Pagi ini Arla pergi kesekolah. Dia tidak pergi sendiri melainkan bersama seseorang.
Sekarang dia hanya tinggal menunggu orang itu datang menjemputnya, setelah itu mereka berangkat kesekolah.
Tin... Tin
Bunyi klakson mobil pun terdengar, Arla menghampiri kedua orang tuanya untuk berpamitan setelah itu dia keluar dari rumah untuk menemui orang itu.
Devan. Ya, orang itu adalah dia. Semalam Devan sudah janji akan menjemputnya. Awalnya Arla menolak tapi si keras kepala itu memaksa, jadi yasudah lah.
"Ayo nanti telat" ucap Arla. Lalu masuk kedalam mobil disusul dengan Devan yang memasuki kursi kemudi.
Didalam mobil tidak ada yang memulai pembicaraan. Hingga akhirnya Devan lah yang memulainya.
"Arsen mana? Gak sekolah?" ucap Devan memecah keheningan.
Arla menatap lurus kedepan "Gak tau, beberapa hari ini bang Arsen jarang dirumah. Kayaknya dia lagi ada masalah deh, gak biasanya dia kayak gitu" ucap Arla dengan suara pelan.
Devan melirik sekilas lalu menatap kejalanan lagi "Kok bisa? Emang dia gak cerita sama lo?" tanya Devan yang mulai kepo.
Arla menghela napas berat "Gak tau!" singkat Arla. Lalu keadaan hening kembali.
Sampai mereka disekolahan. Mereka turun bersamaan, membuat mereka jadi perhatian seluruh seantero sekolah.
Banyak bisikan-bisikan yang membicarakan mereka. Tapi mereka hanya menulikan pendengaran mereka, karena menurutnya itu sangat tidak penting.
"Gue anter sampe kedepan kelas" ucap Devan lalu menggenggam tangan Arla dengan erat.
Setiap pergerakan mereka tak luput dari penglihatan semua mata yang menatap mereka. Ada yang iri, sinis, tidak suka, kagum, dan sebagainya.
Arla hanya diam, bukan dia tidak bisa memberontak tapi dia kaget saat tangannya digenggam oleh seorang Devan.
Oh tidak! Sekarang jantung Arla sedang bermasalah. Kenapa dengan Arla? Kini jantungnya berdetak tak karuan.
Duh, selain kanker apa gue juga punya penyakit jantung ya? Anjir! Kok gue deg-degan gini sih? Batin Arla.
Eh gila! Kenapa gue deg-degan gini ya? Batin Devan.
⭐—————⭐
Jam pelajaran dimulai dan guru yang mengajar pun sudah memasuki kelas. Didalam kelas hanya ada keheningan, hingga guru didepan itu memberi informasi kepada anak muridnya.
"Oh iya, anak-anak! Ada yang mau bapak sampaikan" ucap pak Indro membuat semua anak kelas XI MIPA 2 terdiam dan memfokuskan diri pada guru itu.
"Jadi, karena sebentar lagi sekolah kita ulang tahun yang ke 10thn dan sekolah kita itu mengadakan acara perlombaan antar SMA. Setelah perlombaan kita akan mengadakan camping ke puncak. Untuk lebih jelasnya nanti disampaikan pada ketua Osis kalian" ucapan pak Indro membuat semua anak kelas menjadi ricuh.
"Wih gila! Seru nih pasti"
"Gak sabar banget anjir"
"Kapan pak acaranya?"
"Aaa pasti nanti banyak cogan deh dari SMA lain"
"Banyak cecan nih pasti nanti"
"Perlombaannya apa aja pak?"
"Campingnya berapa hari nanti pak?"
Dan masih banyak lagi, kelas yang tadinya adem ayem sekarang seperti pasar karena berita yang diberikan dari pak Indro.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLANTA [HIATUS]
Teen FictionARLA TANIA LEONARD. Gadis cantik yang memiliki sifat yang nakal, berandalan, suka cari masalah dengan siapa pun. Tapi tidak mau diusik, sekalinya diusik dia akan meleyapkan lawannya, tidak peduli itu siapa pun. Bahkan orang tuanya saja dilawan. Ar...