13

6 1 0
                                    

keduanya lagi-lagi sunyi tanpa ada bahan obrolan dan topik pembicaraan membuat suasana menjadi canggung. Hingga mereka berhenti di toko boneka saat ini.
Dara yang di bawa pun kget dan terheran.

"Ngapai kesini?" tanya Dara.

"Nyari kado" jawab Raja.

"Buat?"

"Adek gue"

"Oh lo punya adek ternyata,"

"Bantui"

"Bantui apa?"

"Cari boneka yang bagus"

"Gampang itu mah"

Mereka yang awalnya canggung satu sama lain berasa menjadi lebih akrab karena urusan boneka ini. Suatu ke istimewaan tersendiri karena Raja yang mau di ajak berinteraksi dengan Dara.

Setelah mereka memilih, akhirnya mereka pergi kekasir untuk membayarnya. Dara yang melihat boneka stitch pun terasa ingin membelinya, tapi duitnya tertinggal dirumah karena ia pikir tidak akan membeli apa-apa setelah pulang sekolah nanti namun semua itu malah bertolak belakang.

Raja yang melihat pandangan mata Dara yang terus menerus menatap ke boneka Stitch itupun dengan peka langsung membelikan Dara.
"Eh gue ga mau boneka ini ko" elak Dara.
"Udah gue bayar"

Dara pun tersenyum mengambang saat Raja membelikannya boneka stitch itu. Ini adalah boneka pertama dari seseorang yang awalnya ia tak tertarik untuk mengenal jauh sosok nya namun dengan tersendiri ingin semakin jauh mengenalnya.

Awalnya Dara juga masih terheran-heran dengan sikap Raja yang sering berubah-rubah di tambah dengan sekarang saat ia berbaik hati membelikannya boneka.

"Jangan geer, gue kasian" kata Raja yang membuat senyum mengambang tersebut perlahan pudar.

"Dih siapa juga yang geer" tepis Dara.

Mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju rumah Dara. Sekarang posisinya sedang lucu karena kado yang di bawa Raja sedikit besar sehingga membuatnya tak bisa melihat arah jalanan dengan leluasa. Dara yang menyadarinya itu pun mengambil alih kadonya dan memangkunya bersamaan dengan boneka stitch miliknya

"Kerumah lo aja dulu kalo boleh, kasian nanti lo ga bisa bawa ni kado karna ngalangi pandangan lo" usul Dara.

Raja pun tak merespon dan mulai berbelok ke arah yang berlawanan dengan rumah Dara itu tandanya ia setuju dengan usul Dara.

Tak butuh waktu lama, kini mereka telah sampai di depan rumah dengan nuansa putih biru itu. Keduanya masuk ke dalam rumah tersebut. Dara yang baru pertama kali melihat isi rumah itupun terkejut mendapati sebuah bingkai foto brukuran besar yang terpampang di tengah-tengah ruangan tersebut. Ia memperhatikan setiap muka dari orang yang ada di foto itu.

"ini foto keluarga Deo?" tanya Dara dalam hati.

"Bang idannn!" seru seorang gadis kecil yang berlari kecil menghampiri Raja.

"Haii syng, udah makan belum?" tanya Raja sembari mengelus pucak rambut adiknya itu.

"Udah dong bang bayusan selesai" jawab Ghea.

"Karena Ghea udah habisin makananya, abang ngasi hadiah ni buat Ghea sebagai janji abang yang kemaren-kemaren,"

Raja memberikan kotak besar itu kepada Ghea. Ghea yang menerimanya pun merasa sangat senang di lihat dari mukanya yang menjadi 2 kali lebih ceria.

"Kaka ini siapa bang?" tanya Ghea yang beralih melihat Dara.

"Teman abang, tadi yang nemani beliin kado ini" jelas Raja.

"Hai Ghea" sapa Dara dengan senyum sambil berjongkok menyeimbangkan tinggi mereka

"Hai kaka cantik, makasi ya udah nemani bang idan beliin kado Ghea" balasnya dengan senyum yang tak kalah mengembang.

"Sama-sama cantik, oiya nama kakak, Dara" kata Dara memperkenalkan diri.

"Aduh kak daya, ghea ga bisa bilang 'r'. Ghea cadel huruf r. Ada nama yang lain ga kak?" tawar Ghea yang membuat Dara terkekeh melihat tingkahnya.

"Ada kok, khusus Ghea panggil aja kak Jia okey" ucap Dara dengan kedipan mata.

"Okey deh kak jiaa deal."

Selepas memberikan kado kepada Ghea. Raja pun beranjak untuk mengantar kembali Dara yang tertunda tadi. Kini ia sudah terlepas dari pakaian abu-abunya dan mengganti dengan kaos biasa.

"Kak Jia pulang dulu ya" pamit Jia kepada Ghea.

"Okeyy ka Jiaa hati-hatii ya kalau bang Idan nakal di pukul aja!"

"Siap taun putri" ucap Dara dengan cengiran

"Bang idan nganter ka Jia pulang dulu ya, Ghea sama Bi Larsih ya, sambil nunggui bunda sama papa pulang" pesan Raja.

"Siap abang kapten idan" jawab Ghea dengan nada yang menggemaskan.

Kemudian keduanya pun mulai berangkat menggunakan mobil milik Raja.

"Kok gue orang yang lo minta temani beli kado buat adek lo?" tanya Dara yang masih penasaran.

Raja sama sekali tidak menghiraukan ucapan Dara sehingga membuat Dara kesal. Ia merasa sedang berbicara dengan tembok sekarang yang kalau di tanya mustahil akan mendapat jawaban.

Setelah beberapa menit mereka sampai di depan rumah Dara yang telah di sambut oleh El di depan pagar.

"Adek lo?" tanya Raja.

"Iyaa namanya El" ucap Dara memperkenalkan adiknya.

Dara pun membuka seat belt dan berlalu berlalu membuka pintu mobil. Begitu juga dengan Raja yang menyempatkan untuk turun menemui adiknya Dara.

"Kak Dara kok lama banget sih!" grutu El ketika Dara turun dari mobil.

"Tadi kak Dara abis nemanin kak Deo pergi bentr" jelas Dara.

"Maap ya, tadi kakaknya kak Deo culik bentar" celutuk Raja dengan nada yang berbeda begitu lebih ramah.

Dara yang menyadari akan hal itu pun terkejut takjub melihat sikap dingin Raja yang mencair menjadi hangat dan humble.

"Hai kak Deo, kenalin aku El paling ganteng kedua setelah papa" ucap El dengang pedenya. Membuat Dara yang mendengarnya terkekeh dan menyikut pelan lengan adiknya itu yang pedenya sudah di atas rata-rata.

Raja yang mendengar juga pun ikut terkekeh ia mulai mengangkat senyum di bibirnya tak lama tapi berharga bagi Dara.

"Iyaa deh paling ganteng, ya udah kak Deo pulang dulu ya" pamit Raja.

"Yahh.. Gak mampir main dulu kak?" tanya El.

"Lain kali yaa"

Kemudian Raja pun memasuki mobilnya dan perlahan mulai menjauh dari area rumah Dara.

"Kak Deo ganteng, ramah, suka anak kecil" tukas El.

"Eh kamu ga tau sih El, kak Deo kalau di sekolah" celutuk Dara.

"Emangnya kak Deo kalau di sekolah kenapa kak?" tanya El yang ikut penasaran.

"Nanti kakak kasih tau, oiya kamu udah makan belum?" tanya Dara.

"Udah dari 1jam yang lalu"

"Wah sekarang masih laper ga?"

"Engga kak"

"Ya udah yuk masuk, kak Dara mau ganti baju dulu"

RAJADARA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang