Sebesar apapun Dante ebrusaha untuk menyembunyikan Eve, pada akhirnya ia tidak bisa menahan wanita itu selamanya. Perjalanan mereka selama berada di Yacht bagaikan sebuah mimpi yang cepat berlalu. Mereka melakukan banyak hal di sana dan sejujurnya Eve merasa sangat senang. Ia mulai melupakan akar konflik diantara mereka berdua dan memutuskan untuk memberikan Dante kesempatan lainnya, namun ketika Dante berpikir bahwa semuanya baik – baik saja dan Eve sudah pasti akan bersamanya lagi. Ada seseorang yang menunggu untuk menyelamatkan Eve.
Elliot sudah berada di depan villa Dante lagi. Itu adalah hari ketiga dirinya berada di sana dan ia memiliki perasaan bahwa malam itu ia akan segera bertemu dengan Eve, karena bagaimanapun juga, Dante tidak bisa mengalihkan perhatian Eve selamanya. Wanita itu masih harus kembali bekerja pada akhirnya dan Dante sendiri juga memiliki urusan yang harus mereka selesaikan. Ya, Elliot tidak akan menyerah dan kembali ke hotelnya malam itu. Ia tetap menunggu dan menunggu sampai Eve datang. Ia yakin perasaannya benar hari itu.
Dan perbuatannya itu tidak berakhir sia – sia, tidak lama kemudian dari kejauhan ia melihat sebuah mobil datang, ia mengalihkan perhatiannya dari gerbang ke mobil tersebut. Mobil itu berhenti tepat di belakang mobilnya lalu dari dalam Dante keluar bersama dengan Eve. Ketika menyadari keberadaan Elliot, Eve terkejut, ia bertanya apa yang sedang Elliot lakukan di sana.
Ia melihat Eve mengenakan sebuah gaun pantai berwarna hijau emerald yang cantik, rambutnya sedikit bergelombang seperti seseorang yang terlalu lama berada di dalam air laut namun wajahnya tidak tampak tersiksa sama sekali, ia bisa melihat kulit Eve yang sedikit menggelap karena terpapar sinar matahari dan wajahnya kemerahan.
"Elliot, apakah kau terbang ke sini hanya untuk menemuiku?" tanya Eve secara spontan sambil menghampiri Elliot tetapi sebelum ia bisa mendekat Dante mengambil lengannya dan menghentikan langkahnya. Pria itu menarik Eve untuk mendekat kepadanya dan memastikan bahwa Eve tidak bisa pergi ke sisi Elliot dengan cara memeluknya erat – erat.
"Apa yang kau lakukan di sini, Elliot. Ini adalah properti pribadiku dan kau tidak diundang di sini." Terlihat jelas bahwa Elliot tidak diterima di sana.
"Eve, kau harus mendengarkanku. Yang pria ini lakukan adalah kegilaan. Dia tidak pernah mencintaimu. Dia hanya terobsesi denganmu karena kau mirip dengan saudara perempuannya yang telah meninggal. Kumohon, ikutlah aku dan kita akan kembali ke New York bersama. Kumohon." Elliot tidak tahu kenapa ia memohon kepadanya, yang ia tahu ia hanya ingin Eve aman dari pria yang berusaha merenggut kebebasannya.
"Eve, jangan dengarkan dia. Kau tahu betapa besar aku mencintaimu Eve. Tidak ada yang mencintaimu sepertiku dan kau tahu hal itu." Dante berusaha untuk membujuk Eve, memutar balikan setiap perkataan yang Elliot baru saja lontarkan.
Kedua pria it uterus – terusan mengambil kesempatan untuk berbicara dan lama kelamaan hal itu berubah menjadi sedikit konyol. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Terperangkap diantara dua orang pria yang berusaha untuk mencari perhatiannya. Eve tidak tahu siapa yang harus ia dengarkan, akhirnya, karena ia tidak tahan dengan suara mereka, ia berteriak dan meminta mereka untuk diam.
"Aku sudah lelah dengan kelaukan kalian berdua yang seeprti anak kecil. Elliot, aku sangat menghargai perbuatanmu dan aku senang kau jauh – jauh datang ke sini untuk menyelamatkanku. Kalau kau datang beberapa hari sebelumnya mungkin aku akan ikut denganmu, tetapi sekarang aku tidak merasa terpenjara." Mendengar perkataanya itu, Dante menyengir hingga Eve memalingkan perhatiannya terhadap pria itu.
