Terbongkar

108 7 33
                                    

***
"Drrtt...drrttt..." ponsel Rania berdering tanda panggilan masuk

Dengan cepat Rania langsung merogoh tas kemudian mengambil ponselnya

*Evan..* batin Rania kemudian mengangkat telponnya

'Hallo Ran?'

'Iya Van ini gue.'

'Syukurlah... Lo gpp kan? Sekarang lo dirumah kan?'

Rania hanya tersenyum miring mendengar pertanyaan Evan

'Gue gpp Van, gue juga udah dirumah.' jawab Rania

'Gue khawatir banget sama lo, lo kemana aja sih? Gue udah cari kemana-mana lo gak ada.' omel Evan

'Gue ke makam mamah Van, gue kangen sama mamah.' jawab Rania

Evan terdiam sejenak

'Lain kali lo kabarin gue, biar gue bisa jemput lo. Kan sekarang lo adik gue, gue gak mau papah marah karna gue gak bisa jagain lo'

'Iyaiyaaa maaf deh, lain kali gue kabarin lo kok. Kakakku sayang..' goda Rania

'Hhe.. Iya adiku sayang...' Goda Evan juga 'Oh iya, lo beneran dikeluarin dari sekolah?' sambung Evan

'Iya..' Jawab Rania singkat

'Gue tau itu bukan lo, gue janji gue pasti bantu lo supaya lo bisa sekolah lagi.'

'Gimana caranya?'

'Udah, itu urusan kakak lo yang ganteng ini, lo gak perlu tau.'

'Hhe, okedeh kalo gitu. Makasih ya Van.'

'Iyaa.. Udah ya sekarang lo istirahat udah malem juga.'

'Iya, lo juga ya kak Evan yang gantengggg...'

'Hhe, oke.. Assalamualaikum'

'Waalaikumsalam'

Setelah itu Rania langsung menutup sambungan telponnya kemudian langsung mencharger ponselnya lalu mengambil posisi tidur.

"Tok..tok..tok.."

Rania kembali membuka matanya menatap kearah balkon kamarnya kemudian melirik kearah jam dinding yang sudah menunjukan pukul 22.18 malam.

*Apa itu Dev? Tapi mana mungkin dia dateng jam segini.* batin Rania

Kemudian ia segera beranjak dari tempat tidurnya dan membuka pintu balkonnya.

"Dev?" sapa Rania

Dev tersenyum manis kearah Rania

"Ngapain lo kesini?" ketus Rania

"Gue minta maaf soal tadi siang. Gue percaya sama lo Ran. Gue percaya kalo lo gak mungkin lakuin hal itu." ucap Dev

Rania masih diam mematung dengan ekspresi datar

"Haciuu..."

Rania langsung menutup hidungnya karna malu.

"Lo sakit ya." dengan Sergap Dev langsung memegang dahi Rania yang benar-benar panas.

"Gue gpp kok. Udah sana lo pulang." Usir Rania

"Gak, ikut gue." ucap Dev kemudian menarik lengan Rania masuk kedalam kamar.

INI AKU ?? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang