Malam yang sunyi lagi-lagi menyapa bumi, namun berbeda dari biasanya yang tidak di temani oleh bintang-bintang. Membuat suasana langit begitu lebih hampa.
Aku ingin menjadi bintangmu kala, bintang yang sebenarnya tidak bisa memunculkan sinarnya, agar aku bisa tanpa henti menyinari duniamu.
Dering ponsel berbunyi membuat Dara yang awalnya sedang berada di meja belajarnya pun bergegas menuju sumber suara yang berada di samping kasurnya dalam keadaan di charger.
"Halo? Dar" ucap seorang dari sebrang sana
"Iyaa May ada apa?"
"Cek line gue, lo mah
gue spam ga di bales""Abis buka buku gue,
Hp di charger""Ye buka buruan"
Telpon pun di matikan secara sepihak oleh Maya. Dara yang baru menyadari pesan line yang masuk begitu banyak hingga mencapai seratusan, niat sekali cewek itu menyepamnya.
mayacyng
Ni gue bagi id Deo,
@rjndral_Anjir ko lu ada kontak Deo?
Lo minta sama siapa May?mayacyng
udah soal gue dapetin
idnya dari mana
ga usah di bahas
sekarang lo minta sv line ke dia
buruan!Harus banget May?
mayacyng
ya iyalah Adara Fauziahhh
ini juga gue disuruh sama LiaHuh! Oke deh bentar
mayacyng
okeyy Dara sayang semoga berhasil
mwuah:3Alay
ReadDara pun keluar dari pesan Maya dan menekan id yang telah di berikan tadi kepadanya. Ia memberi nama di kontak itu "batu" entah mengapa enak saja gitu bagi Dara untuk menamai kontak orang itu.
addbck, Dara
tak kunjung cowok tersebut membalasnya.
"Pesan aja ga di bales apalagi perasaan?" gumam Dara dalam hati.Kemudian Dara kembali melempar ponselnya itu kearah kasur, karena sayang jika ia melemparnya ke arah lantai, pasti akan pecah, retak, dan tak bernyawa.
...
Pag-pagi sekali Dara sudah tiba di sekolah ia ingin menghampiri kelas Raja hanya untuk memberinya sebuah penghapus dan juga sebuah kata-kata dalam bentuk kertas. Ia memilih untuk menghampirinya di pagi hari karena itu menjadi jauh lebih aman dari yang kemaren-kemaren ia lakukan.
Selesai melakukan tugasnya, Dara pun kembali bergegas menuju kelasnya agar orang-orang tidak terlalu curiga kepadanya.
Baru saja Dara menelungkupkan kepalanya di atas meja, kedua sahabatnya pun datang dengan suara yang bisa terdengar hingga ke istana bogor."Hai eperybadeh!" seru Maya yang mulai kumat di pagi hari.
"Kita datang lagi brohh!" susul Lia yang sama kumatnya dengan Maya. Dara yang melihat kedua sahabtnya mulai menjadi sedikit mereng itu pun menggeleng-gelengkan kepalanya. Entah hal apa yang bisa membuat kedua sahabatnya itu pulih total, kemaren ia sudah mencoba meruqiah kedua sahabatnya itu saat jam pelajaran agama berlangsung, Dara meminta ke pada pak Ruslan selaku guru agama untuk membacakan doa mengeluarkan setan dari dalam tubuh mereka, namun semua yang di lakukan ialah nihil.
"Bisa ga si pagi-pagi ga ngericuh?" tanya Dara yang memutar bola matanya dengan males.
Maya dan Lia dateng menghampiri meja Dara kemudian merangkulnya bersamaan," jarang-jarang Ra," ucap mereka bersamaan.
Jarang-jarang bagaimana? Hampir bertahun-tahun mereka begitu, namun hal tersebut tentu tak jauh-jauh membuat Dara tertawa atas kekonyolan sahabatnya itu.
"Oiya gimana sama Deo? Pesan lo di bales?" tanya Lia sembari duduk di bangku kemudian menaikkan salah satu kakinya
"Jangankan di bales, di read aja belum" jawab Dara sembari mencoret-coret kertas di depannya.
