Sepulang dari rumah Ara, Chika masih ngambek. Vivi baru paham, Chika ngga bisa dikerasin. Harus lembut ngasih tau dia. Chika langsung masuk kamar dan tutup pintu.
"Chika kenapa, Vi?"
"Ngambek, Bu?"
"Kamu apain?"
"Tadi Vivi tegur, dia kan kalo orang ngomong apa suka ngikutin. Tapi belum tau kapan dan sama siapa kata - kata itu boleh diucapin. Tadi dia ngomong 'cuy' ke Mamanya Ara. Vivi tegur eh ngambek. Nangis."
"Hmm...ya namanya kita belum kenal betul sifat asli Chika. Yang sabar ya sama adiknya, Vi. Jangan digalakkin," ujar Ibu Badrun membelai rambut Vivi.
"Iya, Bu. Maafin Vivi."
"Ngga apa - apa. Udah sana dirayu Chika."
"Ho oh."
Vivi kembali ke kamar. Chika lagi tiduran. Vivi membelai rambut di kening Chika.
"Maafin Kak Vivi ya. Vivi kan ngga tau Chika ga suka dikerasin. Vivi janji ngga akan marahin Chika lagi. Maafin ya?"
Chika tetep diam. Vivi mencium pipi adiknya. Ia lalu rebahan di sebelahnya. Vivi memunggungi Chika. Tak lama Vivi merasa tubuhnya dipeluk. Kaki Chika naik ke pahanya, tangan Chika merangkul tubuhnya.
"Chika juga minta maaf, Kak. Chika akan lebih hati - hati ngomong."
Vivi membalik badannya. Wajah mereka berhadapan. "Iya, kalo ngomong sama orang tua hati - hati. Bukan berarti kata untuk temen boleh diucapin buat orang tua."
"Contohnya?" tanya Chika.
"Nyet, njing, kunyuk, pea, cuy, buat temen gapapa asal udah akrab. Kalo baru kenal jangan. Tetep sopan. Gue elo itu sama temen aja. Orang tua itu sebaiknya Bapak, Ibu, Mbak, Mas, Om, saya."
"Ooh gitu." Chika tersenyum.
"Inget tuh!"
Chika mengangguk. "Kak Vivi kenapa ga suka Jono?"
"Siapa bilang ga suka? Dia ga pernah nembak."
"Nembak?"
"Ngomong seneng sama Kak Vivi gitu."
"Tapi kalo Jono udah ngomong, diterima ngga?"
"Ngga."
"Kenapa, Vi? Kan ganteng?"
"Jono udah Vivi anggap sahabat."
"Buat Chika aja ya?"
"Ambil gih."
"Beneran?"
"Iya."
"Hehehe..makasih." Chika memeluk Vivi.
"Emang Jono mau sama Chika?"
"Liat aja nanti, pasti Jono klepek - klepek sama Chika."
"Heh, siapa yang ngajarin kata itu?"
"Denger di sekolah. Ga boleh juga?" tanya Chika.
"Boleh. Lain kali tanya Kak Vivi ya. Biar ga salah ngomong sama orang lain."
"Iya, Kak."
Vivi tersenyum.
"Kak Vivi, Jono suruh ke sini dong!"
"Mo ngapain?" Vivi menaikkan alisnya.
"Mo nembak Jono. Hihihi..." Chika tertawa genit.
"Ih, Chika. Nafsu amat sama Jono."
"Abis Jono ganteng sih." Chika meringis.
Vivi mencubit pipi Chika, "Dasar bidadari genit. Mulai nakal ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Badung [END]
FanfictionBingung mau nulis sinopsis nanti malah spoiler. Baca aja ya! 😂 Vikuy berlayar kapten! 😁