibuk membuat bubur hangat dan memwaba air putih dan obat untuk soonyoung.

"Kwon soonyoung~" panggil lembut jihoon saat memasuki kamar

Ya ketika enam suami tadi tengah sibuk dibsofa depan televisi soonyoung memilih untuk bergelung pada selimut kamarnya alias tidur.

Jihoon menyentuh dahi soonyoung untuk mengecek suhu badan soonyoung dan ternya malah semakin panas bahkan jihoon bisa melihat soonyoung berkeringat.

"Sayang...bangun dulu yuk...kau harus makan dan minum obat" ujar jihoon lembut
"Eungghh~" lengus soonyoung membuka kedua matanya
"Ayo bangun biar ku bantu kau harus makan biar bisa minum obat mu"
"Lidah ku pahit sayang"
"Tapi kau harus makan"
"Kau makan saja"

Karena sudah lelah dengan sifat soonyoung yang selalu seperti ini akhirny jihoon memakan satu sendok bubur itu dan mencium soonyoung agar soonyoung dapat makan untuk minum obat.

"Kalau begitu cara makannya aku mau makan" ujar soonyoung
"Dasar masih sakit masih aja mesum" omel jihoon
"Jangan marah dong"
"Ya udah makan biar aku suapi terus minum obat dan istirahat"
"Iya nyonya kwon"
"Tuan Kwon yang pintar"

Drama jihoon dan soonyoung lebih enak di pandang bukan dan sekarang biarkan si pasangan Kwon itu dalam dunianya sendiri
.
.
.
Hari ini rumah kediaman black mafia cukup ramai pasalnya jeonghan dan yang lain tengah mengadakan pesta kecil-kecilan bersama para pelayan dan pengawal dirumah dan lagi hari ini akan ada tamu istimewa ke rumah ini.

"JIHOON-IE!"

"YEJI-YA!"

Ya hari ini seorang Hwang hyunjin di paksa jihoon untuk membawa istrinya tentu saja membuat hyunjin kaget jika jihoon tahu ia sudah menikah.

Yeji menghampiri jihoon dengan senang pasalnya sudah lama ia tak bertemu dengan jihoon ingat jika hyunjin tak tahu jika yeji dan jihoon berteman sedangkan hyunjin jalan di belakang yeji dengan seorang bocah laki-laki dalam gendongannya.

"Aku rindu pada mu" ujar yeji memeluk jihoon
"Aku pun...dia putramu?" Tanya jihoon
"Hem dia putra ku Hwang hayun dan suami ku Hwan hyunjin"
"Aku sudah tahu aku sering melihatnya berseliweran di rumah ini...ini suami ku Kwon soonyoung" ujar jihoon
"Mereka bos ku sayang" ujar hyunjin santai masih sibuk bermain dengan hayun
"Benarkah?" Tak percaya yeji
"Sudah lah ayo ku kenalkan pada yang lain" ajak jihoon menarik yeji

Dan kini tinggallah soonyoung bersama dengan hyunjin yang tengah menggendong hayun hanya bisa melihat perginya istri-istri merwka.

"Perempuan kalau sudah bertemu dengan temannya akan lupa kalau sudah punya suami" ujar soonyoung
"Dan anak tuan" lanjut hyunjin
"Itu kau aku belum punya anak...nah hayun-ah kau samchoon culik dan ayo kita tinggalkan appa sipitmu ini"
"Tidak sadar diri jika dia juga sipit"
"Sesama sipit tidak boleh saling mendahului kau tahu"
"Iya tahu tuan Kwon soonyoung"
"Ayo kita pergi hayun-ah"

Soonyoung pergi meninggalkan hyunjin dengan membawa hayun untuk menghampiri yang lain telih tepatnya menghampiri jihoon yang tengah duduk karena soonyoung tahu jihoon sangat senang dengan anak-anak.

"Kenapa mereka tak buat sendiri yang lucu seperti hayun" gerutu hyunjin
"Tak apa sayang itung-itung kita bisa kencan sebentar" sahut yeji
"Apa yang kau makan?"
"Kue...kau mau disana masih banyak"
"Aku maunya kau bukan kue"
"Ini di rumah orang bodoh"

Pesta kecil-kecilan ini memang sangat berkesan untuk semua orang apa lagi jihoon dan soonyoung walau harus melihat drama Chan dan xiyeon.

Cinta tak harus melihat latar belakang pasangan kita asal kita bisa menerima mereka dengan hati terbuka makan cinta akan tumbuh denga sendirinya seperi soonyoung dan jihoon.
.
.
.
.
...end

My Husband MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang