Sepanjang jalan, Dara dan Maya menemukan siswa/siswi yang sedang berlari kesana-kesini.
"Eh,.. Ada apa kok pada riuh gini?" tanya Dara kepada seorang cewek yang di berhentikannya.
"Itu Deo dan gengnya lagi tawuran sama geng lain" jelas Cewek itu. Sontak Dara dan Maya saling melemparkan pandangan mereka terkejut setengah mati mendengar kabar itu.
"Omg Raja hati-hati sayang!" teriak Viola kepada Raja.
"Aduh cari bantuan cepat shella cilla!" perintah Viola kepada kedua sahabatnya.
"Suami gue nanti kenapa-kenapaa!" tuturnya kembali dengan nada alay ciri khasnya itu
"Kita haruss ngapai Vi? Masa gue yang maju bntui Raja? Gue ga pinter berantem begini" balas Shella.
"Cil lo gin yang maju, lo pinter bela diri kan?" Pertanyaan tersebut langsung di lemparkan ke Cilla.
"Ko jadi gue sih!?" protes Cilla.
"Ribut lo berdua ga guna ajg!" bentak Viola.
Suara sirena polisi terdengar dari kejauhan yang membuat geng Blodykill mundur secara cepat, begitu pula dengan anak buah Raja dari selatan segera bergegas kembali ke dalam sekolah.
Mereka semua berhamburan ke berbagai arah, anak geng blodykill pun segera menaiki mtornya masing-masing dan pergi meninggalkan sekolah mereka.
Dari perkelahian tadi menyisakan 16 anggota blody yang gagal kabur sehingga mereka di amankan oleh polisi. Polisi memintai keterangan kepada anak-anak yang berkelahi tadi, dan menyuruh salah satu dari mereka ikut ke kantor polisi.Mereka pun menyuruh Leon untuk ikut kesana sebagai perwakilan mereka. Sedangkan Raja dan yang lainnya pun disuruh kembali masuk ke dalam sekolah untuk di obati lukanya oleh petugas pmr.
"Ya ampun Raja sayang, muka kamu jadi biru memar gitu, itu juga di bibir kamu ada bercak darah," kata Viola mengeluarkan nada alaynya
Kali ini Raja hanya diam ketika ada cwek yang memanggilnya dengan nama Raja, karena ia sudah pusing dan kewelahan menghadapi cewe annabel ini dan di tambah ia yang baru selesai berkelahi.
Dara dan Maya lagi lagi saling menatap, dugaan mereka benar bahwa ada tujuan dari perkumpulan murid murid tdi di rooftof. Kemudian keduanya kembali menuju UKS memberikan kabar ini kepada Lia.
Di uks pun menjadi ramai dan penuh oleh anak-anak black valgos yang selesai berkelahi tadi, Dara dan Maya mencari celah masuk ke dalam uks untuk menemukan Lia.
"Huft! ya ampun badannya gede-gede semua susah banget di terobos" oceh Maya. Dara yang mendengar ocehan maya pun terkekeh.
"Kenapa Ra? May?" tanya Lia.
"Anak Black Valgos habis kelahi sama anak geng luar," jelas Dara.
"Terus mereka semua gimana?"
"Dari luar yang ketangkep 16 orng, dari sekolah kita disuruh mewakili 1 yang disuruh Leon,""Pada luka-luka?"
"Ya iya lah ya kali mereka kulit gajah yang ga bisa luka lebam gitu?" cerocos Maya."Yakan nnya aja"
Setelah selesai memberi tau keadaan diluar tadi, sekilas Dara melihat Raja yang tengah duduk di tempat tidur sisi lain. Ia sedang di obati oleh petugas pmr karna lukanya yang cukup parah di tambah dengan bibirnya yang sedikit sobek akibat pukulan sepupunya.
Dara pun perlahan melangkah menuju tempat Raja di obati. Tangannya seolah bergerak ingin mengobati luka yang ada di muka cowok itu, "boleh gue bantui dia?" tanya Dara ke petugas pmr yang sedang mengobati luka Raja.
"Lo ngerti caranya?" tanya petugas itu.
"Ngerti" jawab Dara yakin. Kemudian petugas itu melangkah mengobati murid yang lainnya.
"Ngapai lo?" tanya Raja dengan nada datarnya.
"Ngobatin" balas Dara sembari mengeluarkan obat merah dari p3k.
Raja hanya bisa membiarkan cewek itu mengobatinya sekarang tanpa penolakan. Membuat mereka sekarang berjarak lebih dekat sehingga bisa mendengar kedua nafas yang tidak beraturan. Raja sama sekali tidak menampilkan ekspresi perih atau sakit justru ia hanya bersikap biasa saja. Apakah ia menutupi perih itu?
"Nah sudah beres!" seru Dara yang telah selesai mengobati luka Raja, dan mulai merapikan obat-obat yang tadi telah ia gunakan dari dalam kotak p3k tadi.
Dari kejauhan terdengar suara cewek yang bisa di kenal oleh mereka berdua
"Ya ampun Raja sayang kamu ga papa kan? Its okey? Udah di obatin kan lukany?" tanyanya berkali-kali sehingga yang mendengarnya pun merasa muak.
"Jangan panggil gue Raja!" bentak Raja yang sudah habis kesabarannya.
"Loh ko gitu?/..." Lagi-lagi belum selesai Viola melanjutkan perkataannya Raja sudah berdiri dan pergi meninggalkan mereka semua, ia pikir akan mati disini jika dia mendengar ocehan cewek annabel itu.
"Eh lo jangan pernah macam-macam sama Raja gue!" ancam Viola kepada Dara.
"Gue cuman ngobatin," jawab Dara acuh sambil memalingkan wajahnya.
Tak ada hujan tak ada badai tamparan keras mengenai pipi Dara, yang membuat seluruh murid yang ada disana menoleh ke arah mereka. Maya yang tak terima pun datang menghampiri Dara, dan menampar balik cewek annabel itu.
"Lo bisa ga sih ga main kasar?" Maya pun ikut kebawa emosi melihat temannya yang di perlakukan seperti itu.
"Lo ga usah ikut campur masalah gue!" Kata Viola dengan nada tinggi.
"Dara sahabat gue, masalah dia masalah gue juga!" balas Maya dengan nada tak kalah tinggi.
Cowok-cowok yang ada disana pun melerai kedua cewek itu sebelum terjadi jambak-jambakan dan cakar-cakaran yang mengakibatkan uks menjadi berantakan.
"Awas lo!" ancam Viola saat berjalan menjauh dari mereka.
"Gue ga takut!" jawab Maya tak kalah menantang.
Begini lah Maya meskipun ia seorang anak yang konyol dan sedikit bodoh, namun ia memiliki nyali dan jiwa yang tinggi, di tambah dulu dia adalah mantan anak taekondo.
"Udah May, jangan di ladeni api kalo di tambah api bakal membesar mending di diamin aja," ujar Dara.
"Ga bisa gitu Ra, apa coba maksudnya dia nampar lo? Lo kan ga salah apa-apa,"bantah Maya.
"Iya may iyaa, udah tenangin diri lo dulu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJADARA✔
Teen FictionAku ga pinter buat deskripsi Ini cuman menceritakan sesorang Adara Fauziah yang awalnya tidak ingin mengenal jauh sosok dari Rajandra Aldeo Zayiddan namun naas semua itu bertolak belakang dan kini rasa penasaran telah menjaluri seluruh hidupnya Dara...