-
-
-
***
Aku bersiap pulang, aku melihat ke sebelahku. Bakugo yang masih kesal dan mendali yang tersangkut di giginya."Terimakasih atas kerja kerasnya di final, Bakugo. Aku sudah overwork saat itu" ucapku sambil menepuk bahunya dan berjalan keluar kelas.
Dan di tepat depan pintu kelas, aku bisa melihat Shinsou disana.
"Shinsou" ucapku, dia melihatku dan kami berjalan berbarengan.
"Selamat, kau juara 2" ucapnya
"Hm" aku hanya berdehem. Kami berdua berjalan berdampingan sampai, aku terhenti di satu cafe.
Mata ku berbinar melihat cafe itu, aku juga melihat Shinsou yang melihat ke arah cafe itu berbinar.
Kami bertatapan dan mengangguk untuk memasuki cafe itu.
-
-
-
***Aku dan Shinsou yang masuk ke dalam cafe itu di suguhkan pemandangan surga bagi kami. Dan di kaki kami sudah ada beberapa mahluk lucu nan imut yang menggeliat di kaki kami.
Ya, cafe kucing. Cafe ini baru buka. Aku menggendong kucing yang memiliki 3 warna. Sedangkan Shinsou sudah duduk di salah satu kursi dan bermain dengan 2 kucing disana.
"Dua greentea latte" ucapku yang memesan minuman. Aku pun menuju meja, masih menggendong kucing.
"Aku akan sering kesini" ucapku yang duduk di depan Shinsou sambil mengelus kucing di gendonganku.
"Aku juga" ucapnya yang masih bermain dengan dua kucing.
Meow meow
Aku meletakkan kucing itu dan bermain dengan mainan yang tersedia di penjuru cafe ini.
"Permisi, ini pesanannya" ucap pramusaji yang membuat ku dan Shinsou memperhatikannya sebentar.
"Ku traktir" ucapku karena mendapat tatapan bingung dari Shinsou.
"Em, arigatou" ucapnya. Kami memilih duduk tak dekat dengan jendela. Tapi masih bisa melihat ke arah jalanan.
Aku menyesap minumanku, sambil melihat Shinsou yang masih bermain dan mengelus kucing berbulu putih disana.
"Kau minumlah, kucingnya juga masih disini" ucapku sambil tersenyum kecil kearahnya.
"Um"
Aku melihat ke arah Shinsou yang menyesap minumannya, aku tersenyum kecil ke arahnya. Sebelum teralih ke kucing putih yang tadi main dengan Shinsou.
"Sini, meow" ucapku dan menggendong kucing itu. Kucing itu bergerak mencari tempat nyaman di pangkuanku.
"Cute" ucapku dan mengelus perutnya, kucing itu juga ke enakan.
"Aku tidak tau kau penyuka kucing juga" ucap Shinsou,
"Hm? Kenapa kau bisa berfikir begitu? Dari wajahku yang dingin?" Ucapku yang menatapnya tapi tanganku masih mengelus kucing itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Or Demon (My Hero Academia)
FanfictionSejak kematian Kaasan, aku terpuruk. Tapi entah kenapa setelah masuk ke SMA UA ini membuat banyak tekanan. Dan mulai dari sini aku tau sosok 'ayah' yang selama ini di ceritakan oleh Kaasan. Walaupun aku tinggal sendiri, menjalani misi sendiri, berg...