"Tetapi kau jangan senang dulu Dante! Bukan berarti aku sudah memaafkanmu ya, kau juga menculikku dan menyita dompet, passport dan HP ku. Kau masih harus mengembalikannya, dan satu lagi, aku jadi tidak ingin menghabiskan waktu bersamamu di sini. Aku akan pergi saja dan menginap di tempat lain. Aku sudah tahu dimana kau menyimpan barang – barangku dan aku akan mengambilnya, kemudian besok aku akan terbang pulang sendiri." Dante terbelalak mendengar perkataan Eve. Wanita itu bergegas masuk dan kedua pria itu mengikutinya dari belakang. Dante menyuruh penjaganya untuk menahan Elliot di luar tetapi pria itu begitu gesit sehingga ketika gerbang terbuka sedikit ia masuk tanpa meminta izin dan berusaha mencari Eve.
Eve langsung menemukan barang – baranya yang diletakkan Dante di salah satu ruangan di villanya. Tidak sia – sia selama beberapa hari ini ia berusaha ramah terhadap penjaga villa yang akhirnya memberitahukannya tempat barang – barangnya diletakkan.
Ia juga mengambil koper dan memasukan pakaian yang Dante belikan untuknya sambil berjalan kelaur dari Villa.
Kedua pria itu berusaha untuk menghentikannya, memintanya untuk memikirkan ulang apa yang sedang ia lakukan. Namun Eve sudah membuat keputusan. Ia harus menyendiri terlebih dahulu. Ia tidak bisa membiarkan siapapun mempengaruhi pikirannya saat itu. Ia benar – benar harus sendiri.
Akhirnya Eve memanggil taksi dan beranjak pergi dari sana, ia menginap di sebuah hotel bintang tiga dan membooking tiket pesawat untuk pulang ke New York, semuanya benar – benar terasa gila. Kedua pria ini membuatnya gila hingga terkadang ia berpikir akan lebih baik jika dirinya hanya seorang diri. Tteapi kehidupan seorang diri juga cukup menyedihkan. Namun juga menyedihkan bila bersama orang yang salah.
Jadi Eve memutuskan untuk mengambil waktu bersama dengan dirinya sendiri. Ia tidak menyalakan teleponnya karena ia tahu antara Elliot atau Dante pasti akan meneleponnya. Jadi ia sengaja mematikan HP nya dan fokus kepada apa yang akan ia lakukan ketika ia kembali ke New York. Ada beberapa hal yang pasti. Pertama ia akan pindah dari apartemen nya yang sekarang. Tempat itu sudah tidak aman lagi bagi dirinya sendiri. Baik Dante maupun Elliot mengetahui lokasinya. Jadi jika ia ingin bebas dari kedua pria itu maka ia harus pindah, kemudian ia tidak bisa bekerja lagi kepada Elliot, segala profesionalisme diantara mereka sudah hilang.
Jujur saja, Eve sangat menghargai apa yang Elliot telah perbuat untuknya, terlihat jelas bahwa pria itu memang benar – benar peduli kepadanya. Eve tidak tahu apa yang ia perbuat sehingga ia berhak mendapatkan ketulusan semacam itu dari Elliot, namun yang ia butuhkan saat itu adalah kesendirian. Ia tidak percaya bahwa hanya dalam waktu kurang dari satu tahun banyak sekali perubahan yang terjadi di dalam hidupnya.
Malam itu dia hampir tidak bisa tidur memikirkan lembaran baru dalam hidupnya, semuanya yang ia lalui beberapa hari terakhir ini terasa seperti sebuah mimpi. Namun ia sadar juga bahwa yang selama ini ia miliki dengan Dante bukanlah sesuatu yang sehat. Jika Dante memang benar – benar mencintainya, ia tidak akan melakukan semuanya itu. Ia tidak akan menculik Eve dan membawanya ke negara orang hanya untuk mengisolasi dirinya dan membuat wanita itu jatuh cinta kepadanya dengan cara yang tidak lazim.
Ya, semakin dipikirkan, semakin Eve sadar bahwa sebenarnya Dante tidak pernah mencintainya. Yang selama ini pria itu rasakan terhadapnya hanyalah perasaan posesif semata, bukanlah cinta.
"Apa yang harus kulakukan sekarang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Obsession
Romance"Apa yang kau mau, Dante?" Tanyanya pada pria itu. "Pertanyaan bagus, sayang" balasnya sesaat sebelum menempelkan bibirnya ke bibir wanita itu. Ia berusaha melawan namun pria itu jauh lebih kuat darinya. Hingga bibir mereka terpisah dan wanita itu m...