Jakarta siang ini cukup terik dengan suhu 32 derajat. Membuat Karina dan ketiga temannya memilih untuk memesan mobil online lewat salah satu aplikasi berwarna hijau yang saat ini banyak orang menjadi penggunanya. Karina mengajak teman-temannya untuk pergi sebentar di café sederhana yang tidak jauh dari kampus, usai mata kuliah. Alasannya sih, karena malas untuk langsung pulang ke rumah. Lagipula, sudah tidak ada tugas lagi untuk setiap matkul. Mereka sudah tinggal menyiapkan untuk mempresentasikan tugas akhir sebagai pengganti UTS dan UAS.
Di kampus Karina, lebih tepatnya jurusan yang ia ambil bersama teman-temannya memang tidak ada UTS maupun UAS. Hanya ada tugas akhir di setiap semester. Tugas akhirnya berupa mengobservasi langsung ke lapangan. Setelah melakukan observasi dilanjut dengan membuat laporan, kemudian di presentasikan di depan dosen pengampu. Sebenarnya itu semua tergantung dosen dan mata kuliahnya. Terkadang ada yang membuat video kemudian di upload ke youtube atau bisa juga membuat sebuah produk yang kreatif dan inovatif.
"Situ aja," ajak Karina sembari menunjuk bangku dan meja di barisan paling depan dekat kasir. Teman-temannya segera duduk ditempat masing-masing. Seorang laki-laki memberi kertas untuk mencatat pesanan mereka.
"Makan apa, Pit?" tanya Karina pada Pita yang sedang memainkan ponsel, membalas pesan seseorang yang Karina sendiri tidak mengetahui siapa.
Mendengar namanya dilafalkan Karina, membuat Pita menoleh dan kemudian meraih menu makanan yang ada di meja. Sasa dan Riani masih sibuk memilih makanan dan minuman.
"Mie goreng mawut aja, sama iced greentea" ujar Pita kemudian kembali sibuk memainkan ponsel.
"Lo pesen apa, Na?" tanya Sasa
"Nggak tau, bingung. Lo apa?" Karina balik bertanya pada Sasa. Alasan ia bertanya adalah mungkin apa yang dipesan Sasa, bisa menjadi pesanannya juga.
"Nggak tau gue juga, lo pesen apa, Ri?"
"Gue pizza mie aja, deh. Minumnya hazelnut"
Karina mencatat pesanan Pita dan Riani di kertas tadi. Kemudian melirik Sasa yang juga menatapnya dengan kekehan kecil, "Buruan lo pesen apa? Gue nasi goreng sama ice chocolate"
Sasa meringis, "Gue ikut pesanan lo deh, nasi goreng sama ice caramel" Setelah Sasa menyebutkan pesanannya Karina segera mencatat semua pesanan teman-temannya. Lalu menyerahkan kertas tersebut kearah Sasa, dengan maksud supaya gadis itu yang menuju kasir untuk memberikan kertas tadi dan membayar pesanan mereka. Akan tetapi, Sasa malah meminta Karina untuk menemaninya.
Perempuan berambut panjang dan ikal itu mendengus, namun tak ayal tetap mengikuti Sasa berjalan ke kasir, "Deket padahal, tapi minta ditemenin mulu"
"Nanti gue kalo sendirian, malah keliatan"
"Apa? Jomblonya?"
Sasa tertawa kemudian mengangguk menyetujui perkataan Karina tadi.
Setelah menyerahkan uang dan menerima kembalian, keduanya kembali berjalan menuju meja A6, tempat mereka. Riani dan Pita sibuk dengan ponsel masing-masing.
"Lo udah pernah nonton drakor yang Dr. Stranger, Sa?" tanya Karina pada Sasa yang sedang memasukkan kembali dompetnya ke dalam tas.
"Udah, yang Lee Jung Suk kan?"
Karina mengangguk, "Iya kayaknya"
"Lo belom?"
"Belom nih, masih nonton yang K2. Kata lo, gue musti kelarin K2 dulu sebelum nonton yang lain"
"Ya elo, belom kelar yang satu, malah mulai nonton yang lain" ujar Sasa membuat Karina tertawa mendengar penuturannya.s
"Eh gue tau tuh, Dr. Strange itu ceritanya yang tentang dokter-dokter gitu kan?" timpal Pita sambil tetap fokus pada ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
With Me, Please?
Teen FictionPetualangan ini masih panjang. Istirahatlah jika lelah, tapi tolong jangan menyerah. Mari bertahan sampai akhir. -K Aku tidak siap, atau mungkin tidak pernah siap untuk merubah pelangiku menjadi monokrom. -K