Rai

62 7 21
                                    

***
"Dev, tunggu...!!!" teriak Astrid dengan setengah berlari kali ini tidak ditemani Fanya dan Tania, Dev hanya menoleh malas.

"Lo pulang bareng gue ya? Please... Hari ini aja kok!!"

"Lo kan bisa pulang sendiri, hari ini gue sibuk." tolak Dev sambil berlalu

"Dev!!! Gue minta maaf soal waktu itu, gue tau gue salah udah manfaatin lo cuma buat popularitas gue." teriak Astrid yang langsung membuat Dev menghentikan langkahnya tanpa menoleh kearah Astrid.

"Gue beneran sayang sama lo." sambungnya lagi.

Setelah mendengar hal itu Dev kembali melanjutkan langkahnya mengabaikan omongan Astrid.

"Dev!!!! Ish..." Astrid mendengus kesal.

Suasana sekolah memang sudah sepi, sudah bubar setengah jam yang lalu.

Dev langsung melajukan motornya menuju cafe melati tempat ia dan teman-temannya nongkrong.

Selang beberapa menit kemudian ia sampai dan langsung turun menghampiri teman-temannya.

"Dev, woiii kita disini...!!!" panggil Arkan

Dev langsung menoleh dan langsung menghampiri mereka

"Sorry bro, gue telat." seru Dev sambil mengambil posisi duduk diantara yang lainnya

"Darimana sih lo." tanya Gilang

"Biasalah, urusan mendadak." jawab Dev sambil meneguk Orange juice milik Arkan

"Yaelahh.. Kebiasaan banget lo." celetuk Arkan

"Hhe." Dev hanya menunjukan cengiran andalannya.

"Tadi lo keruang Osis Dev?" tanya Zaky

"Oh iya gue lupa, besok lo bawa gitar ya, soalnya kata pak Gibran bakal ada 'PENSI' lusa."

"Ada 'PENSI'?" tanya Zaky

"Seru banget sekolah lo, aktif gitu banyak kegiatannya, gak kaya di sekolahan gue banyak cabe-cabeannya." ujar Arya

"Ya gpp kali Ar, tiap hari kan lo bisa cuci mata. Haha..." ucap Arkan yang direspon tawa puas dari yang lainnya.

"Hahahah...."

"Oh iya, si Evan kemana? Daritadi gak keliatan tuh anak." tanya Dev celingukan

"Gak tau gue, kayanya udah pulang deh." jawab Arya seadanya

Dev hanya manggut-manggut mengiyakan sambil menyulut sebatang rokok ditangannya.

Evan

Evan sudah berada dirumahnya, ia segera mandi dan bersiap setelah itu berbaring sebentar di kasurnya sambil memainkan ponsel.

"Gue telpon papah dulu deh."

Evan langsung mencsrool layar ponselnya dan langsung menelpon papahnya

'Hallo pah?'

'Iya Van, papah bisa kan tepatin janji papah?'

'Janji apa?'

'Ketemu sama temen Evan. Kan semalem papah udah janji mau dateng.'

'Oh iya, papah lupa. Iyaiyaa papah inget. Ketemu di cafe mana? Nanti papah langsung kesana.'

'Ok pah, Evan sama temen Evan langsung nunggu disana ya.'

'Ok.'

Setelah itu Evan langsung mematikan sambungan telponnya.

INI AKU ?? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang