Sekolah baru

90 25 24
                                    

***
"Tok. Tokk...tokk.. "

"Bangun non.. Udah siang."

Teriak bi irah seraya mengetuk pintu kamar rania, tidak juga ada jawaban dari rania, ia masih nyaman dengan kasurnya

"Non..non.. Udah jam 7"

Rania langsung terkesiap mendengar teriakan bi irah

"Yaampuunn.. "

Rania langsung bangun dan bergegas menuju kamar mandi dan bersiap.

Setelah mendengar respon rania yang sudah bangun bi irah kembali menuju dapur untuk mempersiapkan sarapan

"Biii... Dasi billa mana sihh. Sabuk juga kemanaa.. Biii." Teriak rania

"Uaaaa....mammamaamaaa..."

Rai menangis kaget karna mendengar suara rania yang sudah seperti toak

Bi irah segera berlari menghampiri kamar rai yang bersebelahan dengan rania

"Biii, bantuin billa dulu."

"Aduh non, sebentar ya bibi ke kamar den rai dulu takut jatuh"

"Ish.. Nanti billa bisa telat." Rania mendengus kesal

Bi irah segera memasuki kamar rai

"Uuuaaaa mamamaaa..." Rai menangis sejadi-jadinya

"Aduh den.. Jangan nangis sayang.. Cup cup cup.."

Sesegera mungkin bi irah meraih tubuh mungil rai yang sudah berdiri di tepi kasur

"Hiikss...hiks..."

Tangisan rai sudah mulai mereda setelah digendong bi irah dan langsung membawanya kekamar rania

"Ayo sayang.. Kita ke kamar kakak " Bi irah mencium singkat pipi rai

"Akakakkkaa..."  oceh rai

"Iyaa sayang, kita ke kamar kakak."

Pintu kamar rania memang sudah terbuka sejak tadi, bi irah segera masuk bersama rai digendongannya.

"Sudah ketemu non?"

"Udah..."

Rania segera menuruni anak tangga dengan cepat menuju pintu keluar

*Semua orang dirumah ini gaada yang peduli sama gue, mereka lebih ngutamain rai.* batin rania

"Pak, kita berangkat aja" gumam rania tidak bersemangat

"Non..sarapan dulu non.." teriak bi irah

"Ghsjvauajvqgwmkahnb...kakkaak.." oceh rai lagi

"BILLA... SARAPAN DULU." teriak doni

Rania segera menghentikan langkahnya dan berbalik malas kemeja makan dan duduk berhadapan dengan papahnya

"Mau sampai kapan kamu seperti ini? Kamu marah sama papah?" doni sengaja memulai pembicaraan

"Billa gaakan marah lagi kalo papah mau anterin billa hari ini." sambil menyuap beberapa helai roti

Doni tertegun mendengar permintaan anak sulungnya itu

"Gabisa kan? Yaudah pah, bi, billa berangkat dulu."

Rania segera beranjak dari tempat duduknya

"Nanti papah yang jemput kamu, sekarang kamu berangkat sama pak slamet dulu"

INI AKU ?? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang