Kecelakaan disengaja

129 10 49
                                    

***
Malam semakin larut, jam sudah menunjukan pukul 21.00 malam waktunya makan malam keluarga Rania.

Doni dan Rina sudah duduk manis dimeja makan sambil menunggu bi irah selesai mempersiapkan makan malam keluarga mereka.

Dikamar Rania...

"Rai, ayo turun kita makan. Kakak laper banget ini." ucap Rania

"Brrmm..brmmm.." oceh Rai yang masih asik sendiri dengan mobilan kecil ditangannya

"Dek, ayo turun dong.. Kakak udah gak sabar pengen kasih tau papah kalo kakak gak jadi dikeluarin dari sekolah." ucap Rania kemudian menggendong Rai menuju keluar kamar

"Drrttt.. Drrtt.." ponsel Rania berdering

"Sebentar ya dek, kakak angkat telpon dulu." Rania langsung menurunkan Rai dari Gendongannya dan hendak mengambil ponselnya dikamar.

Rai yang masih fokus dengan mobilannya terus berjalan mendekati tangga. Astrid ada didepan pintu kamarnya yang bersebelahan dengan Rania.

Astrid tau bahwa Rai akan mendekati tangga, tapi ia sengaja membiarkannya. Yaps!!! Itu adalah bagian dari rencananya ia sengaja menelpon Rania agar ia lengah dan membiarkan Rai berjalan mendekati tangga sendirian.

"Brrmmm..brrmmm..." oceh Rai

Rania langsung teringat bahwa didepan kamar mereka ada tangga, dengan cepat ia mengejar Rai dan melempar Hp nya entah kemana.

"RAI....!!!" Teriak Rania

Rania langsung memeluk Rai sekuat-kuatnya, tapi tak dapat terelakan lagi mereka berdua jatuh dari tangga yang cukup Tinggi.

"Brukhh..." suara bantingan keras membuat semua penghuni Rumah mendekat kearah tangga

"Uaaaa...." Rai menangis sejadi-jadinya, syukurlah Rai tidak terluka sedikitpun. Rai menangis karna terkejut setelah mengalami kecelakaan tadi.

Sedangkan Rania??? Tentu saja ia sudah tidak sadarkan diri, darah segar mulai mengalir dari kepala dan beberapa lebam ditubuh Rania setelah jatuh dari tangga.

"NON BILLAAA....!!!" teriak Bi irah yang langsung memegangi kepala Rania, ia sudah tidak peduli walaupun lengannya penuh dengan darah

"BILLLAAAAA.....!!!!" teriak Doni jugaa "CEPAT PANGGIL AMBULANS!!! CEPAT!!!" teriak Doni panik yang langsung mengangkat tubuh mungil Rania yang sudah lemah tak berdaya.

Rina segera menggendong Rai dan segera menelpon ambulans.

Evan

Evan dan keluarganya sedang menyantap makan malam bersama.

"Praaaannkkk...!" seketika gelas yang dipegang Ari terjatuh.

"Pahhh.... Papah kenapa?" sergap Evan yang terkejut

"Perasaan papah gak enak Van, tiba-tiba papah kepikiran Rania." Ari tertegun

"Rania?"

"Coba kamu telpon Rania, sekarang juga." perintah Ari cemas

"I..iya pah." Evan segera mengeluarkan ponselnya dan langsung menelpon Rania

"Maaf nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi.."

"Nomernya gak aktif pah."

"Rania siapa sih pah? Kok papah gak cerita apa-apa" tanya Rika

"Udah ya mah, jangan dulu bahas itu, nanti papah cerita. Evan sekarang juga antar papah kerumah Rania."

"Iya pah, sebentar Evan ambil kunci mobil dulu." ucap Evan sambil berlalu

INI AKU ?? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang