Pagi itu sewaktu jam istirahat, Chika memilih ke perpustakaan sendirian. Vivi bersama Ara dan Fiony sedang ke kantin. Chika memilih tempat duduk di sudut perpustakaan sambil membaca buku komik.
Sepasang mata milik seorang cowok sejak tadi memperhatikannya. Melihat paras wajah Chika dan lekuk tubuhnya. Sesekali ketika Chika mengecap bibirnya, orang itu menghela nafas panjang. Dan diam - diam ia mengambil foto Chika tanpa Chika tau. Tanpa Chika sadar, selama Chika duduk di sudut, ia terekam dalam video sebuah kamera hape. Entah apa maksudnya. Kurang lebih lima setengah jam selama masa istirahat.
Ketika bel masuk berbunyi, Chika segera mengembalikan buku komik ke tempatnya dan beranjak ke kelas. Cowok tadi melirik memperhatikan cara Chika berjalan dengan santai dan mengibaskan rambutnya. Setelah Chika menghilang di balik pintu, baru cowok itu keluar dari perpustakaan.
"Chika ngga makan? Kan dibawain bekal sama Ibu?" tanya Vivi.
"Buat istirahat kedua aja, Kak."
"Ooh. Chika ke perpus kan?"
"Iya. Kenapa?"
"Pinjem buku?"
"Boleh?"
"Ya boleh, nanti tanya aja sama yang jaga. Pake kartu pelajar aja."
"Kak Vivi makan apa tadi?"
"Jangan bilang - bilang Ibu ya?"
"Pasti makan pedes?" Chika memicingkan matanya.
"Sekali - kali. Kak Vivi kepengen."
"Kak Vivi badung. Tar Chika cium ya." Chika mengerucutkan bibirnya.
"Cium nih." Vivi menyodorkan pipinya ke Chika.
Dengan cepat Chika mengecup pipi Vivi. Dan Vivi mencubit hidung Chika.
Pelajaran setelah bel masuk adalah Kimia. Pelajaran yang teramat membosankan bagi sebagian siswa. Gurunya galak, cara menjelaskannya pun tidak jelas, tugasnya banyak. Lengkap sudah penderitaan. Vivi sedikit beruntung karena Chika mengerti semua pelajaran. Semua catatan Vivi ditulisin Chika dengan rapi.
Di tengah pelajaran Chika minta izin ke toilet. Ketika melintas hendak ke toilet wanita, Chika berpapasan dengan para siswa kelas 12 yang hendak kembali ke kelas di lantai atas usai berolahraga.
"Hei.." seseorang menyapa Chika.
Chika berhenti lalu menoleh. Tak menjawab.
"Boleh kenalan?" cowok itu menjulurkan tangan.
"Untuk?" tanya Chika mengernyitkan dahi.
"Ya pengen tau nama kamu lah. Hahaha..."
Chika acuh, wakahnya jutek. Ia kembali melangkah ke toilet.
"Hei tunggu!" cowok itu mengejarnya. "Aku Andrew."
Chika tak peduli, ia masuk ke toilet.
"Ini dia yang gue suka. Cantik, cuek, jual mahal," gumam Andrew.
Pas Chika keluar Andrew masih menunggunya di luar.
"Aku cuma mau kenalan aja. Ayo dong nama kamu siapa?"
Chika memutar matanya. Sudut mulutnya mencibir. Ia kembali ke kelas.
Andrew mengikutinya. "Oooo kelas 11."
🌼🌼🌼
"Chika, nanti kamu pulang sendiri ya?" ujar Vivi.
"Kak Vivi ada ekskul."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Badung [END]
Fiksi PenggemarBingung mau nulis sinopsis nanti malah spoiler. Baca aja ya! 😂 Vikuy berlayar kapten! 😁