8

2.8K 207 3
                                    

Satu Minggu sudah soonyoung libur dan hari ini ia harus berkerja entah apa yang soonyoung dan semua saudaranya kerjakan yang penting ia bisa menghasilkan uang jika sedang bosan.

Jihoon menyiapkan baju kerja soonyoung untuk soonyoung kerja hari ini dan tentu saja sarapannya sudah siap dan kini jihoon hanya menunggu soonyoung selesai mandi.

Soonyoung menikmati sarapannya dengan tenang dan sebari jihoon mengeringkan rambut soonyoung yang basah
"Aku punya sesuatu untuk mu...aku tak tahu apa yang kau suka kata mingyu dan seungcheol Hyung aku bisa memberi mu ini" ujar soonyoung memberikan kotak pada jihoon

"Ini untuk ku...ini berlebihan soon-ie" ujar jihoon
"Sini biar ku pakaikan"

Soonyoung memakaikan kalung itu pada leher jihoon dan soonyoung tak salah pilih karena kalung yang dipakai jihoon sangat cantik pada jihoon, pandangan soonyoung memandangi wajah jihoon yang tengah tersenyum manis.

Cup..

Tubuh jihoon mematung karena soonyoung mencium bibirnya setelah menikah jihoon dan soonyoung memang tidak melakukan kontak fisik bahkan saat pergi berdua dan itu adalah ciuman pertama jihoon.

Soonyoung melihat jihoon yang diam mematung hanya tersenyum menurutnya jihoon sangat lucu dan senyuman soonyoung adalah senyuman pertama yang jihoon lihat dan langsung memeluk tubuh mungil jihoon

"Aku juga punya sesuatu untuk mu...aku tahu ini tidak semahal dari apa yang kau berikan tapi aku membeli ini dengan uang hasil kerjaku sendiri aku ingin kau mengingatku setiap waktu" ujar jihoon memakaikan jam tangan yang ia beli di sebelum menikah.
"Kalau begitu aku berangkat" pamit soonyoung mencium kening jihoon yang membuat wajah jihoon semakin merah
"Hati-hati jangan lupa untuk makan siang" sahut jihoon sebari merapikan jas yang dipakai soonyoung.

Para suami sudah pergi sekarang hanya tersisa para istri saja yang tengah duduk bersantai sampai salah satu pelayan datang menghampiri mereka dengan baju yang mereka bawa.

"Nyonya Choi ini baju yang anda minta" ujar pelayan itu
"Terima kasih kau bisa kembali bekerja lagi" ujar jeonghan dengan senyuman
"Baik nyonya, saya permisi" pamit pelayan itu lalu kembali pergi
"Jihoon-ah ini baju untuk mu kau pakai yang ini satu jam lagi kita akan pergi" ujar jeonghan
"Baik eonni" sahut jihoon

Jihoon bergegas pergi mengganti pakaiannya dan turun menemui semua saudaranya yang juga sudah bersiap untuk pergi.

Tujuh mobil mewah membawa mereka keluar dan menuju tempat tujuan mereke, perjalanan terus berlanjut sampai mereka memasuki kawasan perdesaan yang asri, mereka di kawal oleh orang kepercayaan suami mereka dan menurut mereka cukup untuk dipercaya.

Panti asuhan Agl menjadi tempat dimana mobil-mobil itu berhenti dan mereka semua turun, jihoon tak tahu jika keluarga mafia bisa mengadakan kunjungan seperti ini.

Anak-anak panti asuhan semua keluar dan menghampiri mereka semua dengan senyuman dan tawa yang membuat siapa saja yang melihat ikut tersenyum juga.

Jeonghan dan yang lain membaur satu sama lain begitu juga dengan jihoon sampai pandangan jihoon tertuju pada gitar yang bersandar rapi di salah satu dinding dekat dengan meja yang berisikan piala yang menurut jihoon adalah piala prestasi anak-anak yang sekolah.

Jihoon kembali berkumpul dengan anak-anak yang masih duduk melingkar dengan gitar yang ada di tangannya, jari lentik jihoon memainkan gitar dengan begitu indah disertai oleh suara jihoon yang lembut dan merdu membuat semua yang mendengarkannya terpesona bahkan ada yang sampai tertidur di sekitar jihoon dan jihoon meminta pengasuh panti asuhan untuk memindahkannya kekamar.

Taman panti asuhan menjadi tempat dimana jihoon dan wonwoo tengah duduk dengan santai diatas karpet dengan beberapa makanan ringan di tengah-tengah mereka, jihoon sedari tadi hanya memandangi anak-anak yang masih bermain dengan senyuman namun juga sedih.

My Husband MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang