Update, update hwaa><
Jangan lupa tinggalkan jejak!
H A P P Y R E A D I N G***
3 jam sudah lelaki itu menunggu, duduk termenung di teras gadisnya. Tak peduli teriknya sinar matahari yang mengenai wajahnya, panasnya matahari di siang hari ia abaikan untuk alasan menunggu jawaban dari gadisnya.
Dagu lelaki itu ditahan oleh tangan kanannya, sesekali dia juga menoleh, menatap penuh harap pada pintu, harapannya pintu itu segera terbuka, menampakkan Celsa tersenyum lebar padanya, tapi tak ada.
"Bego! Gw bener bener bego!" Adil merutuki dirinya, dia mengambil bebatuan kecil dihadapannya lalu dilemparnya dengan penuh amarah. Mengapa tadi dia tak langsung melepas pelukannya pada Amel?
"Siniin tengkuknya, gw obatin,"
Suara lembut yang jelas tak asing bagi telinga Adil benar benar membuat Adil tersenyum lebar. Benar saja, gadis yang sudah di nanti nantikannya selama 3 jam sedang menjongkok dengan menyodorkan kotak p3k.
"Akhirnya lo keluar juga. Asli yah, panas bercampur silau nyengat banget. Apalagi nyengatnya sampe lubuk hati terdalam. Atit, beb..." Adil malah nyerocos tak jelas, dia heboh sendiri.
Celsa yang mendengarkan cerocosan Adil memutar bola matanya malas. "Diem, atau mau ngobatin sendiri!" titahnya agak bernada memperingati.
Adil malah cengengesan, tangan kekar yang biasa membopong bola kini ia letakkan di rambut Celsa, mengelus gemas rambut gadis itu. "Ini artinya lo udah maafin gw kan? Yakan? Yakan? Ayo ngaku, mana mungkin lo tega ga maafin orang cakep kek gw!" pintanya agak memaksa, namun dikalimat terakhir membuat Celsa blegidik geli.
"Diem!" titah Celsa, gadis itu tengah membuka kotak p3k, mencari cari keberadaan betadine.
Adil diam, dia malah mencari cari kesempatan, lelaki itu terus menatap Celsa dengan lekat tanpa henti.
Plis, jangan dag dig dug di depan kambeng!
Batin Celsa.Celsa melirik sedikit, feeling dia benar. Adil terus menatapnya tanpa henti dengan mata elangnya, bibir lelaki itu tersenyum senyum menggejekan.
"Aw!" Adil menyeringis kesakitan, sungguh teganya Celsa mengeplak kepalanya dengan keras.
"Tega banget sama orang ganteng!" ujar Adil menyengirkan giginya, "tapi ga papa sih kalo yang ngeplak lo. Seakan keplakan ini menyalurkan rasa cinta babon pada kambengmu ini, yakan?" Adil malah menggoda Celsa dengan mengatas bawahkan alisnya.
"Gw keplak sekali lagi mau?" Celsa malah menawar.
Sontak Adil tersenyum terpaksa, bukannya Celsa ikut romantisan lewat kata kata, tapi gadis itu malah menawar dengan senang hati. "Mau!" jawabnya bernada paksa.
"Mau nya sun..." Adil memaju majukan bibirnya seraya memejamkan mata, sebenarnya dia tak kuasa jika Celsa menatapnya tajam.
"Tante tante penggoda pun menolak bibir lo!" celetuk Celsa menatap geli kearah lelaki dihadapannya yang masih memajukan bibirnya.
Adil membuka matanya, kemudian menatap gadis itu dengan seringai jahilnya. "Biarpun tante tante nolak gw, asalkan bibir lo welcome buat gw, yakan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Koplak [TERBIT]
Ficção AdolescenteTelah terbit di Guepedia✨ Pemesanan lewat shopee (sedang bermasalah), Tokopedia, Bukalapak, dan official storenya www.guepedia.con Bagaimana jadinya jika gadis jutek bertemu dengan lelaki species koplak modelan Adil. Bahkan menyandang sebagai pacarn...