17 Sifat Mu🍒

1.1K 111 16
                                    

🍓🍓🍓

Seminggu berlalu Baik Taehyung Tzuyu maupun Jimin tetap melanjutkan kegiatan mereka seperti biasanya seolah olah tidak ada yang terjadi diantara mereka begitupun dengan Tzuyu. Gadis itu berusaha tenang.

    Saat ini Tzuyu tengah berada dikamar Mina menjaga sahabat kecilnya itu. Saat melihat wajah Mina ia merasa menjadi orang terjahat didunia ini.karena telah merebut suami dari wanita itu.

   Tok! Tok! Tok!

Sebuah ketukan terdengar diluar sana. Tzuyu segera membukakan pintu. Saat pintu terbuka ia melihat Jennie, Nancy dan Yiren yang sudah berdiri didepan pintu dengan senyum yang mengembang disana.
Ketiga gadis itu langsung memeluk Tzuyu dengan erat melepas rindu mereka pada gadis Chou. Tzuyu sangat kaget saat melihat wajah ketiga sahabatnya.

  "Kenapa bisa ada disini? Apa kalian tidak sibuk?"

  Jennie hanya memanyunkan bibirnya. "Setidaknya ajaklah kami masuk terlebih dahulu Tzu"

Tzuyu hanya terkekeh pelan "Ayo masuk"

Jennie Nancy dan Yiren berjalan masuk sesekali matanya berbinar melihat apartemen besar nan mewah itu serasa bak istana.

     "Mari duduk"

"Woah apartemen ini milik bos mu Tzuyu-ah?" Tanya Nancy dengan mulut yang menganga sambil menyisir seluruh penjuru ruangan itu. Sedangkan Tzuyu hanya mengangguk.

"Jangan norak Nancy" Ucap Yiren dengan santainya sambil menertawakan gadis blasteran itu. Nancy hanya mempautkan bibirnya sedikit kesal dengan sahabat bak boneka nya itu.

 
    "Sudahlah jangan berdebat. Ekhm Tzu bagaimana kehidupan mu selama tinggal disini.apa bos mu itu tidak semena-mena padamu"

  "Seperti yang kau lihat Jane"

Jennie hanya menghela nafasnya pelan melihat nasib sahabatnya yang seperti sedang menanggung beban saja.

 
"Kalian ingin melihat Mina? Ayo mari kuantar ke kamarnya"

  ''Tidak buruk"
Jennie Nancy dan Yiren pun berdiri dari duduknya mengikuti langkah kaki Tzuyu yang sudah mendahului mereka.

Pintu kamar itu dibuka. Sorot pada keempat gadis itu terpaku pada seorang wanita yang tengah terbaring koma disana dengan infus yang sudah terpasang pada hidung dan tangannya. Disana terdengar mesin elektromagnetik yang berbunyi stabil.
Tzuyu mendudukan bokongnya dikursi disebelah tempat tidur Mina sedangkan Jennie Yiren dan Nancy hanya berdiri ditepi ranjang itu melihat seorang wanita anggun terbaring disana.

   Tanpa sadar Tzuyu meneteskan air matanya sedikit sesegukan membuat ketiga sahabatnya kaget seketika.

  
   "Hey Tzu kenapa menangis?"
Terdengar nada khawatir dari mulut Jennie sembari mengusap pelan punggung Tzuyu.

  "Sudah kubilang tak usah merasa bersalah. Kecelakaan itu terjadi bukan murni karena kesalahan mu tetapi sudah rencana tuhan. Kau mengerti kan" ucap Nancy yang ikut menimpali.

Tidak. Mereka tidak mengerti Tzuyu bukan lagi menangisi kecelakaan itu tetapi menangisi pengkhianatannya terhadap Mina. Apa Tzuyu harus berterus terang kepada ketiga sahabatnya agar hatinya bisa sedikit lega dan tentunya ketiga sahabatnya akan memberikan solusi atau memberi semangat kepada Tzuyu.
Tapi apakah dia akan di cap oleh sahabatnya sebagai wanita perusak rumah tangga orang lain?

Tidak Tzuyu tidak ingin diberi gelar rendahan seperti itu.

  "Bisakah kita bicara delapan mata dikamarku?" ucap Tzuyu dengan menatap ketiga sahabatnya bergantian dengan mata yang berkaca-kaca.

Perdóname [COMPLETE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang