Assalamu'alaikum teman-teman.
Selamat Malam dan Selamat Hari Anak Nasional!
Sesuai janjiku, minggu ini My Other Love akan mulai update.
Selamat membaca dan melepas rindu yaa.
Jangan lupa jaga kesehatan.
*****
"Selamat pagi dunia!" Nadiya merangkul Adeera dari belakang. "Udah ngerjain PR bu Anin belum?"
Adeera mengangguk. Ia menepis pelan tangan Nadiya, lalu melingkarkan ulang di lehernya. "Kerudungnya ketarik Nad."
Nadiya meringis. "Maaf Deer, lagian masih bagus kok," katanya seraya memerhatikan kerudung Adeera yang tidak berubah, masih terlihat rapih.
"Masa sih?" Adeera masih berusaha merapihkan kerudungnya yang terlihat rapih. Semenjak menggunakan kerudung, ia jadi sibuk memastikan kerudungnya dalam keadaan baik.
"Oh iya, kemaren udah ketemu mas Abian?"
Adeera mengangguk.
"Terus-terus gimana?" tanya Nadiya menghalangi langkah Adeera, membuat gadis itu berhenti. "Ayo cerita, ayo!" Nadiya menarik tangan Adeera, memaksanya bercerita.
"Aku dikasih buku diary," kata Adeera singkat.
"Terus?"
"Yaudah itu aja, terus nyampein info dari kamu, terus yaudah."
Nadiya meneliti wajah Adeera, mencari-cari senyum yang tersembunyi atau sikap tersipu malu, namun tidak ia temukan.
"Kamu kenapa sih?" tanya Adeera merasa aneh.
"Kamu yang kenapa," balas Nadiya. "Udah gitu doang responnya?"
Adeera mengangguk polos, ia melanjutkan langkahnya menuju kelas.
"Deer, ada mas Abian tuh!" Nadiya menarik-narik lengan Adeera.
"Hai Adeera dan Nadiya," Sapa Abian ketika mereka berpapasan, ketiganya sama-sama berhenti.
"Pagi banget mas Abian?" tanya Nadiya terlihat lebih bersemangat.
Abian mengangguk. "Ada piket."
"Oh, piket."
"Kalau kalian?"
"Kita kan rajin, jadi berangkatnya pagi," Nadiya masih satu-satunya yang menjawab. "Iya kan Deera?"
Adeera hanya tersenyum, lalu mengangguk pelan.
"Deer, kamu sie perkap kan?" Abian menoleh menatap Adeera.
"Iya mas, ada apa?"
"Katanya Sabtu mau ada survey ya?"
Adeera mengangguk lagi. "Iya mas. Kenapa mas Abian?"
"Besok sabtu aku ngga ada kegiatan, rencananya mau ikut anak perkap survey."
Adeera ber-oh ria seraya mengangguk. "Oh, gitu."
"Iya gitu."
Suasana berubah canggung, baik Adeera dan Abian tidak berniat memperpanjang pembicaraan lebih tepatnya sudah telak dengan jawaban yang terlalu singkat. Nadiya sesekali menyikut lengan Adeera memberikan isyarat untuk memperpanjang pembicaraan, tapi gadis itu malah menatap dengan aneh, tidak tahu harus berbuat apa.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Other Love
SpiritualTidak ada yang mudah dengan menerima anggota keluarga baru. Adeera teringat dongeng cinderella yang pernah papah bacakan sebelum ia tidur. Apakah rasanya akan seperti itu? Adeera ragu, Lagipula mamah tidak akan mengijinkan anak seusinya bertemu pang...