○Hukuman○

4.9K 503 20
                                    

Sebelumnya Terimakasih karena telah menyempatkan baca karyaku yang berisi Adil yang absurt, wkwk.

Terimakasih untuk 1k nya teman teman><
Semoga bisa mencapai lebih dari 10k yah.
Love u.

Happy reading

***

"Bapak tega banget sama Adil!" protes Adil, "bapak tau ga sih tentang Adil ini?" Adil malah bertanya dengan seringai jahilnya membuat Pak Tono mengernyitkan dahinya.

"Apa? Emang kamu siapa?" tanya Pak Tono seraya mengangkat alisnya. Setahunya Adil hanya jago bola saja, tak ada yang lain. Dalam segala pelajaranpun ia bodoh.

Sekarang Adil sedang berada di ruangan Bk, berhadapan dengan Pak Tono. Lelaki itu sedang protes karena Pak Tono memberi hukuman keliling lapangan yang gedenya minta ampun, berputar 20 kali. Jelas Adil tak mau, bisa bisanya Pak Tono menghukum kembaran Dilan pikirnya.

Adil mengangkat jari telunjuk kanannya keatas, lalu lelaki itu berdiri dengan wajah yakinnya. "Saya Adil! Adil adalah anak dari Pak Reza!" seru Adil dengan mulut yang terbuka lebar, menertawai seruannya barusan.

 "Saya Adil! Adil adalah anak dari Pak Reza!" seru Adil dengan mulut yang terbuka lebar, menertawai seruannya barusan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pak Tono memutar bola matanya malas. "Ga ada yang saya ga tau dari kamu. Kamu emang anaknya Pak Reza!" ketus Pak Tono, kedua tangannya memijiti pelipis, dia harus sabar dan tabah jika berusan dengan Adil.

Adil malah mendetengkan tangannya, seakan dia menganggap Pak Tono adalah bocil ingusan. "Bapak dengerin saya dulu! Adil belum selesai ngomong. Tadi emang sengaja Adil potong, tadi baru aja pembukaan. Belum mulai!" cecarnya dan Pak Tono mengangguk saja. Jika terus diladeni Adil akan terus menerus nyerocos.

"Oke, saya mulai. Bapak dengerin baik baik, Buka kedua telinganya. Jangan masuk telinga kanan, keluar telinga kiri." titah Adil seakan dia adalah orang paling bijak dan benar sekarang ini. Padahal dia sedang berbicara dengan gurunya.

Pak Tono berdiri, matanya menatap tajam pada Adil. Baru saja mulutnya ingin memarahi bocah itu, Adil sudah keburu menyelanya dan dia kembali duduk sembari menarik nafas mengontrol emosinya.

"Pertama, Adil adalah kembaran Dilan! Kedua, Adil adalah tiktokers! Ketiga, Adil adalah youtubers! Keempat, Adil adalah vlogers! Kelima, Adil adalah produk terbaik yang dibuat mamah sama papah!" seru Adil dengan kepedean dan suara lantangnya. Oh jelas, Pak Tono bertambah kesal, sekarang saja dia sudah berdiri dengan kedua tangan mendeteng.

Padahal followers gw dikit, anjir.
Ga papalah yah, orang gantengkan bebas.
Tapi gw ga yakin deh, Cici suka boong.
Emanh gw ganteng ga sih?
Batin Adil.

"Kam-"

"Sttt! Adil belum selesai, ada satu lagi," potong Adil menghentikan kemarahan Pak Tono yang mungkin sebentar lagi akan meledak.

Pacar Koplak [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang