⑦ ᴄᴇᴍʙᴜʀᴜ

2.5K 343 11
                                    

Valentine's Day, katanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Valentine's Day, katanya.

Jungkook pernah mengatakan bahwa ia tidak usah melakukan hal semacam menyimpan surat cinta atau memberikan coklat untuk merayakan hari kasih sayang seperti saat ini. Karena bagi pemuda itu, tiap hari merupakan hari kasih sayang. Jadi, tidak ada yang spesial dengan Valentine's Day.

Namun jujur, Jimin ingin sekali memberikan hadiah spesial untuk Jungkook. Terlebih lagi setelah tak sengaja melihat Jungkook yang sibuk merapihkan susunan hadiah dari lokernya. Ada banyak surat cinta dengan kertas merah muda, kotak berwarna merah, serta coklat yang berbentuk hati.

Semuanya merupakan pemberian sang adik kelas yang notabenenya belum sepenuhnya tahu akan hubungan antara Jimin dan juga Jungkook. Tapi ada beberapa siswi dari angkatannya dan juga kakak kelasnya yang memberinya hadiah tersebut. Mereka golongan manusia yang tahu perihal hubungan Jimin dan Jungkook, akan tetapi memilih acuh dan terus memberi pernyataan cinta.

Terlebih lagi sekarang hari kasih sayang, merupakan sebuah kesempatan besar bagi mereka yang menaruh hati pada Jungkook untuk mengungkapkan perasaannya, bukan?

Jujur saja, Jimin cemburu.

Namun tiap kali ia mengatakan kecemburuannya, Jungkook selalu menjawab dengan halus. "Ji, kamu milik aku begitupun sebaliknya. Mereka gak ada hak atas aku sebagaimana kamu. Jadi, aku mohon kamu gak berpikiran macam-macam ya? Aku sayang kamu."

Tapi yang namanya kekasih, cemburu itu wajar kan?

"Sebal!" Jimin menepuk bahu Taehyung sebagai pelampiasan.

"Sakit tahu! Kamu ini bar-bar banget ya, Ji. Pantes aja yang suka sama kamu cuma sedikit."

Deg.

Ya.. mungkin Taehyung benar.

Jungkook mau jadi pacarnya saja ia sangat beruntung.

Matanya memancarkan binar kesedihan yang tentu saja disadari oleh Taehyung. Pemuda itu sadar akan ucapannya yang telah menyakiti hati Jimin sehingga ia menjadi gelagapan sekarang.

"Eh, Ji aku minta maaf. Aku gak bermaksud gitu kok!"

Jimin diam dan memilih berjalan menuju taman belakang sekolah.

• • •

"Kook, semua hadiah yang kamu bawa buat aku aja ya? Sayang loh kalau dibuang."

Yugyeom tersenyum senang saat mendapatkan persetujuan dari lawan bicaranya. Dengan cepat ia mengambil sebuah coklat dan memakannya dengan lahap.

"Kasian juga, cinta mereka buat kamu malah aku yang makan."

"Gak apa-apa, makan aja."

Tak ada percakapan lagi selain Jungkook yang tengah sibuk mencatat materi di papan tulis dan juga Yugyeom yang tengah asik mencicipi satu persatu coklat yang ia dapatkan dari Jungkook.

"Kook."

"Hm?"

"Kamu banyak banget yang suka, sampe loker kamu selalu aja ada yang simpen surat cinta disitu. Jimin kuat banget ya ngadepin cowok populer kaya kamu?"

"Iya, dia kan pacarku."

"Iya juga sih, tapi gimana respon kamu kalau kamu tahu tadi pagi aku lihat beberapa siswa-siswi dateng ke loker Jimin buat nyimpen yang sama? Maksudnya semacam hadiah sama surat cinta kaya kamu itu loh, Kook."

Brak!

Tanpa basa-basi, Jungkook segera bergegas keluar kelas untuk menemui Jimin. Ia ingin mendengar sebuah penjelasan mengenai apa yang dikatakan oleh Yugyeom padanya tadi. Bagaimana bisa Jimin tak mengatakan apapun mengenai hal tersebut? Jungkook mengepalkan tangannya karena menahan gejolak amarah di dadanya.

Ia cemburu!

-to be continue-

Madeleine Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang