16 END

3.1K 194 2
                                    

Langkah kaki ber sepatu pantofel memenuhi lorong dengan penerangan bahkan cat dinding berwarna serba putih, satu ikat bunga sepatu segar menjadi barang yang ia jinjing sebelum memasuki ruangan yang selalu ia kunjungi setahun belakangan ini.

Bunga sepatu itu selalu mengganti buang sepatu sebelumnya di tempat yang sama agar sosok yang terbaring itu tak bosan, satu kecupan selalu mendarat pada kening sosok yang saat ini tengah terbaring lemah dengan mata tertutup.

"Hai sayang aku pulang, maaf kau harus menunggu lama" ujarnya.

Kwon soonyoung pria itu dan sosok yang terbaring itu adalah Kwon jihoon yang sudah satu tahun ini mengalami koma dan selama satu tahun itu pula soonyoung selalu mendampingi jihoon tanpa kenal lelah.

Soonyoung duduk di samping ranjang pesakitan jihoon menggenggam tangan jihoon mengecupnya agar tangan itu merasa hangat, memandangi wajah pucat jihoon namun masih terlihat cantik.

"Rambutmu sudah mulai panjang sayang..." Ujar soonyoung
"Kau tak lelah terus tidur...apa mimpimu terlalu indah sampai kau enggan untuk bangun...kau tak merindukan wajah ku hemm...aku merindukan mu, kau tak ingin bangun dan pergi dengan ku...ji ku mohon bangun lah melihatmu seperti ini membuat ku sakit ji, aku mencintaimu bahkan aku mencoba menghilangkan wajah seram ku...ku mohon ji bangun lah..."

Tangis soonyoung pecah itu lah yang dilakukan soonyoung selama satu tahun ini datang dan bercerita kepada jihoon yang tidur dan berakhir dengan soonyoung yang menangis walau hanya di hadapan jihoon saja soonyoung menangis

"Kau..jelek...jika...menangis" lirih jihoon
"Ji kau bangun...kau bangun ji...tunggu sebentar ku panggilkan dokter" ujar soonyoung

Dokter memeriksa keadaan jihoon dan memberitahukan jika jihoon sudah dalam keadaan baik dan itu tentu saja membuat soonyoung senang, dokter sudah keluar dan hanya jihoon dan soonyoung yang ada di dalam ruangan.

Soonyoung menatap jihoon cukup lama sampai akhirnya merengkuh tubuh jihoon dan mengecup pipi tirus jihoon dan berakhir dengan kecupan di bibir pucat jihoon.

"Terima kasih sudah kembali" lirih soonyoung yang dapat di dengar jihoon
"Terima kasih sudah mau menunggu" sahut jihoon
"Aku mencintaimu Kwon jihoon"
"Aku juga mencintaimu Kwon soonyoung"
"Istirahatlah...aku akan menjagamu disini"
"Kemarikan tangan mu?"
"Ini"
"Syukurlah kau sehat"
"Tentu saja"
"Temani aku bercerita saja bagaimana?"
"Kau mau bercarita apa?"
"Banyak hal asal kau yang mendengarkan"
.
.
.
Sore ini ruang rawat jihoon sungguh ramai pasalnya semua saudara-saudaranya tengah berkumpul karena senang jihoon sudah bangun.

Seungkwan dan xiyeon yang paling exaited pasalnya jika dirumah mereka pusing menghadapi tingkah laku soonyoung yang membuat geleng-geleng kepala.

"Eonni aku rindu padamu...aku bisa gila Jika kau tak bangun" ujar xiyeon
"Suami mu yang menyebalkan itu sungguh membuat satu rumah kerepotan sendiri" ujar seungkwan
"Enak saja aku tak pernah merepotkan ya kalian saja yang suka kerepotan sendiri" ujar soonyoung kesal menatap seungkwan
"Kalian itu suka sekali bertengkar" ujar jihoon
"Aku senang kau bangun jihoon-ah, soonyoung seperti mayat hidup kalau sedang di rumah" adu jeonghan
"Bahkan untuk makan saja kita semua harus memaksanya" ujar wonwoo
"Pulang larut itu pasti dan karena itu seokmin harus menggunya" ujar Jisoo
"Jun ge juga harus bangun menemani soonyoung oppa kalau lapar lebih dari tengah malam"
"Hei kalian tolong aku istri kalian mengkroyok ku" ujar soonyoung.

Semua yang mendengar itu hanya menggelengkan kepala melihat tingkah soonyoung, semua kembali sibuk dengan kegiatan masing-masing dari pertengkaran konyol Chan dan xiyeon sapai kisah drama picisan hansol dan seungkwan.

Jihoon dan soonyoung hanya sebagai pengamat saja, soonyoung duduk di atas ranjang jihoon dan memeluk jihoon dengan erat sebari sesekali mencium pipi jihoon.

"Tuhan terima kasih sudah mengembalikan hidup dan cinta ku lagi, akan ku jaga malaikat titipan mu dengan sepenuh hati dan seluruh nyawaku" batin soonyoung yang memandangi wajah jihoon dengan penuh kasih sayang

"Kenapa menatap ku begitu?" Ujar jihoon menatap kedua netra soonyoung
"Tidak...aku baru sadar jika istriku ini sangat cantik dan menggemaskan" sahut soonyoung
"Kau baru sadar jika istri mu ini cantik dan menggemaskan"
"Tentu saja aku baru sadar soalnya setahun terakhir aku hanya melihat wajah pucatmu saja"
"Maaf"
"Aku harusnya yang minta maaf...karena aku kau jadi harus begini"
"Tak apa sekarang kau lihat kan jika aku baik-baik saja"
"Kalau kau masih dirumah sakit kau belum baik-baik saja sayang"
"Aku mencintaimu soon-ie"
"Aku juga mencintaimu"

Soonyoung mengeratkan pelukannya dan memandangi perkelahian saudaranya begitu pula dengan jihoon yang sangat nyaman dalam dekapan soonyoung.

-Tuhan terima kasih kau telah mengirimkan orang yang sangat mencintaiku untuk menjadi suamiku, walau dia seorang mafia namun aku tetap dan akan tetap mencintainya sampai kau benar-benar memisahkan kami- ljh



-Tamat-

My Husband MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang