Chapter 1

9.8K 401 1
                                    

Genevieve tidak menyangka bahwa hidupnya akan berubah begitu cepat. Baru saja kemarin ia bertemu dengan Noah. Baru saja kemarin pria itu memintanya untuk membuatkannya kopi dan menanyakan kabarnya siang itu setelah makan siang. Baru saja kemarin pria tua itu membuatnya tertawa dengan lelucon finansial nya yang sebenarnya tidak begitu lucu, namun ketidak lucuan itulah yang membuatnya tertawa.

Pagi itu ia bangun dan langsung menerima telepon dari perusahaan bahwa yang mengatakan bahwa pria berusia 72 tahun itu telah meninggal dunia. Kabar itu datang seperti petir yang menggetarkan hidupnya. Bukannya kenapa - kenapa. Namun pria itu adalah pria penting dalam hidupnya.

Noah August Winston telah menjadi direktur di perusahaan itu selama lebih dari tiga puluh tahun. Ia adalah saudara kandung dari pendiri Winston Global Finances yang sering juga disingkat dengan WGF Corporation di New York. Ia memang bukanlah pria yang paling mudah untuk diajak bekerja, tetapi pria tua itu selalu baik pada Eve. Walaupun Eve hanyalah sekretarisnya yang baru bekerja selama tiga tahun dengannya, namun mereka sudah cukup akrab. Eve menganggap pria itu seperti seorang teman, mungkin sebagai seorang kakek juga. Kehilangannya sama seperti kehilangan teman atau sahabat, namun lebih buruk. Karena ini juga masalah personal bercampur bisnis.

Ia menyaksikan peti mati pria itu ditutup bersama dengan seratus lima puluh orang lainnya yang sedang berada di sana. Semua orang menyukai Noah karena ia adalah pria yang menyenangkan dan sangat cerdas, walaupun ia adalah seorang direktur, ia adalah direktur yang bijaksana dan selama ia menjabat, WGF Corporation melihat perkembangan yang sangat signifikan. Kepergiannya akan mengguncang sistem hierarki perusahaan dan hal ini membuat Eve sedikit takut. Bukan hanya Eve, semua orang di perusahaan sama – sama takut. Dengan skala perusahaan mereka yang sudah cukup besar, perihal memilih direktur baru adalah masalah yang sangat penting dan tidak bisa sembarangan. Jika mereka memilih orang yang salah, habislah sudah semuanya.

Tentu saja, belum selesai Noah dikubur, semua orang sudah bertanya – tanya siapakah yang nanti akan menggantikannya dalam memimpin perusahaan? Ada beberapa calon yang muncul di pikirannya, namun masih tidak pasti. Eve juga memikirkan hal yang sama, walaupun ia masih merasa sedih atas kepergian pria tua itu.

Saat pemakaman sudah selesai, Eve berjalan menemui pihak keluarga Noah. Pria itu memiliki dua orang putri yang keduanya sudah menikah, yang paling tua, Allison, menikah dengan seorang pengacara, sementara yang paling muda, Cassandra, menikah dengan seorang dokter. Keduanya tidak memiliki latar bisnis, jadi Eve tahu bahwa tidak ada dari pihak keluarga inti Noah yang akan menggantikannya, hal ini memudahkannya untuk bersimpati dengan mereka. Ia datang dan memeluk kedua putrinya, mereka memang tidak mengenalnya, tetapi Eve tidak peduli. Di pemakaman orang terdekat, semuanya membutuhkan pelukan.

Hari itu terasa sangat berat. Eve tidak bisa menghabiskan lebih banyak waktu di sana karena semakin lama ia berada di sana, ia menjadi semakin sedih. Jadi ia melakukan apa yang semua wanita rasional akan lakukan. Ia memutuskan untuk pulang dan menenangkan dirinya.

Acara formalitas pun selesai dan semua orang yang mengenalnya berusaha untuk berkabung secara sosial. Termasuk Eve. Namun bedanya, Eve bukan hanya menganggap Noah sebagai boss.

Ia benar - benar merasa kehilangan.

Seminggu berlalu dengan begitu cepat. Eve bangun pagi itu dan berusaha mengaktifkan pikirannnya yang masih setengah hidup. Walaupun ia masih merasa sedih, ia tetap harus datang kerja seperti biasanya. Namun ada yang berbeda hari itu dibandingkan hari - hari lainnya. Ia mendapat kabar tadi pagi kalau hari itu mereka akan mengumumkan pengganti dari Noah. Sayangnya, tidak ada yang memberinya petunjuk tentang siapa orang itu, karena hampir semua karyawan juga tidak tahu. Kelihatannya ia harus menunggu saja nanti.

Pagi itu ia tidak merasa enak untuk mengenakan pakaian warna hitam, karena selama seminggu ia dan seluruh pegawai di kantornya sudah memakai pakaian warna hitam sebagai tanda berkabung, memang tidak wajib, itu hanyalah kesepakatan yang mereka buat bersama untuk menghormati kepergian Noah.  Jadi ia memutuskan untuk memakai kemeja putih yang dilapisi dengan blazer warna merah burgundy dengan rok yang sama dengan warna blazernya. Ia mengenakan sedikit makeup dan entah kenapa hari itu ia ingin memakai lipstick warna merah, jadi ia memulaskan lipstick paling merah yang ia miliki, memakai sedikit maskara dan menyemprotkan sedikit parfum vanilla dan tuberose di heat poinnya dan voila, ia sudah siap untuk menghadapi harinya.

Tetapi tidak selesai di sana, ia mengikat rambut pirangnya dan memastikan bahwa dirinya sudah terlihat sempurna. Mata birunya sudah terlihat indah dan lebih hidup dari kemarin - kemarin ketika ia masih menangis meratapi kehilangannya. Kini ia sudah lebih kuat dan siap menghadapi harinya, walaupun ia tidak tahu apa yang akan terjadi nanti.

Menyampingkan perasaan dulu, itu adalah hari pertama ia akan bertemu dengan direktur barunya. Artinya ia harus menaruh usaha lebih karena ia ingin terlihat professional. Kesan pertama sangatlah penting karena jika kesan pertama mu dengan seseorang baik, itu akan memberikan keuntungan lebih bagimu nantinya. Eve sangat tahu prinsip ini, makanya ia selalu menjaga penampilannya dan baginya menghabiskan sedikit uang untuk membeli pakaian, makeup dan parfum dengan kualitas terbaik bukanlah apa - apa dibandingkan dengan keuntungan yang ia dapatkan lewat penampilannya.

Ditambah ia tinggal di area yang cukup berkelas dan sibuk di New York, dimana semua orang selalu menjaga penampilan mereka baik pria maupun wanita. Mungkin itulah alasan kenapa Eve memutuskan untuk pindah dari kota kelahirannya di Pittsburgh, Pennsylvania ke New York untuk memulai hidup baru, karena sejak kecil ia sudah ambisius, banyak hal yang dapat ia capai jika ia berada di kota besar.

Karena Eve tidak memiliki mobil dan ia juga tidak bisa menyetir, sehari - hari ia berjalan kaki menuju ke kantor dan baginya itu tidak masalah karena satu, kantornya hanya beberapa blok dari apartemennya dan yang kedua memang di sana banyak orang yang lebih suka berjalan. Yang penting ia tidak pernah terlambat, hal itu sudah lebih dari cukup baginya.

Ketika ia sudah sampai, hal pertama yang dia lihat adalah kerumunan teman kerja nya di ruang pengumuman dimana direktur baru mereka akan diperkenalkan secara formal. Mereka membuat lingkaran – lingkaran kecil dan sekilas, terlihat rasa penasaran bercampur ketakutan di wajah mereka. Eve penasaran, ia menghampiri salah satu dari lingkaran – lingkaran kecil itu dan menanyakan kepada mereka apa yang sebenarnya terjadi.

"Apakah kau belum mendengarnya? Mereka memilih keponakan Noah untuk menjadi direktur penggantinya. Ini hal paling gila yang pernah kudengar. Dia bahkan tidak pernah bekerja di sini. Ini sama saja bunuh diri!" kata salah seorang teman kerjanya yang sudah cukup senior dibandingkannya namun masih menjabat posisi yang sama sejak tiga tahun terakhir.

Ketika mendengar hal itu, Eve terdiam sejenak. Memang benar, ia tidak pernah mendengar apapun tentang keponakan Noah, bahkan ia tidak tahu bahwa Noah memiliki keponakan.

"Kudengar ia adalah putra bungsu dari keluarga Winston, dia adalah anak pendiri perusahaan ini, tetapi selama ini dia tinggal di Eropa, makanya tidak ada yang pernah mendengar tentangnya." Balas salah seorang teman kerja lainnya.

"Kukira Austin Winston tidak memiliki putra, tidak ada surat kabar yang memuat tentang putranya, bukannya ia hanya punya satu orang anak perempuan yang dulu meninggal karena kecelakaan?"

"Sudah – sudah, sebaiknya kita lihat saja nanti. Untuk saat ini kita tidak bisa berbuat apa – apa, ini adalah keputusan para board member dan investor. Mari kita amati saja apa yang akan terjadi."

Tidak lama kemudian, pintu terbuka dan salah seorang kepala divisi manajemen perusahaan masuk dan semua orang langsung terdiam dan duduk di kursi mereka masing – masing. Ia memandangi mereka satu persatu dan mulai mengumumkan tentang direktur baru mereka.

"Kita semua tahu apa yang telah terjadi dan hal itu sangat disayangkan. Namun kita tidak bisa terus berduka. Kita harus menatap ke masa depan dan artinya adalah, kita membutuhkan pemimpin baru. Para investor, kepala divisi dan anggota dewan direksi sudah memutuskan tentang pengganti Mr. Winston. Tuan dan nyonya sekalian, mari kita sambut, Mr. Winston yang baru, Dante Archer Winston."

Suara tepuk tangan terdengar dan pintu terbuka dan seorang pria masuk ke dalam ruangan. Mengambil perhatian semua orang yang ada di sana.

"Ya Tuhan..."

The Devil ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang