13. Kerja (Kelompok)

45 13 19
                                    

"Ya udah di rumah Jeje aja," kata Zara.

Ya, hari ini rencananya mereka bakalan buat tugas kelompok IPA, yang anatomi itu.

Habis anak sayap kiri dihukum tadi, mereka pada bolos entah kemana. Kecuali Sung, soalnya pas diajak dia bilang,

‘Hari ini saya mau ikut pelajaran’

Dan sekarang sudah waktunya istirahat kedua. Biasanya Jeje salat dhuhur di mushola sekolah, berhubung hari ini dia dapet jadinya nggak salat.

Dia bukan anak rajin yang selalu belajar, tapi kalau salat biasanya selalu dia lakukan sebisanya. Walaupun kadang rasa malas itu mendera, tapi ada tips dari Jeje. Tulis kalimat yang bisa ngingetin kalian sama Tuhan kalian. Terus ditaruh di laci meja atau nggak ditempel di tempat yang sering banget kalian lihat (kalau pakai stiky note)

Ma Fi Qalbi Ghairullah

-Tidak siapapun di hatiku melainkan Allah-


Itu contohnya.

(Maaf gak bermaksud buat SARA)








Jun sama Jae duduk diatas meja dengan kedua tangannya megang camilan juga es. Kaki satunya di naikkan ke atas meja yang satunya lagi dibiarkan menggantung di udara. Udah santuy mereka berdua itu.

Zara duduk didepan Jeje atau lebih tepatnya pinjam kursinya Jae. Jeje sama Sung duduk berdua, mereka kayaknya lebih serius dari pada dua manusia humam itu.

"Terserah kalian. Terus kapan?" kata Jeje sambil makan camilannya. Satu bungkus besar keripik singkong pedas yang tadi dibeli di Bu Daeg udah sisa setengah di meja. Sesekali Zara juga ikut nyemil.

"Emm... Minggu aja gimana?"

"Boleh tuh Za! Yang lain gimana, pada setuju semua?"

"Gue nggak bisa Je!" teriak Jun

"Ngapa Lo?"

"Nyokap gue sendirian di rumah," katanya—yang kayaknya nggak bakal ngaruh apapun ke kelompoknya. Soalnya nggak bakal digubris. Nunggu setujunya Jun mah kayak nunggu Zara nikahan sama Lee Jong Suk.

Mustahil.

"Gue nggak butuh persetujuan Lo!" Tungkas Zara cepat. Udah nggak tahan sama alasan-alasannya Jun mungkin.















Hari Minggu

Seperti apa yang udah direncanakan, hari ini mereka kumpul di rumah Jeje. Meski waktu itu Jun sempet protes tapi hari ini dia datang kok. Lebih awal malahan, nebeng Jun katanya.

"Katanya jam 7 udah harus nyampe," keluh Jun.

Entah kenapa anak ini kalau masalah kelompok malasnya minta ampun. Apa jangan-jangan karena udah ada orang lain, jadi tugasnya dia wakilkan. Wah tidak beres.

"Sabar napa Jun. Biasanya juga Lo yang ngaret," sahut Jeje.

Mereka itu ada di teras rumah Jeje yang kebetulan ada semacam taman kecil terus juga ada ayunan dari kayu.

Jae duduk lesehan sambil makan kuaci, minta sama Jeje. Dia pagi-pagi banget kesininya. Makanya si Jun yang nebeng jadi marah-marah mulu.

Janjiannya jam 7, sekarang udah jam 7 tapi yang datang baru dia sama Jae. Udah gitu dia datang ke rumahnya Jeje itu jam 6 pula.

"Udah napa sih Jun. Orang udah dikasih makan gini, Lo masihhh aja ngeluh," kata Jae.

"Dari tadi makan mulu!"

One Class | LengkapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang