Terciduk

64 8 5
                                    

"Kriiinggg..." bel tanda istirahat berbunyi

Semua siswa berhamburan keluar dari kelas masing-masing

"Lo berdua ada yang liat Dev gak sih tadi pagi?" tanya Astrid

"Hmmm... Waktu upacara sih ada strid, tapi tadi dikelas dia gak ada kan. Gue gatu deh kemana." jawab Tania

"Iya strid gue juga gak liat." sambung Fanya

Mereka bertiga berjalan beriringan menuju kantin. Tiba-tiba siska yang membawa juice tidak sengaja bertabrakan dengan Astrid

"Bruukkhh..."

"Aww.. " Lirih Siska yang langsung berdiri dan membetulkan seragamnya, juice yang dibawanya tumpah berantakan

"Awwhhh... Kalo jalan pake mata dong lo, lo gak liat gue disini. Hah?"  ujar Astrid

"Sorry strid, gue gak sengaja." ujar Siska sambil berlalu

"Eiittt... Enak banget lo cuma minta maaf. Bersihin Sepatu gue." teriak Astrid

"Sepatu?? Sepatu lo kan gak kotor." tolak Siska

Dengan sergap Astrid menjambak Rambut Siska. Semua siswa yang ada dikantin menonton hal tersebut.

"Awwhh,, sakit strid sakit, lepasin gue." teriak Siska kesakitan

"Makanya jangan macem-macem sama gue, bersihin sekarang juga." teriak Astrid lagi

Siska tidak punya pilihan, akhirnya dengan sangat terpaksa Siska membersihkan Sepatu Astrid.

Astrid, Fanya dan Tania tertawa puas.

Sementara Rania dan Dev berdiri tidak jauh dari kantin.

"Makan yuk, gue laper." ucap Dev

"Yaudah makan aja sendiri, gue mau cari Mita." ketus Rania

"Gak bisa gitu dong, lo harus turutin perintah gue."

"Apaan sih lo, ini kan udah jam istirahat yaudah nanti aja lo hukum gue nya." tolak Rania

"Oh, yaudah sono. Sekalian nanti gue laporin ke pak Andi kalo hari ini bukan Pertama kali lo telat." Ancam dev

Rania tertegun, ia ingat bahwa saat mabis minggu lalu ia juga pernah terlambat. Dengan sangat terpaksa Rania menoleh kearah Dev.

"Gak ada cara lain apa selain ngancem." ujar Rania

"Nggak!!" Dev tersenyum penuh kemenangan

"Isshh.." Rania mendengus kesal

Mereka kembali berjalan menuju kantin.

"Dev, lo liat deh ada apaan sih rame banget." ujar Rania sambil berjinjit karna tubuh mungilnya tidak dapat menjangkau kerumunan itu.

Dev hanya tersenyum miring melihat usaha Rania.

"Udah ayo, lo gak mungkin bisa liat, lo kan pendek." ejek Dev sambil berlalu, Rania langsung memajukan bibirnya kesal kemudian mereka berdua memecah kerumunan itu.

"Ehm..!!" deham Dev

Secepat mungkin Astrid menjauhkan sepatunya dari lengan Siska. Dan memasang wajah seolah tidak bersalah dihadapan Dev

"Dev dev devv... Ini gak kaya yang lo liat kok, tadi tuh siska gak sengaja nabrak gue terus juice nya kena sepatu gue, padahal gue udah bilang gpp, tapi Siska maksa pengen bersihin." ujar Astrid panjang lebar seraya merangkul Dev.

INI AKU ?? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang