33

9.7K 497 48
                                    

Ini hari ketiga Sheila dirawat dirumah sakit , Sheila mengalami setres berat yang mengakibatkan ia tak ingin memakan apapun dan tak ingin berbicara pada siapapun yang ia lakukan hanya menatap lurus kedepan dan tiba-tiba menangis tanpa sebab.

Dokter mengatakan sheila mengalami PTSD  
Post-traumatic Stress Disorder (PTSD) adalah masalah kesehatan mental serius yang dialami oleh beberapa orang akibat dari peristiwa mengejutkan, menakutkan, atau berbahaya yang menyebabkan trauma.
Setelah mengalami trauma, sering terjadi perjuangan melawan rasa
takut, kecemasan, dan kesedihan.
- begitulah penjelasan singkat dokter dan menyarankan agar Sheila terus diajak berbicara dan meyakinkan semuanya akan baik-baik saja.

Hari itu ~~
Tepat setelah Sheila tak sadarkan diri dalam pelukan bara tak pikir panjang saat itu juga bara membopong Sheila dan melarikannya kerumah sakit terdekat .

Wajah Sheila terlihat pucat bara tak pernah menyangka Sheila berkahir tak sadarkan diri seperti ini . Hati bara terasa seperti diremas-remas , ia bahkan tak rela meninggalkan Sheila walau hanya sebentar saja .

Sheila hanya termenung lalu tiba-tiba menangis lalu tertidur jika sudah kelelahan. Sheila hanya mendapatkan asupan makanan dari infus ditangannya membuat Sheila menjadi sedikit kurus .

Bara tidak mengijinkan sherra dan William menemui Sheila , karena itu akan memperburuk kondisi Sheila

Pernah dihari kedua Sheila dirawat , Sheila bangun dan melihat kedua manusia yang menyebabkan penderitaannya ada dedepan matanya , Sheila langsung menangis histeris sambil mengatakan ~~ pergiii...Jahattt... biadab...

Selalu itu yang diucapkan oleh Sheila , itu membuat sherra dan bara semakin merasa bersalah.

Sherra bahkan berusaha mendekati kakaknya , namun Sheila malah semakin histeris dan harus di suntikkan obat penenang oleh dokter.

Bara yang merasa mereka berdua hanya akan menjadi toxid untuk kesehatan Sheila memilih mengusir nya , bara takkan sanggup melihat Sheila seperti ini , itu sama saja menyakiti bara juga.

Bara mengajak sherra dan William keluar ruangan rawat yang ditempati oleh Sheila untuk berbicara serius.

" Kalian boleh pergi dari sini , aku yang akan menjaganya. ~ bara masih berbaik hati untuk mengatakannya secara baik-baik tidak ingin menimbulkan keributan di sekitar Sheila.

" Aku suami nya kalau kau tak lupa bung ... Aku berhak untuk menjaganya , dia akan sangat membutuhkan ku ~ William bersikeras untuk tetap tinggal ia tak mungkin bisa meninggalkan Sheila dalam keadaan seperti itu

" Cih .. suami jenis apa yang sudah menghianti cinta tulus istrinya berulang-ulang ??
" Biar aku ingatkan tentang mantan istrimu dan parahnya sekarang adik nya sendiri .. kau sehat menyatakan dirimu sebagai suami ?

William menegang wajah nya pucat pasih , bagaimanapun sherra tidak tau sedikit pun tentang masalah itu.
William mengusap wajahnya kasar. " Siall"

" Kakak setidaknya biarkan aku menjaga kak Sheila - sherra memohon kepada bara , namun bara sudah tetap pada keputusannya.

" Tidak juga dengan dirimu!
" Mulai saat ini Sheila tanggung jawabku . Tidak ada yang bisa mencegah ku . Dan kalian pergilah dari sini sebelum aku menyuruh orang-orang ku untuk menyeret kalian berdua!!

Bara mengatakan dengan sangat tegas  tanpa mau melihat kearah sepasang manusia yang menyebabkan kekasih hatinya menjadi seperti sekarang.

" Aku akan setiap hari kesini kak siapa tau kak Sheila akan membutuhkan ku , tolong jaga kak Sheila .

" Tidak perlu minta tolong aku akan melakukan dengan suka rela , pergilah dari sini.

" Dan satu lagi , jika kalian masih mempunyai hati jangan sampai kalian membunuh janin yang bahkan belum berkembang sempurna itu ..
Sheila akan sangat membencinya

William dan sherra kini terpaksa meninggalkan rumah sakit karena mereka juga harus memikirkan kesehatan Sheila .

Bara ingat saat dulu mencari apartment bersamanya . Setiap melihat anak kecil Sheila selalu menghampiri dan mengajak anak-anak tersebut mengobrol bara tahu Sheila sangat keibuan dan mencintai anak kecil.

***

Dengan telaten bara mengurus Sheila , walaupun pada akhirnya Sheila bangun dengan diam dan tak berbicara bara lega setidaknya Sheila masih bersama dirinya dan bernafas disekitarnya

Bahkan untuk mengganti pakai Sheila bara pun tak canggung , ia takkan rela orang lain merawat dan menyentuh berliannya .

Bara rela menahan mati-matian tubuhnya untuk tidak menyerang Sheila , ia masih sangat waras untuk melakukan nya pada orang sakit.

Bara bahkan lupa untuk mengurus dirinya sendiri yang kini sudah tampak acak-acakan , sebenar ia ingin sekali membawa Sheila pergi jauh dari orang yang sudah menyakiti Sheila namun memikirkan kesehatan Sheila yang sangat bergantung pada infus itu tidak akan baik buat Sheila

***
Hari berganti malam , Sheila masih tertidur dan kini bara sedang berkutat dengan laptop nya untuk mengecek laporan perusahaan .
Walaupun dia CEO ia tak boleh lalai dengan tanggung jawabnya .

Sesekali bara merenggangkan kepala nya yang terasa tegang lalu melirik kearah Sheila yang sedang tertidur pulas .

Sheila terlihat gelisah , bahkan kini kening nya dipenuhi keringat sebesar biji jagung , Sheila menangis dalam tidurnya .

Bara yang melihat itu segera menutup laptop nya dan menghampiri Sheila , memengang tangan Sheila dan mengelus pipinya namun sepertinya mimpi buruk yang dialami Sheila belum berakhir yang akhirnya terpaksa membuat bara mendudukkan tubuh Sheila yang sukses membuat Sheila membuka matanya .

Sheila melihat bara dan langsung memeluk bara sambil menangis ..
" Tolong aku ... Hikssss

" Tenanglah .. aku disini

" Mereka .. mereka akan membunuh janin yang tidak bersalah itu hiks...hiksss

" Tidak akan .. percayalah padaku ...

Bara sedikit tenang karena Sheila sudah tidak menangis lagi , namun Sheila tetap diam dengan tatapan kosong .

" Kau mau makan hemm ..?
" Apa kau ingin jalan-jalan sayang?
" sayang ??
" Baiklah kalau begitu dengarkan saja aku bercerita ya.

Selalu seperti itu Bara selalu menceritakan apapun yang ada dibenaknya Bara lalu membuat Sheila tenang dan dan tidur kembali bara tidak akan memaksanya untuk makan karena ia tahu sela bahkan tidak ingin membuka mulutnya.

setelah sheila tertidur Bara kembali menarik nafas panjang dan membuangnya dengan kasar

" Sebegitu menderitanya kah dirimu Hem ..  aku berjanji tidak akan memaafkan mereka yang telah menyakitimu. Percayalah padaku penderitaanmu kali ini benar-benar akan berakhir dan akan ku gantikan dengan kebahagiaan."

Bara bangkit dan mencium kening Sheila lalu ikut berbaring di samping sela sambil memegang tangan Sheila dan ikut terlelap

Bara melupakan makan malamnya atau pun mandinya , ia sudah terlalu lelah untuk beranjak dari posisi nyamannya , tubuhnya terasa kaku dan ingin segera mengistirahatkan nya.

~~~~~~~~~~~~
Segini dulu ya gaes ...
Aku lagi nyiapin emosi untuk episode selanjutnya 🤭

Cinta Gila IparkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang