Jo
Author Pov
"makasih ya" ujar irene setelah nya ia masuk ke dalam kamar nya tanpa menunggu jawaban dari seulgi
"Iya sama sama" seulgi kemudian melangkahkan kaki nya perlahan menjauh dari pintu kamar itu dengan kedua sudut bibir yang terangkat
"udah lama" gumam nya
ceklek
seulgi kembali menoleh saat mendengar suara pintu terbuka dan menampilkan lisa dengan celana boxer dan kaos polos, udah kayak gembel
"mau kemana lo? nggak mampir dulu?" tanya lisa sambil kembali menutup pintu
seulgi menggaruk kepala nya "nggak usah lis, dah malam nggak enak nanti sama jennie" tolak nya
"nggaklah, yuk masuk" lisa menarik tangan seulgi yang sedari tadi menggaruk kepala nya
"nggak lis, gue balik dulu ya bye" seulgi menarik kembali tangan nya dan langsung lari
lisa cuman menggelengkan kepala nya lalu kembali masuk ke dalam
"seulgi nya mana?" tanya jennie sambil melihat ke belakang lisa
"'nggak ada, kata nya dah malam nggak enak sama lo" jawab lisa lalu berjalan mendekat ke arah jennie yang berada di atas kasur sedangkan irene duduk di sofa
"pengen mati aja gue rasa nya ngeliat yang kek ginian" irene membuang wajah nya saat melihat lisa memeluk jennie sambil menciumi leher jennie
"ya makanya, kan udah gue bilang, sana ke kamar seulgi aja" jennie menunjuk kamar seulgi dengan dagu nya
"kalo nggak malu juga gue udah ke sana tanpa lo suruh" dumel irene
"anjirr lisaa!! lo nggak liat ada gue disini?" teriak irene saat melihat lisa yang ingin menaiki jennie
jennie yang malu langsung mendorong bahu lisa menjauh darinya, membuat lisa memayunkan bibir nya
"nggak asik ah ada irene" ucap lisa
"apa? coba ngomong lagi lis" irene molototin lisa
"hehe, nggak rene canda" lisa hanya cengar cengir saja tak berani dengan nyai
"lo aja lis yang antar irene ke kamar seulgi" usul jennie
"apaan, nggak" irene mulai menjual gas elpiji
"yaudah kalo gitu jangan marah" lisa menarik tengkuk jennie dan mencium bibir pink milik si kucing penuh nafsu
irene dengan cepat mengambil hp nya dan pergi dari kamar itu, menutup pintu tersebut dengan sangat keras membuat lisa dan jennie tertawa di sela ciuman mereka
...
"bosan aku bosaaan mendengarrr~" seulgi bersenandung asal sambil mengscroll explore ig nya
"bohh hwasa body nya ya tuhan, woii" seulgi menggit guling nya gemes
"mariaa mariaaa~"
tok tok..
seulgi langsung mengalihkan pandangan nya dari hp ke pintu putih itu
"nugu nugu?" tanya nya dengan suara agak keras
tok tok...
"astaga, iya iya sebentar sabarr" seulgi bangkit dari rebahan santainya lalu menuju pintu
"eh?" kaget seulgi saat melihat irene sudah berada di depan nya
"kenapa?" tanya seulgi tanpa basa basi
"gue tidur sini boleh kan?" tanya irene dan langsung menerobos masuk tanpa menunggu jawaban seulgi
seulgi masih berdiam di tempat nya, ia masih bingung dengan sikap random irene akhir akhir ini
"lo tidur di kasur lisa ya?" tanya irene
seulgi masuk dan mengunci pintu kamar nya lalu berjalan mendekat ke arah irene yang sibuk sendiri
"dih, kenapa emang?" tanya seulgi, ia menatap irene dengan tatapan tak suka
"kasur lisa bau jigong nya dia" jawab irene yang sudah membaringkan badan nya di kasur seulgi
"kasur gue juga bauu bego"
"udah nggak usah banyak bacot, tidur sonoo"
seulgi mendekat ke arah irene, irene yang ngeh pun mulai menjauhkan badan nya was was
"mau ngapain lo?" tanya irene dengan nada nyolot
seulgi semakin mendekatkan diri kepada irene yang sudah tersandar pada sandaran kasur
"jangan macam macam ya seulgii"
hap
"apaan si? orang cuman mau ngambil hp" seulgi menggoyang goyangkan hp yang sudah berada di genggaman nya
"yauda sana" irene membelakangi seulgi dan mengurung dirinya di dalam selimut
"iya iya" seulgi terkekeh melihat irene yang seperti nya phobia kepada diri nya
...
"seulgii" irene menggoyang goyangkan badan seulgi yang masih terlelap
"nggh" erang seulgi dan kembali membenarkan posisi tidurnya
"seulgii ada anjing teriak di luar" irene masih menggoyang goyangkan badan seulgi tapi kal ini lebih kencang
"apasii rene?" seulgi akhir nya membuka mata nya dan melihat irene samar samar
"ada anjing teriak di luarr, gue takut" irene mengeratkan pegangan nya di lengan seulgi yang masih mengucek ucek mata nya
"yaudah nggak usah di dengar" usul seulgi dengan suara serak nya
"yaa gimana cara nya? ini kedengeran teruss, tuh tuh" irene menenggelamkan kepala nya di perut seulgi saat mendengar anjing di luar kembali menggonggong
"apa si rene? gue mau tidur" seulgi menyingkirkan kepala irene dari perut nya, tapi irene malah mengeras
"gue takut" suara irene mulai melemah
"yakan ada gue, udah sana ke kasur gue lagi" seulgi mengelus elus kepala irene pelan
"takutt seulgi, tau takut nggak si lo?" irene mencubit perut seulgi
"yaudah kalo gitu, gue tungguin lo sampe tidur, tapi lo tidur nya jangan di sini"
irene mendongakkan kepala nya menatap seulgi dengan wajah memelas
"kalo gitu lo disini gue di situ" ucap seulgi tapi irene menggelengkan kepala nya
"gue di situ tapi lo juga di situ" irene menunjuk kasur seulgi
"kecil rene, gue disini aja" tolak seulgi
irene kembali memasang wajah memelas nya, helaan nafas pun keluar dari mulut seulgi
"yaudah"
