Vivi memandangi wajah Chika.
"Ngapain liatin Chika terus? Ntar naksir lho."
"Emang udah naksir dari ketemu Chika." Vivi mencubit hidung Chika.
"Masa? Kenapa ngga ngomong?"
"Ya baru kenal masa langsung bilang suka."
"Sekarang udah kenal kan sama Chika?"
"Mmmuah..." Vivi mencium kening Chika.
Chika meringis, senyumnya mengembang lebar. Memperlihatkan barisan gigi mungilnya yang rapi dan imut.
"Kok ga bales Kak Vivi?"
"Malu."
"Malu sama siapa?"
"Nanti diliat Ibu."
"Pintunya udah dikunci."
Chika mendekati wajah Vivi. Bibir Chika dengan cepat mencium bibir Vivi yang merah merona. Vivi pun merapatkan bibirnya ke Chika. Lidah mereka mulai saling bersentuhan dan bertaut. Mereka tenggelam dalam kemesraan dunia mereka. Vivi memeluk Chika erat. Jemari mereka saling melepas pakaian masing - masing. Desahan, lenguhan, senyum, tawa kecil, hembusan nafas, dan jeritan kecil mewarnai suasana di kamar Vivi malam itu.
🌼🌼🌼
Tok tok tok
"Vivi, Chika. Bangun udah siang. Pada mau sekolah ngga?"
Dug dug dug
"Ini kenapa pake dikunci sih kamarnya! Bangun cantikku, sayangku Vivi, Chika! Nanti Ibu siram nih!"
Vivi dan Chika masih tidur berpelukan dalam selimut.
Vivi terbangun. Ia melirik jam. "Aduuh telat!" Vivi menggoyangkan tubuh Chika. "Bangun, Chik. Kita kesiangan." Vivi membuka selimut yang menutupi tubuh telanjang bulat mereka sejak semalam.
Chika menggeliat. "Sampe jam tiga ya semalem. Chika masih capek, ngantuk."
"Heh, sekolah. Nanti dimarahin Ibu sama Bapak."
"Chika masih lemes."
"Kamu sih, minta nambah terus! Udah buruan sana mandi. Kak Vivi nyiapin buku dulu."
Chika bangkit dari tempat tidur. Ia menguap lebar. Mata Chika yang masih lima watt, melangkah hendak membuka pintu.
"Heh! Bidadari tapi bloon. Masa keluar kamar telanjang bulet gitu?" Vivi menabok pantat Chika.
Chika terkekeh. "Lupa. Abis mata masih lengket banget." Ia memakai piyamanya tanpa pakaian dalam. Dan mengalungkan handuk putih di lehernya.
Lima belas menit berlalu, Chika masih belum keluar dari kamar mandi. Vivi kesal lalu ke kamar mandi. Dan pintunya ngga dikunci.
"Astaga, Chika!!" Vivi melihat Chika tidur sambil terduduk di kloset. "Bidadari kok jorok!"
Vivi yang kesal lalu menyiram dan memandikan Chika. Anak itu terbangun dan megap - megap. Chika mengusap wajah dan rambutnya yang basah.
"Aaaah, Kak Vivi kok rambut aku dibasahin?" Chika ngambek, cemberut. Bibirnya manyun.
"Berisik! Salah sendiri malah tidur!" Vivi menggosok seluruh badan Chika dengan sabun. Chika menangis kayak anak kecil.
Ibu Badrun yang mendengar keributan di kamar mandi lalu menghampiri.
"Ya ampun kenapa jadi Vivi yang mandiin sih? Ini Chika ngapain pake nangis?"
"Kak Vivi nakal, Bu. Rambut Chika dibasahin. Kan lama ngeringinnya." Chika ngomel persis balita.
"Ditungguin malah tidur di kamar mandi. Sekalian aja Vivi mandiin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Badung [END]
Fiksi PenggemarBingung mau nulis sinopsis nanti malah spoiler. Baca aja ya! 😂 Vikuy berlayar kapten! 😁