"Itu tandanya lo harus berjuang lebih keras Ra," cetus Maya.
"Dih kan dari awal gue ga tertarik buat dekat sama orang itu, karna tantangan kalian aja jadi gue ngejalanin"
"Awalnya terpaksa, lama-lama juga tanpa di suruh bakal ngelakuin yega May," bales Lia yang mendapat acungan jempol dari Maya.
"Iyaa gue kalah 2 lawan satu," jawab Dara dengan pasrah.
Sementara itu di kelas Raja, lagi-lagi ia mendapatkan sebuah teror penghapus yang berisi sbuah kata-kata "seperti bulan yang bersama bintang yang selalu datang bersamaan, meskipun kadang salah satu dari mereka tak menunjukan sinarnya,"
Ia penasaran dengan seorang yang menerornya dengan penghapus ini, ia sudah menanyakan seisi kelas tentang dalang dari sebuah teroran ini namun sama sekali tidak ada orang yang tau.
Kemudian Raja duduk di bangkunya berkali-kali memperhatikan penghapus tersebut dari segala sisi, hingga memunculkan satu nama yang terlintas di otaknya "Dara".Cowok itu segera memberitahu kepada kedua sahabatnya tentang teror tersebut.
"Lo ada nebak siapa ga?" tanya Leon saat Raja menceritakan smuanya.
"Anak IPA2" jawab Raja singkat.
"Dara?" tebak Rayhan.
"Mungkin,"
Kembali kepada Dara, hari ini ia sedang di hadapkan ulangan mendadak harian MTK untungnya cewek tersebut telah belajar tadi malam setidaknya ada sedikit rumus yang menempel di otaknya. Berbeda dengan Maya dan Lia yang sedang kebingungan akan soal yang di berikan guru mereka. Dengan baik hati Dara memberikan contekan kepada mereka berdua sehingga mereka berdua membalasnya dengan sun jauh yang membut Dara menjadi geli sendiri.
Bel istirahat telah berbunyi 2 menit yang lalu, kini Dara, Maya, dan Lia sedang berada di kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah terkuras habis saat berusaha mencerna soal ulangan tadi. Mereka sesekali saat menceritakan tentang masa lalunya, tiba-tiba datang lah Leon ke meja mereka.
"Gue mau ngomong sama Dara tapi ga disini," kata Leon.
"Eitssss tunggu dlu ada masalah apa lo sama Dara? Mending lo ngomong disini mumpung ada gue dan Lia" ucap Maya.
"Penting." jawab Leon dengan penekanan.
Dara pun menoleh ke arah sahabtnya ia mengangguk untuk meyakinkan mereka bahwa ia bakal baik-baik saja bersama Leon, keduanya pun menghembus nafas kasar dan menanggapinya dengan senyum simpul.
Leon membawa Dara ketempat yang tak jauh dari kantin untuk menghindari keramaian.
"Lo yng neror Raja pakai penghapus?" tanyanya. Yang membuat Dara diam membungkam memikirkan jawaban yang akan ia keluarkan.
"Jujur Ra, " tambahnya.
"eumm...." Dara berfikir panjang sejenak.
"Gue janji ga akan ngasi tau Raja," cwok berambut acak-acakan itupun menaikkan 1 jari kelingkingnya membuktikan ia benar-benar berjanji. Selain Maya dan Lia, Leon juga salah satu dari sahabatnya yang dari kecil sudah tumbuh bersama dan sampai sekarang mereka masi bertetanggaan.
Disana Dara menceritakan semuanya kepada Leon dari tantangan yang di berikan teman-temannya sampai sekarang
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJADARA✔
Teen FictionAku ga pinter buat deskripsi Ini cuman menceritakan sesorang Adara Fauziah yang awalnya tidak ingin mengenal jauh sosok dari Rajandra Aldeo Zayiddan namun naas semua itu bertolak belakang dan kini rasa penasaran telah menjaluri seluruh hidupnya Dara...