Rapuh

77 8 42
                                    

***
Diruang kepala sekolah...

Rania sudah duduk berhadapan dengan Pak Gibran, Raut wajah pak Gibran benar-benar terlihat marah, Disamping pak Gibran selaku kepala sekolah, Ada pak Andi juga selaku Guru BK (Bagian kesiswaan) serta Ada Dev selaku Ketua Osis SMK bunga bangsa.

"Apa begini cara orang tua kamu mendidik kamu? Kamu bahkan sudah mencoreng nama baik sekolah yang sudah saya bangun selama 10 tahun." Ucap Pak Gibran tegas

"Itu bukan saya pak, bukan saya yang membuat postingan seperti itu." elak Rania membela diri

"Lalu siapa? Siapa yang melakukan hal ini?" tanya Pak Andi

"Astrid pak,Astrid yang melakukannya bukan saya."

"Memalukan!!! Melemparkan kesalahan sendiri pada orang lain." bentak pak Gibran

"Saya berani sumpah pak, bukan saya." lirih Rania lagi, ia berusaha menahan Air matanya agar tidak jatuh

"Kamu lihat ini!!! Postingan kamu sudah mencapai 26 ribu viewers, apa ini yang kamu cari hah? Sebuah Popularitas? Dengan mengkambing hitamkan nama baik sekolah Kami!!!" tegas Pak Andi seraya memperlihatkan fotocopy postingan diakun sosmed Rania.

"Nggak pak. Bukan saya. Saya gak mungkin lakuin itu" elak Rania

"Dev, kamu panggil Astrid kesini." tegas Pak Gibran

"Baik pak." ucap Dev memanggil Astrid

Astrid

"Haahahah... Kali ini rencana gue berhasil." Astrid tertawa puas begitupun Fanya dan Tania

"Sttt... Strid Ada Dev." ucap Tania yang pertama menyadari bahwa Dev sudah mendekat kearah mereka

"Astrid, lo ditunggu diruang kepala sekolah sekarang juga." ucap Dev

"Lho? Kenapa gue? Gue kan gak ada hubungan apa-apa sama postingan itu." elak Astrid

"Lho? Darimana lo tau kalo ini tentang postingan itu? Jangan-jangan lo terlibat.."

"Ya..yaa nggak lah, ngaco. Yaudah gue bakal buktiin kalo gue gak ada hubungan apa-apa soal masalah Rania." ucap Astrid berjalan mendahului Dev

Selang beberapa menit Dev dan Astrid sudah tiba diruang kepala sekolah, mereka berdua segera mengambil posisi duduk.

"Astrid, apa benar kamu yang mengirim postingan itu di hp Rania?" tanya Pak Gibran

"Apa pak? Kenapa saya yang disalahkan, itukan jelas-jelas akun sosmed nya Rania, kenapa saya dibawa-bawa?" Elak Astrid

"Gausah bohong deh lo, tadi pagi kan lo pinjem HP gue." bantah Rania

"Hiiikkss... Ran tega banget lo fitnah gue hiiks.. Udah jelas-jelas lo yang salah." elak Astrid menunjukan air mata buayanya

"Drama banget sih lo, udah ngaku aja!! Pasti lo kan yang sengaja lakuin itu"

"CUKUP RANIA!!!!" bentak Pak Gibran

Rania hanya menunduk, Dev benar-benar tidak berdaya ia hanya terdiam Sambil terus menatap Rania.

"Cara bicara kamu memang sudah sangat keterlaluan, Astrid itu kakak kelas kamu, tidak sepantasnya kamu berbicara kasar seperti itu." sambung Pak Gibran

"Tapi pak..."

"Kamu saya Keluarkan dari sekolah ini!!!!" tegas Pak Gibran

Air mata rania yang sedari tadi ia bendung tumpah begitu saja, tentu saja Astrid tertawa puas dalam hatinya mendengar hal itu.

INI AKU ?? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang