03

18 5 0
                                    

Bel pulangan tiba, semua siswa/siswi mulai berhamburan keluar untuk meninggalkan sekolah begtu pula dengan Dara, Maya, dan Lia.

"Trus trus Deo gmn Ra?" tanya Maya.
"Ga tau deh gue, Lia si" Dara kembali menyalahkan Lia.
"Kan tadi gue udah minta maaf Ra, lo masi mau ngungkit lagi?" tanya Lia yang sedang menahan emosinya.
"hhhe engga ko Lia, gue bercnda ga usah marah jelek nanti" kata Dara untuk menenangkan suasana.

"Ya udah kalau gitu gue sama Lia pulang duluan Ra, lo mau ikut atau gimana?" tanya Maya.

"Gue nunggu papa gue, kalian berdua duluan aja,"

"Okey deh, bai bai" Maya dan Lia pun melambaikan tangan ke arah Dara dan segera berbalik arah menuju sebuah mobil yang sudah terparkir di depan gerbang sekolah.

Dara masih menunggu jemputan papanya, namun tak kunjung datang. Ia pun mulai mengecek hpnya berharap ada notif dari sang papa.

Papa

Dara, maaf papa ga bisa jemput kamu. Papa ada meeting mendadak dengan pak ridwan. Kamu naik taxi saja ya, nanti setelah selesai meeting papa bawai donat ke sukaan kamu sama El.

Sekali lagi maaf ya sayang, hati-hati dijalan love you

Begitulah pesan dari papanya, lagi-lagi dengan alasan bisnis. Dara pun sudah terbiasa mendapat jawaban seperti itu, dan dia dapat memaklumi papanya yang begitu demi dia dan adiknya.

Dara pun beranjak pergi ke pinggir jalan untuk menghentikan taxi yang berlalu lalang.

Setibanya di rumah Dara pun pergi menuju lantai 2 tempat kamarnya berada. Saat membuka pintu kamar, Daraa terkejut mendapati adiknya yang sedang menggambar di luar balkon kamarnya tepatnya di ayunan gantung, Dara pun melangkah pelan menghampiri El sembari melepas tas yang dari tadi ia bawa di pundaknya. "El? Ngegambar apa?" tanya Dara yang ikut duduk di samping El.

"Ini kak, El lagi gambar pemandangan dari balkon kamar kakak, soalnya menurut El pemandangannya bagus banget si" kata El yang sangat antusias untuk menggambar. Memng benar dari balkon kamarnya Dara terbentang luas pemandangan yang sangat indah di tambah dengan adanya kebun bunga yang ada di belakang rumahnya itu menambah keindahaan yang fantastik bagi orang yang melihatnya.

"El udah makan?" tanya Dara lagi.
Yang mendapat respon anggukan senang dari El. "Papa mana kak?" tanyanya.

"Papa lagi meeting sama om Ridwan katanya nanti kalau pulang mau bawaain donat kesukaan El."

"Yey!" Seru El.

Dara pun kembali masuk ke kamarnya untuk mengganti baju sekolah yang sudah di pakai tiga hari yang lalu dan sekarang sudah menjadi sangat bau tentunya. Meskipun sedah di beri parfun tetapi tetap saja kuman-kuman selalu ada dan menempel.

...

Di tempat yang berbeda namun di waktu yang sama Raja dengan kedua sahabatnya pergi ke warung Bu inah, kabarnya Raja di beri tahu oleh David tentang sekolah yang akan di serang oleh geng BLODYKILL, oleh karena itu ia ingin membahasnya bersama dengan anggotanya yang lain.

"Gimana?" tanya Raja yang telah duduk bergabung dengan yang lain.

"Kemaren gue sempat nguping pembicaraan Edwar dan anak buahnya. Mereka bakal nyerang sekolah kita tepat di jam istirahat" ujar David. David ini adalah tangan kanannya Raja yang sangat-sangat di percayai sehingga di tugaskan untuk memata-matain musuh karena dia pintar dalam hal menyamar.

"Gue juga udah ngasih tau ini ke anak 10-11 biar mereka bisa jaga-jaga" lanjut David

"Besok kita kumpulin semua anak anak, kita kumpul di Rooftof sekolah jam 8." kata Raja dengan serius, pasalnya ini bukan hal yang harus di bawa main-main di tambah dengan waktu lalu Raja memukuli salah satu anak dari Geng Blodykill, sehingga mungkin akan menambah amarah yang memuncak dari mereka. Geng itu di ketuai oleh Edwar Algazhar sepupu jauh dari Raja yang merupakan musuh bebuyutan.

"Kalau mereka nyerang jam segitu otomatis ada guru yang bakal ngelapori kita ke polisi" timpal Leon yang sedari tadi berfikir tentang resiko besok.

"Itu yang bagus, kita ambil penyerangan banyak di bagian selatan, untuk utama gue aja yang pegang" jelas Raja. Dan tak lama hp Raja berdering yang membuatnya pergi menjauh dari keramaian anggotanya. Ia membaca nama kontak tersebut bertuliskan nama Babyluv

Halo
Bang idann cepat pulang, Ghea bosen ni diyumah sendiiyan

Iyaa bentar ya cantik,
mau di bawain apa?

Kakak ipal
Ghe terkekeh dengan jawabannya sndiri

Raja yang mendengar jelas itupun sontak menanyakan ulang sehingga seolah berpura-pura tidak terdengar.

Hah apa Ghe? Mau eskrim?

Ih bang idan mah, ya udah
deh, esklimnya rasa
strobelly ya

Okey cantik, di tunggu yaa.

Setelah menutup telepon, Raja terkekeh mendengar jawaban adiknya tadi yang menyebutkan "kakak ipar"
Ada-ada saja bukan?
Raja pun pamit dengan yang lain, dan segera memicu kencang mobil berwarna kuningnya itu kesebuakh toko eskrim.

RAJADARA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang