-
-
-
***
Aku yang terus berlari akhirnya sampai di garis finish. Aku agak terkekeh mengingat komen Aizawa sensei yang di cuekin oleh Present Mic.Aku melihat layar, aku di posisi ke empat. Aku tersenyum kecil, dan melangkah ke Midoriya.
"Selamat, Midoriya" ucapku sambil menepuk bahunya.
"Arigatou, Tamaki-san" ucapnya
"Akiha, Midoriya" ucapku
"Akiha-san" ucapnya sambil menutupi wajahnya.
"Ja, sampai ketemu di babak selanjutnya" ucapku dan berjalan menuju Todoroki.
"Todoroki, kau semangat sekali tadi. Tak seperti di kelas biasanya" ucapku dingin
"Hm, kau juga Tamaki" ucapnya, aku menepuk bahunya dan berjalan menuju bom berjalan yang sedang mencak-mencak tak jelas.
"Yo, bom berjalan" sapaku
"Hah?!! Ada apa, Cewek Sialan?!!" Ucapnya kesal.
"Apanya yang no satu" ejekku
Ctakk
Aku bisa melihat cetak perempat di pelipisnya. Aku terkekeh melihatnya yang sudah marah-marah di depanku.
'sepertinya akan seru kedepannya' batinku yang memandang langit biru di latar belakangi oleh umpatan-umpatan kasar dari Bakugo.
-
-
-
***Aku melihat ke arah Yaomomo yang baru saja datang.
"Yaomomo, kenapa kau baru dat-" ucapanku terhenti ketika melihat Mineta di belakang baju Yaomomo.
Buaghh
Aku menendang Mineta sampai ia terpental.
"Arigatou, Akiha-san" ucap Yaomomo dengan lemas.
"Istirahat dulu, Yaomomo" ucapku sambil memberi sebotol air kearahnya.
Aku pun melihat ke papan peringkat. Teman-teman kelas A lolos semua. Dan orang rambut ungu itu juga lolos. Shinsou, ya. Dan dia peringkat 27, lumayan.Aku penasaran dengan quirk orang itu.
" Dan untuk babak kedua adalah" ucapan Midnight pun mau tak mau menatap layar yang lain.
"Calvary Battle?" Ulangku, aku pun mendengar penjelasan dari Midnight. Ah, kasian Midoriya untuk sistem poinnya.
Aku yang ada di posisi ke empat. Aku melihat ke segala arah untuk mencari tim. Sampai ada yang menepuk kedua pundakku.
"Cewek sialan"
"Tamaki"
Aku pun memandang mereka berdua dengan pandangan bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Or Demon (My Hero Academia)
FanfictionSejak kematian Kaasan, aku terpuruk. Tapi entah kenapa setelah masuk ke SMA UA ini membuat banyak tekanan. Dan mulai dari sini aku tau sosok 'ayah' yang selama ini di ceritakan oleh Kaasan. Walaupun aku tinggal sendiri, menjalani misi sendiri, berg...