38

7K 426 30
                                    

Si apartemen William kini terlihat sepi tidak ada tanda-tanda kehidupan semua nya diam tak ada yang bersuara ataupun menunjukkan aktifitas.

Sheila sedang terbaring lemah dikasurnya , sherra yang hanya berdiam diri dikamar dan William yang sedang berada di ruang kerjanya.

" Maafkan aku bara " .. Sheila terus saja mengatakan itu sambil menangis . Ini pilihan tersulit dalam hidup Sheila. Sungguh Sheila kini sangat mencintai bara.

Disisi lain bara kini sudah bersandar di ujung ranjang hotelnya masih dalam keadaan terpuruk dan belum bisa berfikir dengan benar . Lamunannya hanya sekitar kemesraan selama ini dengan Sheila ..

"Pembohong"

Tiba-tiba pintu terbuka menampilkan wajah khawatir asistennya . " Bagaimana" tanya bara .

" Mereka benar-benar terbang langsung ke tanah air tadi malam dan informasi dari mata-mata kita yang ada disana mereka masih menempati apartemen William" - Roni asisten bar menjelaskan

Ya walaupun bara marah dan kecewa dengan Sheila namun hatinya benar-benar tak tenang , masih sangat khawatir dan tidak nyaman jika bukan dia sendiri yang ada di dekat Sheila.

" Satu tambahan , nona Sheila. Terlihat sangat terpukul .bahkan ia tak mau disentuh oleh William dan adiknya itu. Apa mau ku beri saran ? 
Aku akan memberikan saran sebagai teman .lanjut Roni

Bara mengangkat kepala nya menatap penuh harap kepada Roni karena memang Roni yang selama ini selalu memberi solusi jika ia sedang bingung.

" Sepertinya ada sesuatu yang ditakutkan  nona Sheila . Kau tau sendiri beberapa hari ini bahkan hampir sebulan kalian bersama dia terlihat sangat mencintai dan bergantung padamu dan tiba-tiba dia memilih kembali dengan suaminya yang sudah jelas-jelas menyakitinya .
Apa kau tak curiga sedikitpun?

" Bahkan aku sangat ingat nona Sheila akan menangis jika kau lama meninggalkannya.

Bara langsung teringat janji-janji Sheila , kemanjaan Sheila dan wajah Sheila yang sangat serius memintanya jangan meninggalkan nya .

Bara langsung bangkit dan membersihkan dirinya .. " siapkan jet pribadi ku sekarang !! " Si William brengsek itu ternyata ingin main-main dengan ku "

Aura gelap terlihat diwajah bara . Bara mungkin kini sadar Sheila tidak akan memilih ikut dengan William jika tidak ada ancaman atau mengatakan sesuatu padanya  " Ya sikeparat itu apsti mengatakan sesuatu yang membuat Sheila harus menuruti nya "

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 9 jam Bara akhirnya tiba di Indonesia tak peduli saat itu sudah menunjukkan pukul 8 malam . bara tetap dengan langkah yakinnya menuju ke apartemen sheila ia tidak bisa lagi menunda untuk membiarkan Sheila hidup dengan badjingan seperti William.

Dengan tidak sabar bara memencet bel apartemen berulang kali namun tak ada tanda-tanda akan dibuka . Bara menghubungi seseorang .
" Bobol pasword apartemen William sekarang !!!

Setelah beberapa menit menunggu akhir nya bisa ! Bara dengan mudah membuka pintu apartemen Sheila . Bara masuk namun hanya kegelapan saja yang ia temukan . " Apa mereka sedang pergi ?"

Bara berniat untuk pulang namun samar-sama bara mendengar isakan tangis wanita , bara mengikuti suara itu dan ternyata ada di belakang meja pantry dekat dapur  .

Bara menyalakan 1 lampu yang susah payah ia cari . Setelah lampu menyala terlihat sosok wanita sedang menangis dengan posisi memeluk lutut dan wajah nya menunduk bara juga mendengar gumaman yang dikeluarkan oleh wanita itu " maaf , maaf , maaf"

Hati bara mencelosss.. bagaimana bisa ia tidak memikirkan perasaan Sheila hanya kemarahan saja yang menguasai dirinya , ia mengira Sheila masih mencintai wilillam...

