6 - Modus Gandhi

37 6 1
                                    

Aya menyerahkan plastik yang berisi kertas print naskah film dan materi vlog ke arah Sasa. Perempuan itu sedang sibuk dengan ponselnya, menscrolling twitter, melihat-lihat apa yang menjadi trending siang ini. Sasa langsung mengeluarkan dan memeriksa hasil print tersebut. Beberapa hari lalu, mereka mendapat banyak revisi, bahkan bisa dikatakan diminta untuk membuat materi vlog baru. Karena menurut Bu Rizki, pembahasan yang diajukan itu sudah terlalu umum. Akhirnya, dengan bantuan masukan dari anggota komunitas film yang lain, materi vlog pun usai dibuat. Selain itu, naskah film juga selesai dibuat oleh Karina dan Aya juga ikut membantu sedikit-sedikit.

"Karina mana?" tanya Aya sembari meminum teh poci yang tinggal setengah itu.

"Lagi nyari Bu Rizki sama Tia"

"Kok udah duluan?"

"Nyari doang, mastiin ada di ruangan apa nggak, gitu"

Aya membulatkan mulutnya dan mengangguk paham. "Ini kalo naskah sama materi vlog udah diacc, kira-kira mulai syuting kapan?"

"Nggak tahu, tapi tadi kata Tia disesuaiin dulu jadual kelasnya"

"Ada yang beda kelasnya sama kita?"

Sasa mengangguk, "Si Tata"

Tepat ketika Sasa melafalkan nama Tata, dua orang perempuan yang tadi ditanyakan keberadaannya oleh Aya pun datang.

"Tata nggak jadi ikut"

"Lah? Kenapa?"

Karina mengangkat kedua bahunya, "Gue dikasih tau sama Tia, tadi"

"Terus siapa yang gantiin dong?"

"Udah diprint, Ya?"

Aya mengangguk sebagai jawaban, kemudian menunjuk kertas tadi dengan dagunya.

"Lo mau gantiin nggak Ya?" tanya Karina langsung tanpa basa-basi.

"Hah? Gue?"

Karina dan Tia mengangguk, mengiyakan. Sebenarnya mereka berdua sebelum menunjuk Aya juga sudah diskusi selama perjalanan menuju kelas yang menjadi tempat kumpul mereka saat ini. Selain karena Aya yang memang satu kelas dengan anggota club film yang lain, menurut Karina, Aya juga cocok dijadikan teman dari Riani yang memang sudah ikut mengambil bagian pemeran di film pendek ini.

"Mau ya?" Tia akhirnya membuka suara yang sejak tadi membisu.

"Yaudah, boleh," ujar Aya walaupun dalam hatinya masih sedikit tidak percaya diri dengan kemampuannya nanti di depan kamera, "Tapi, gue nggak ada pengalaman akting"

"Ngga apa-apa, kita kan sama-sama belajar"

"Oke siap"

"Yaudah, yuk ke Bu Rizki"

* * *

Sasa menyerahkan helm yang ia gunakan kepada abang ojek online yang mengantarnya dari stasiun menuju kampus. Hari ini ia tidak mengendarai motor, karena Pita masuk pagi sementara ia masuk siang. Siang ini begitu terik membuatnya membawa topi untuk melindungi kepalanya. Sebelum masuk ke dalam kampus, ia membeli gorengan dan teh poci dulu. Pita bilang hari ini ada seminar untuk mata kuliah Sosial Terapan. Seharusnya, kelas Sasa pun mengikuti seminar tersebut. Namun, dosen yang mengajar tidak mengatakan apa-apa.

Gadis itu mengambil ponselnya yang sejak tadi tidak diaktifkan datanya. Ada beberapa pesan masuk dari Karina dan Pita yang menanyakan keberadaannya dan menyuruh Sasa untuk segera naik ke lantai atas. Sasa tidak menjawab, setelah memeriksa semua pesan yang masuk, ia kembali memasukkan ponsel ke dalam tote bag hitamnya.

With Me, Please?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang