"Oh iya! Sebelum pelajaran di mulai. Saya mau ngasih tugas dulu ke kalian. Tugasnya buat semacam anatomi hewan." Bu Ani mengeluarkan contoh anatomi yang kayaknya didapat dari anak kelas lain.
"Sebenarnya tugas ini buat Minggu kedua kalian, tapi karena lupa jadi baru sekarang. Ini nggak ada kaitannya sama pelajaran sekarang. Dan untuk kelompoknya sudah ibu bagi."
Ini juga menjadi momok paling menakutkan kalau satu kelompok sama anak yang males atau bahasa sekarangnya numpang nama doang.
"Carel, Mala, Jun, Dahlia maju ke depan!"
Mereka udah maju dan berdiri berjarak. Dalem hati Jeje udah doa semoga gak sekelompok sama Jun, soalnya anak itu sering numpang nama doang ke kelompok Jeje.
Kebalikan dari Jeje, Jun udah doa semoga dia sekelompok sama Jeje. Biar biar numpang nama dia mah. Udah sering banget, mana Jeje-nya mau-mau aja kan dianya seneng.
Gak tau aja dia kalau sebenernya Jeje itu kasihan sama dia. Tapi kasihannya Jeje dijadikan senjata buat Jun. Gak tau diri emang.
"Ibu bacakan jangan sampai ada yang lupa."
Nah ini juga untung buat Jeje, soalnya kalo misal Jun gak dipanggil ke depan dia bakalan tetep duduk ditempatnya walaupun temen-temennya udah pada duduk sama kelompoknya. Bodoamat-nya Jun sama tugas kelompok itu udah level medium.
Kalau ditanya kelompok berapa jawabannya pasti gak tau. Nanti pas diajak baru dia ngomong, ‘Iya deng gue sekelompok sama Lo’
Minta di sleding emang.
“Kelompok 1 ... .”
“Kelompok 2 ... .”
“Kelompok 3 ;
- Revan Jurendra
- Abdul Jaelani Ibrahim
- Jesslyn Jovanka
- Jiran Suganda
- Zara Pratistha”Hancur sudah si Jeje waktu denger kata Bu Ani.
"Muka kamu kenapa?"
"Sebel tau! Masa gue sekelompok sama Jun. Gue kasih tau ya." Jeje mengubah posisi duduknya jadi menghadap ke Sung.
"Dia itu cuma numpang nama doang, gak bakalan mau disuruh ngerjain." Jeje mah suka banget bongkar aib Jun.
"Ya sudah, paling nanti dia sendiri yang tidak tahu kalau ditanya," kata Sung enteng.
Iyalah dia kan orang pinter, baru masuk beberapa hari aja udah kelihatan kali kepintarannya seorang Jiran Suganda ini.
Masalah gitu mah gak penting. Tapi bagi Jeje yang ngerjain soal butuh waktu bermenit-menit bahkan sampe satu jam untuk satu soal, itu masalah penting.
"Lo mah gitu Sung! Awas aja nanti Jun gak mau ngerjain beneran, gue aduin ke Bu Ani tau rasa!" Jeje udah balik badan menghadap ke depan.
"Tidak perlu nanti bagian Jun, saya yang mengerjakan," kata Sung tiba-tiba.
"Lo pasti dijadiin budak ya pas main sama mereka?"
"Tidak, mereka baik."
"Terus kenapa Lo mau ngerjain tugasnya Jun kalau seandainya dia gak mau ngerjain?"
"Tidak apa-apa."
"Kalau Lo di suruh-suruh sama mereka jangan mau!"
"Mereka tidak menyuruh-nyuruh saya."
"Ck! Serah deh, pokoknya kalau mereka apa-apain Lo. Harus Lo bales!"
"Kamu kenapa?"
"Gue? Gue kenapa?" Jeje bingung dong.
"Kamu kenapa begitu khawatir sama saya," jelas Sung akhirnya.
"Lo kan anak baru, takutnya Lo diapa-apain sama mereka. Digituin itu rasanya nggak enak."
KAMU SEDANG MEMBACA
One Class | Lengkap
Teen FictionSuatu makhluk akan berinteraksi sama makhluk lainnya buat mempertahankan kewarasannya-kehidupan maksudnya. Dari makhluk ini dipastikan akan berkelompok untuk mempertahankan kehidupannya itu dan disitu kewarasan suatu makhluk akan diuji oleh makhluk...