Bara yakin setelah melihat Sheila dalam keadaan terpuruk lagi seperti ini , pasti berat keputusan yg Sheila ambil tidak mungkin tidak ada sesuatu " ya sebentar lagi aku akan mengetahui nya " gumam bara .

Bara mendekati Sheila lalu mengelus kepala Sheila dengan lembut. Sheila yang kaget karena sentuhan dikepala nya reflek mengangkat kepala nya dan melihat orang yang sangat ia rindukan.

Sheila tersenyum " bahkan aku berhayal kau disini bar .. hiksss... " Aku merindukan mu bar... hiks.. hikss..
Sheila kembali menenggelamkan kepala nya karena dia mengira yang ia lihat hanya hayalannya.

Bara mengecup puncak kepala Sheila . Sheila kini sadar wangi tubuh khas bara ada disini ya bara ada didekat nya saat ini . Saat sadar Sheila langsung menghambur kepelukan bara dan menangis .

" Bodoh .. kau yang meninggalkanku kau yang menangis .. kenapa ? - bara tersenyum hati bara lega dengan apa yang ia lihat sekarang Sheila memang masih mencintai nya.

Sheila reflek melepaskan pelukannya setelah mendengar pintu apartem terbuka dan sayup-sayup terdengar percakapan 2 manusia

" Kau harus jaga kesehatan mu ingat kata dokter Dede bayi nya butuh nutrisi lebih banyak ..

" Iya kak .. bayi kita akan sehat jika papanya terus memperhatikan nya ..

Percakapan William dan sherra terhenti saat melihat bara berdiri dengan tatapan tajam kearah mereka. Sedangkan Sheila masih terduduk dibawah lantai . Hati Sheila seperti diremas bukan karena cemburu ! Tapi jijik karena kelakuan adiknya yang tak tau malu dan pria bajingan yang membawa nya kerumah ini bermesraan didepannya tanpa rasa bersalah.

" Ini pria yang kau pilih sayang ? Bara bertanya sambil memegang bahu Sheila agar berdiri . Sheila menjauh dari sentuhan bara saat mata nya melirik William yang menatap tajam padanya.

Sheila tak menjawab tapi bara tau ada yang Sheila sembunyikan dan itu jelas dari William .

" Baiklah aku tidak ingin berlama-lama  melihat adegan Indosiar disini .
William kau dengarkan ini baik-baik.

William mengangkat tangannya memberi kode agar bara tak meneruskan kata-katanya.

" Aku tak perlu mendengar apapun dari mu .. pergilah kau tak ada hal untuk datang kerumah wanita yang sudah bersuami.

" Aku takut kau yang akan butuh bicara padaku besok ..baiklah aku akan pergi pastikan kau tidak lupa alamat gedung kantor ku yang menjulang tinggi dipusat kota dan bawa "wanitaku" bersamamu dalam keadaan baik tak kurang satu apapun seperti saat kamu menjemput nya kemarin.

" Bermimpi lah bara ... Itu takkan pernah terjadi !! Pergilah sebelum aku memanggil keamanan ...

Bara hanya tersenyum melangkah kan kaki nya keluar pintu apartemen . Melewati pasangan menjijikan dihadapannya. " Ahh.. sayang masuklah ke kamarmu atau kau akan muntah melihat pemandangan menjijikan didepanmu .!!

Sheila yang jijik akan tatapan William kepadanya langsung berlari menuju kamarnya lalu menguncinya.

William masih terdiam mencerna apa yang dikatakan bara barusan . William menggeleng kan kepalanya lalu kembali tersenyum mengelus-elus perut wanita disamping nya yang sudah mulai membuncit.

" Kau harus istirahat dikamar mu sekarang ... Aku tidak ingin kau kelelahan.. William mengantarkan sherra ke dalam kamar lalu ikut menidurkan wanita yang sedang mengandung darah dagingnya itu.

••••√√√√••••
Aku emang mau ending cepat ya gaes... Tapi aku tetap gak mau cerita ku endingnya terlalu dipaksakan jadi mungkin sedikit konflik lagi biar makin greget 😂

Maafkan aku yang memporak-porandakan hatinya naik turun emosinya karena kisah ku ini ✌️

Cinta Gila IparkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang