Calon kakak ipar

63 17 15
                                    

***
Evan masih tersenyum bahagia karna akhirnya rania mau dia antar pulang.

"Ran, sejauh ini ada yang lo suka ga?"

"Banyak.."

"Banyakk??"

"Iya banyakk.. Gue suka makan, suka tidur.."

"Bukan itu..cowok cowokk maksud guee cowokk.."

"Owhh.. Mmmmmm"

"Kok jawabnya lama? Pasti ada ya? Siapa?"

"Udah fokus nyetir ajaa"

"Gaseru lo, bikin gue penasaran aja."

Rania terkekeh geli melihat wajah kesal evan

"Emang kenapa si? Kepo banget lo."

"Lewat jalan mana? gak becek kan? Mobil baru nii."

"Enak aja, kanan kanan.."

"Kanan.. Okedehh.."

Selang beberapa menit mereka tibaa.

"Raii.." teriak rania yang lamgsung turun dari mobil evan

"Aka..."

Rai segera menghampiri rania. Rania langsung memeluk adik satu-satunya itu. Kali ini rai bersama astrid

"Lo jaga rai ya, gue males" ujar astrid sambil berlalu

Rania hanya menatap tajam kearah astrid yang mulai menghilang dari pandangannya.

"Dia kakak lo?"

"Gapenting. Ayo rai masuk." ujar rania

"Hai rai... Kenalin dulu nii kakak ganteng" ujar evan sambil terkekeh

"Aka anteng."

"Iya.. Bener, aka anteng."

Rania hanya terkekeh

"Bohong dek, kakak jelek."

"Aka elek."

"Nah, baru bener" rania tertawa puas.

"Duh raii.. Lucu banget sih kamu." evan mencubit gemas pipi rai

"Aka elek." oceh rai lagi

"Duh dek, jangan panggil kakak jelek dong, panggil kakak calon kakak ipar kamu aja." ujar evan seraya melirik kearah rania

Rania mengerutkan alisnya.

"Bohong dek, Jangan didengerin." elak rania

"Hahah...rai mau gak kakak ganteng yang gendong?" evan tertawa puas.

"Au..."

INI AKU ?? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang