19. Hana & Namjoon (3)

64 5 0
                                    


Y&g company.
Pukul 11.30 siang.

"Hei Jeon Hana kau di panggil CEO Kim Namjoon keruangannya. Cepat kesana..."
Ucap salah seorang teman Hana di sana.

"Kau berbohong ya? Mana mungkin CEO Kim Namjoon mengatakannya padamu."

"Ishh.. aku di beritahu sekertarisnya."

"Apa?"

"Hei kau tak mau datang lagi ke kantornya?
Kau ini tak takut mati ya?"

Hana stagnan. Bisa-bisa karyawan lain curiga nanti dan mengira dirinya mempunyai hubungan dengan CEO bedebah itu. Tak bisa di biarkan. Bahaya kalau yang lainnya curiga.

"Enak saja kau. Aku selalu datang ke kantornya jika di panggil.
Ya sudah ya aku pergi dulu. Aku rasa ini membahas kontrakku yang akan segera habis"

Hana dengan sangat terpaksa kini datang ke ruangan Namjoon.
Hana hanya bisa berdiri di depan pintu ruangannya. Berjalan mondar mandir sambil berpikir bagaimana bisa dia akan masuk ke dalam? Hah.. ini gila..

"Jung Hana-ssi? Kenapa tak masuk? CEO Kim Namjoon sudah menunggumu di dalam daritadi."
Ucap salah seorang sekertaris Namjoon.

"Ah itu.. iya saya akan masuk sekarang."

"Iya masuklah.."

Hana dengan perasaan gelisah membuka pintu pelan dan nampak Namjoon yang sedang serius bekerja dengan kacamatanya yang bertengger menambah kesan tampan pada Namjoon. Disamping itu Namjoon ternyata tak menggunakan jas kantornya. Dirinya hanya menggunakan kemeja kerjanya dasinya juga sudah terlepas.
Entah kenapa Hana kini gila..
Hana kehilangan akal sehatnya.
Lengan kemeja nya yang di gulung juga menambah kesan tampan dan berkarisma.
Apa dia kini mengakui bahwa Namjoon itu tampan?

"Oh! Hana?"

Namjoon terkejut pasalnya Hana kini berada di ruangannya. Namjoon selalu berusaha memanggil hana ke ruangannya, namun Namjoon sudah tau Hana tak akan datang.
Namun hari ini Hana datang ke ruangannya.
Sangat seperti mimpi indah yang tak akan pernah Namjoon berusaha untuk bangun.

"Ada apa anda memanggil saya Ceo Kim?"

Tersadar dari lamunannya Namjoon sengaja membahas topik tentang kontrak Hana yang akan segera berakhir. Namjoon panik dan tak ada tau topik apa yang harus dia bahas.
Tak mungkin dia mengatakan langsung bahwa dia rindu Hana.

"Ah itu.. saya mau mebahas kontrak pertukaran karyawan mu yang akan segera berakhir."

"Oh... hanya itu saja depyonim?"

Namjoon semakin tekejut.
Apa? Depyonim katanya? Hana memanggilnya dengan sebutan depyonim membuat hati Namjoon entah kenapa merasa tenang.
Lantaran selama ini Hana tak pernah berbicara sesantai ini pada Namjoon. Biasanya Hana hanya akan memanggilnya CEO Kim atau CEO Namjoon. Namun hari ini Hana tak biasa.

Namjoon terlarut dengan pikirannya dan tanpa sadar malah melamun.

"Depyonim?"

Tersadar. Namjoon akhirnya benar-benar lepas kendali. Pikirannya sudah buntu tak ada akal lagi untuk mendekati Hana.

"Hana-ya? Maukah kau menikah denganku?"

"A-apa?"
"Apa anda sedang mabuk depyonim? Anda
sedang sakit?"


"Aku serius Jeon Hana."




....


Terkejut bukan main.
Hana stagnan di tempat, badannya tak bisa bergerak, lidahnya kelu untuk menjawab.
Hana kini merasa dunianya seakan berhenti. Masih terdiam menatap Namjoon yang kini tengah berada di depannya.
Pikiran Hana mendadak kosong, badannya seakan merespon keterkejutan yang amat luar biasa.
Hana yang terdiam dengan wajah bingungnya menatap Namjoon seakan membuat Namjoon mengerti reaksi Hana.

"Maaf.. jika ini terlalu cepat dan mendadak.
Aku sungguh menyukaimu Hana."

Tak ada respon dari Hana yang masih tengah terdiam membuat Namjoon kembali mengatakan semua pengakuannya.

"Sejak kejadian setahun lalu, aku terus mencarimu sampai akhirnya kau bekerja di perusaan KimCorp.
Setelah aku tau kau bekerja disana aku mencari semua info tentangmu.
Kau pikir semua cara mendekatimu dengan membuntutimu kemanapun, mengejarmu kemanapun dan berusaha mengajakmu bicara kapan saja selama ini hanyalah bualan semata?
Aku punya tujuan di balik itu semua, bukan tanpa alasan Hana-ya"

Seakan dunia berhenti, detak jantung juga bahkan ikut berhenti.
Angin menghembus pelan menyapu kulit. Debaran jantung yang kian tak normal, desiran darah mengalir di tubuh hingga pasokan nafas menipis.
Perkataan Namjoon yang membuat dunia Hana berubah terhenti sejenak kala pengucapan terakhir Namjoon menguar.

"Aku mencintaimu Jeon Hana..
Aku serius.
Daripada aku harus kehilanganmu pelan-pelan
lebih baik aku segera melamarmu dan mengikatmu pada tali pernikahan untukku."








To be continued...





See you for the next chapter!😍💜

See you for the next chapter!😍💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wattpad story by "Orangeade".
🍊🍊🍊

My Sweet BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang