6

2.8K 212 0
                                    

Acara pernikahan telah usai soonyoung dan jihoon sekarang tengah berada di sofa kamar soonyoung yang sekarang menjadi kamar jihoon juga, canggung itu pasti apa lagi mereka hanya berbicara saat perlu dan penting saja.

"Kau mandilah dulu" ujar soonyoung sebari melepaskan tuxedo yang ia kenakan.
"Baiklah" sahut jihoon beranjak dari tempat duduk menuju kamar mandi

Selama mandi pikiran jihoon berkeliaran kemana-mana ia masih takut jika hal setelah pernikahan akan ia lakukan dengan soonyoung ayolah jihoon jangan berfikiran yang macam-macam.

Jihoon keluar dari kamar Mandi dengan piama berlengan pendek berwarna biru muda pandangan jihoon tertuju pada soonyoung yang tengah duduk bersandar pada sofa yang ada di kamar mereka dengan menggunakan kaos putih polos lengan pendek dan celana dari tuxedo yang membuat soonyoung semakin tampan.

"Aku sudah selesai kau bisa mandi sekarang" ujar jihoon kembali duduk di sofa
"Baiklah..." Sahut soonyoung berjalan menuju kamar mandi.

Jihoon hanya duduk setelah mengabilkan piama tidur soonyoung dari dalam lemari yang membuat jihoon geleng kepala karena semua pakaian soonyoung hanya berwarna gelap yang terlihat terang hanya warna putih saja.

Pintu kamar mandi terbuka dan keluarlah soonyoung hanya dengan handuk yang melilit pinggang berototnya dan secara sepontan jihoon menutup kedua matanya yang membuat geleng kepala dan bergegas memakai pakaiannya.

"Buka mata mu aku sudah selesai pakai baju" ujar soonyoung duduk di samping jihoon
"Benarkah" lirih jihoon
"Yak! Kita ini sudah menikah kenapa kau menutup mata mu saat suami mu keluar kamar mandi tak pakai baju" ujar soonyoung datar
"Aku malu...soonyoung-ssi...itu..."gugup jihoon
"Aku tak akan melakukan itu jika kau belum mau melakukannya...aku ingin saat melakukannya kita sama-sama mau dan itu dari hati" sahut soonyoung menatap wajah jihoon
"Maaf...soonyoung-ssi"
"Panggil aku soonyoung atau apapun yang membuatmu nyaman mendengar mu memanggil nama ku seperti itu aku seperti orang asing saja"
"Soon-ie saja bagaimana"
"Terserah kau saja...lebih baik kau tidur sekarang ini sudah malam aku akan tidur di sofa saja"
"Tidur di sampingku saja kau suamiku jadi tak baik tidur terpisah asal kau pegang kata-kata mu tadi"

Malam pertama mereka lewatkan dengan tidur dengan tenang berbeda suasana di kamar seungcheol dan yang lainnya contoh nya saja Chan yang sampai sekarang belum tidur dan asik menikmati kopi yang di buatkan xiyeon.

Xiyeon hanya memandangi suaminya dengan kesal pasalnya Chan belum juga mau tidur padahal ia sendiri sudah sangat mengantuk.

"Sayang aku sudah mengantuk ayo kita tidur" ajak xiyeon yang sudah duduk diatas ranjang
"Kau tidurlah dulu aku masih minum kopi ku" sahut Chan santai
"Dasar suami tidak peka aku kan mau dipeluk saat tidur malah asik minum kopi tahu begitu tadi kopinya kuberi sianida saja"
"Kalau kau beri sianida aku akan tidur di sampingmu lalu saat bangun kau melakukan upacara kematian ku...aku tidak ingin mati dengan judul berita konyol sayang"
"Memang apa judulnya?"
"Seorang pria ditemukan tewas karena tidak peka dengan perasaan istrinya"
"Kau terlalu banyak nonton drama azab sayang...ayo tidur atau besok kau makan dengan cacing goreng"
"Hei mana ada drama azab di negara kita itu ada di negara tetangga kau main terlalu jauh sayang"
"Lee Chan suami Lee xiyeon tidur atau ku paksa kau untuk tidur"

Jika sudah menyebut nama lengkap seperti itu tandanya Chan harus tidur karena jika ia tetap menolak tidur makan besok sarapan ia akan benar-benar sarapan dengan cacing goreng dan Chan tak mau itu.
.
.
Pagi tiba jihoon bangun lebih dulu dari pada yang lain bukan karena ia tak bisa tidur namun sudah kebiasaannya setelah bangun bergegas mandi karena bagi jihoon itu menyenangkan mandi setelah bangun di tambah lagi ia ingin tampil cantik saat soonyoung bangun walau belum bisa jatuh cinta jihoon ingin menjadi istri yang baik.

Dapur menjadi tempat dimana jihoon tengah sibuk membuat sarapan untuk soonyoung padahal para pelayan rumah sudah melarang jihoon namun bukan jihoon namanya jika tidak keras kepala selama membuat sarapan jihoon tahu banyak jika saat sarapan para istri selalu sarapan di kamar mereka masing-masing dan makan malam bersama saat makan siang biasanya mereka akan pergi keluar dengan para suami mereka.

Jihoon tak tahu apa yang soonyoung suka jadi jihoon hanya membuat sarapan yang biasa ia makan sebelum melakukan aktifitas saja nasi goreng kimchi dan kawan-kawannya lalu membawanya ke kamar.

Soonyoung terbangun dari tidurnya dan mendapati jihoon tak ada sempat berfikir jihoon kabur namun pintu kamar mereka terbuka dan mendapati jihoon membawa baki makanan, aneh itu yang soonyoung rasakan biasanya ia akan sarapan di luar karena semua saudaranya akan sarapan dikamar dengan istri mereka namun siapa sangka jika ia juga akan merasakannya.

"Kau sudah bangun? Kau mau sarapan dulu atau mandi dulu?" Tanya jihoon duduk di pinggiran tempat tidur
"Mandi dulu saja" sahut soonyoung
"Bagus kalau kau makan dulu baru mandi bersarti kau mirip sapi" celetuk jihoon
"Apa!"

Astaga jihoon kenapa mulutmu itu selalu berkata tanpa di saring dulu masa pagi-pagi udah ribut aja kan gak like, jihoon hanya memberi cengiran tanpa dosa setelah mengatakan itu.

"Kenapa seperti sapi?" Tanya soonyoung datar
"K-karena sapi kan makan dulu baru mandi" sahut jihoon seadanya kan emang bener sapi itu makan dulu baru mandi
"Hah...aku mau mandi dulu"
"Soon-ie kau hari ini berkerja atau tidak jadi nanti aku tidak akan salah memilih pakaian untuk mu"
"Aku libur selama satu Minggu kedepan"
"Oh...baiklah"

Soonyoung bergegas mandi sedangkan jihoon memilih pakaian untuk soonyoung dan harus membuka lemari pakaian soonyoung yang tanpa warna cerah dan di isi dengan warna hitam.

Jihoon dan soonyoung kini tengah menikmati sarapan mereka dengan tenang namun pandangan jihoon tengah tertuju pada rambut soonyoung yang basah dengan cepat jihoon mengambil handuk untuk mengeringkan rambut soonyoung yang basah.

"Kau makan saja aku akan keringkan rambutmu dulu" ujar jihoon sebari mengeringkan rambut soonyoung
"Hemm" deham soonyoung
"Besok-besok kau bisa minta padaku untuk mengeringkan rambutmu kalau rambut basah seperti ini setiap pagi tidak dikeringkan nanti kepalamu akan pusing"
"Apa semua dokter seperti ini"
"Seperti ini bagaimana?"
"Apa-apa harus selalu yang sehat"
"Tidak juga bahkan saat berkerja aku sering dapat julukan dari kata sehat"
"Kau mau brlerkerja lagi di rumah sakit?"
"Aku ikut keputusan mu saja jika kau mengijinkan aku tak masalah namun jika tidak aku tidak keberatan"

Soonyoung terdiam sesaat sebari mengunyah masih gorengnya dan berfikir mengenai kondisi jihoon sekarang karena dengan status istri mafia jihoon bisa dijadikan sasaran empuk para musuhnya.

"Di rumah saja kau ikuti kegiatan para istri yang lain saja" ujar soonyoung
"Baiklah..." Sahut jihoon
"Setelah ini kau mau kemana?"
"Entah aku jarang keluar rumah saat libur...kau?"
"Aku tidak pernah dirumah dan ini pertama kalinya aku bangun tidur dirumah santai begini"
"Yasudah bersantai saja di rumah nanti makan siang tak usah keluar aku akan masakan saja"
"Kau bisa memasak memang"
"Tentu saja lalu kau pikir siapa yang memasak sarapan mu ini eoh?"
"Para koki"
"Ini semua aku yang memasak suami ku baru resmi kemarin"
"Oh...pantas berbeda"

Jelas berbeda kan biasanya bapak soonyoung ini makan diluar saat sarapan sekarang makan masakan istri ya jelas beda dong.
.
.
Senja tiba saat ini jihoon tengah berkumpul dengan jeonghan dan yang lainnya di ruangan yang dibuat khusus untuk para istri berbincang-bincang tanpa adanya para suami yang mengeroki.

Jihoon duduk di antara hao dan wonwoo bangku dengan desain sederhana namun nyaman dengan warna kursi putih jihoon tahu pasti bangku ini kayu karena bangku yang jihoon duduki berbeda dengan yang lainnya yang terlihat mewah bahkan elegan.

"Akhirnya bangku ini ada yang menduduki juga" ujar wonwoo santai
"Kau nyaman jihoon-ah?" Tanya jeonghan menatap lembut jihoon
"Nyaman eonni"sahut jihoon tersenyum
"Bangku ini soonyoung oppa sendiri yang membuatnya dengan tangannya sendiri, ia sangat suka dengan kesederhanaan makannya ia ingin istrinya merasakan hidup sederhananya dengan nyaman" jelas seungkwan
"Jihoon-ah karena kau istri soonyoung maka kau harus tahu semua keluarga kita...seungcheol mengatakan padaku jika ini harus disampaikan dari istri tertua untuk istri saudaranya..." Ujar jeonghan mulai serius
"Keluarga kita bukan keluarga bisa, kami semua disini juga bernasip sama hanya beda cerita" ujar jisoo

Jihoon hanya terdiam dan bingung denag apa yang tengah diutarakan jeonghan sedari tadi dan ia akhirnya tahu alasan mengapa ia dibawa kemari.
.
.
.
.

My Husband MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang