②④ ᴊᴀɴᴊɪ

1.5K 196 11
                                    

ciee yang bentar lagi tamat~

btw ada yang kangen cerita ini? 🥺

Hiruk pikuk kota menjadi teman dari heningnya sepasang kekasih yang terdiam tanpa ada sepatah kata pun yang dilontarkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hiruk pikuk kota menjadi teman dari heningnya sepasang kekasih yang terdiam tanpa ada sepatah kata pun yang dilontarkan. Sang dominan menggigit bibir bawahnya, kedua jarinya pun ia tautkan guna menutupi rasa gugupnya. Kejadian beberapa waktu lalu membuatnya malu bukan kepalang.

"Lagi-lagi aku ceroboh," rutuknya dalam hati.

Niat hati ingin berbaikan dengan sang kekasih, yang ia dapatkan justru aura canggung karena kebodohannya tersebut. Ia bingung untuk menjelaskan apapun kepada Jimin. Masalah kemarin saja belum tuntas, sudah ditambah pula dengan masalah baru.

Miris sekali, bukan?

"Ji.." Jungkook memberanikan diri untuk memulai obrolan. Mata bambinya menatap was-was ke arah Jimin yang masih menundukkan kepalanya.

"Aku tahu aku salah, aku mau minta maaf."

Masih tak ada jawaban.

Jungkook menghela napasnya pelan lalu menatap kendaraan yang berlalu-lalang di depan mata. Saat ini keduanya berada di sebuah kafe yang kebetulan pengunjungnya masih tidak terlalu ramai. Sengaja membawa Jimin ke sini agar pemuda itu lebih santai dan tak merasa tertekan.

"Seminggu lagi aku berangkat ke Jepang, Ji."

Tiga detik setelah menjawab tersebut akhirnya Jimin mengalihkan pandangannya ke arah Jungkook. Kedua manik matanya tampak berkaca-kaca karena rasa sedih yang kian membuncah. Jungkook tahu itu, ia tahu bahwa kekasih hatinya merasa sedih saat mendengar ucapannya. Namun ia tetap ingin melanjutkan ucapannya dan menjelaskan atas apa yang telah terjadi.

"Aku overthinking, Ji. Rasanya terlalu cepat buat berangkat ke sana dan ninggalin kamu di sini. Aku bingung mau jelasin hal ini ke kamu, takut kalau kamu sedih. Maka dari itu perasaan aku jadi lebih sensitif waktu tahu kalau jadwal keberangkatan aku lebih cepat dari dugaanku sebelumnya."

Jimin nyaris saja terisak sebelum Jungkook mendekap tubuh mungil tersebut ke dalam dekapannya. Mengelus punggungnya dan memberinya beberapa kali kecupan di kepala. "K-kenapa ga bilang aja sama aku? Kenapa harus takut? Kenapa ujungnya kamu bentak aku waktu itu? Sakit, Kook.. Hiks."

Brengsek kamu, Jeon. Bisa-bisanya bikin Jimin nangis.

Jungkook semakin mendekap tubuh sang kekasih dengan penuh kelembutan. Mencoba menenangkan Jimin yang saat ini menangis di dadanya. "Iya aku salah, aku minta maaf.." lirihnya sembari memberi kecupan.

"Aku nyesel karena bentak kamu waktu itu, aku nyesel karena ga bisa kendalikan diri aku sendiri waktu lihat kamu berduaan sama Enwoo. Aku ga bermaksud buat nyakitin kamu, sayang."

Mendengar hal itu sontak saja Jimin melepaskan dekapan tersebut dan menatap lurus ke arah Jungkook. Matanya sembab san merah, begitupun dengan hidung dan bibirnya. Jungkook hampir saja ingin meninju dirinya sendiri setelah membuat sang kekasih hati menangis seperti ini.

Madeleine Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang