"Nametag udah dipasang?""Udah~"
"Dasi sama topinya udah siap?"
"Siap!"
Sebagai ketua gugus, sudah seharusnya Jungkook memimpin anggotanya. Atribut Jungkook sudah lengkap, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi. Anggota yang lainnya juga sudah siap dan disiplin, mereka berbaris sesuai aturan. Jungkook bersyukur mendapatkan teman gugus yang baik dan tak susah diatur. Segera ia pun berbaris di depan barisannya sendiri.
Jungkook sedikit berdesis, ramainya aula di sekolah cukup membuatnya tak nyaman. Terlebih lagi melihat beberapa anggota OSIS yang sibuk menata barisan lainnya. Ia sedikit kesal, hal seperti itu justru memperlambat proses MOS itu sendiri.
"Nyebelin," gumamnya.
Jaehyun yang tak sengaja mendengar Jungkook menggumam pun bertanya, "Kenapa, Kook?"
"Ah engga." Jungkook menggaruk tengkuknya yang tak terasa gatal. "Di sini berisik, aku kurang suka aja," sambungnya seraya tersenyum simpul kepada salah satu teman gugusnya tersebut.
"Oh.."
Tak berselang lama semuanya hening, barisan pun sudah tertata rapih dan juga disiplin. Bisa Jungkook lihat di balik kacamatanya sosok pria paruh baya yang merupakan kepala sekolahnya berjalan ke arah tengah dan mencoba menyampaikan sebuah pidato. Sebagai murid teladan, tentu ia akan mendengarkan dengan seksama apa saja yang disampaikan oleh kepala sekolah tersebut dan juga nilai-nilai penting yang terkandung.
Setengah jam bapak tersebut berpidato, akhirnya beliau memberikan sesi tanya jawab dari pidato yang ia bawakan beberapa saat lalu. Pertanyaannya tak jauh berbeda, masih seputar visi misi sekolah dan apa tujuannya. Semua murid pun berbisik, ada yang saling menunjuk satu sama lain dan juga ada yang ingin maju namun masih ragu.
"Aduh aku lupa, tadi apa aja sih? Memberikan bekal keterampilan kepada peserta didik agar.. astaga lanjutannya apa?" Jungkook berbisik pelan pada dirinya sendiri. Sedikit merutuki kemampuan daya ingatnya yang tiba-tiba saja menurun.
Namun seketika Jungkook menghentikan kegiatannya setelah mendengar seseorang menjawab sesi tanya jawab tersebut dengan lancar. Matanya memicing, mencoba membaca papan nama milik siswa tersebut.
Park Jimin.
Oh jadi namanya Jimin ya? Hebat juga.
Setelahnya seluruh siswa memberikan tepukan tangan guna mengapresiasi Jimin yang telah berani maju ke depan dan menjawab pertanyaan bapak kepala sekolah. Begitu pula dengan Jungkook yang secara tak sadar tersenyum simpul kepada sosok bocah lelaki di hadapannya sembari bertepuk tangan.
• • •
Keesokkan harinya seperti biasa, Jungkook yang senantiasa berangkat lebih pagi dari biasanya pasti akan menghabiskan waktunya untuk sekadar duduk di kantin. Sebelumnya ia sudah sarapan di rumah, jadi ia hanya memesan secangkir susu hangat agar menemaninya membaca novel. Beruntung keadaan kantin saat ini masih sepi dikarenakan para siswa yang belum datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Madeleine Love [END]
Fanfiction[COMPLETE] ✓ Jimin dan Jungkook sama-sama budak cinta. Gak percaya? Baca aja kisahnya. warning ⚠ konten fluff, cringe overload, kalau gak kuat skip aja. RANK #1 KOOMIN [22/10/2020] #3 JIKOOK [23/02/2021] [Started 20/07/2020] [End 23/01/2021]