10. Maaf.

118 14 0
                                    

Seokjin masih berada di rumah sakit menunggu Hyera sadar. Sampai sekarang Hyera masih belum sadarkan diri.
Ini sudah pukul 6 sore Hyera tak kunjung sadar.
Jungkook asisten pribadi Seokjin akhirnya datang setelah 1 jam berbelanja keluar lantaran Seokjin menyuruhnya untuk membeli apapun yang di perlukan Hyera nanti saat dia bangun.

Jungkook meninggalkan bos nya Kim Seokjin berada sendirian di dalam. Sengaja.
Agar bos nya tersebut bisa merenungkan kesalahaannya.

Seokjin berada di kamar rawat inap Hyera kini dengan tampilan jas kerjanya yang sudah tidak beraturan lagi. Seokjin terlihat berantakan sekali. Jujur dirinya ingin sekali menangis melihat wanita yang di cintainya kini terbaring lemah karena dirinya.

Seokjin menggenggam tangan Hyera erat, berkali kali mengecup punggung tangannya sembari berujar maaf.
"Hyera bangunlah.. aku mohon.. maafkan aku, aku mohon sadarlah.
Kau tak akan memberikan jawaban padaku? Sudah  lama kau menggantungku.
Hyera jika kau sadar sekarang aku bersumpah tak akan menyakitimu lagi.
Hyera aku minta maaf..
aku mohon beri aku kesempatan lagi..
aku mencintaimu.. sungguh.
Sangat mencintaimu Hyera."

Seokjin mengeluarkan lirihan suaranya hingga akhirnya menangis, terus saja memohon agar Hyera cepat sadar.
Namun seakan ada keajaiban dari tuhan lantaran rintihan Seokjin terkuar membuat Hyera tersadar.

"Mmhh."
Lirih Hyera yang kemudian membuka matanya pelan."

"Hyera... kau sudah bangun? Tunggu. Aku panggil dokter. Bertahanlah aku mohon sebentar."

Seokjin kemudian memanggil dokter dan mengatakan bahwa Hyera sudah sadar. Mendengar teriakan Seokjin, Jungkook kini juga sudah merasa lega akhirnya Hyera sadar.
Sesaat setelah pemeriksaan akhirnya dokter keluar ruangan.

"B-bagaimana dok?" Tanya seokjin.

"Saya sudah suntikkan vitamin dan penambah darah. Setelah ini tolong beri nona Hyera minum dan makan. Kemudian biarkan dia beristirahat. Jangan banyak berisik dulu ya. Kasian nona Hyera baru siuman dia masih tahap pemulihan."

Mendengar ucapan dokter Seokjin dan Jungkook akhirnya lega.

Seokjin yang kini tengah berdiri bersama Jungkook akhirnya memandang Jungkook dan berujar.
"Terimakasih Jungkook-ah. Kalau tidak ada kau mungkin saja Hyera.. dan aku juga sadar sekarang berkat kau. Terimakasih.. kau benar-benar asisten terbaikku."

Jungkook tersenyum. Bos nya yang menyebalkan selama ini ternyata bisa begini juga.
"Iya depyonim. Sama-sama. Semasih saya bisa membantu, saya pasti akan bantu. Saya tak bisa hanya diam. Karena itu juga sebagian dari tugas saya untuk menyadarkan dan meyakinkan depyonim."

"Depyonim masuk saja duluan. Saya berikan waktu untuk mengobrol berdua dulu. Jelaskan apa yang patut anda jelaskan."
Ucap Jungkook kini sambil memegang bahu Seokjin.

"Iya baiklah." Seokjin kemudian masuk ke ruangan rawat Hyera.

....

Hyera kini keadaannya sudah semakin membaik, perutnya juga sudah tidak begitu sakit lagi. Dirinya kini melamun dan hanya terdiam meski menyadari dirinya tengah berada di rumah sakit.
Seseorang terlihat berdiri di ambang pintu, dan Hyera sontak terkejut, matanya berubah sendu tatapannya kian meremang kala melihat Seokjin masuk dan menutup pintu.
Rasa sedih hatinya kian menambah kepedihan.
Mengapa harus Seokjin yang dia lihat sekarang.

Hyera memalingkan wajahnya saat tau bahwa Seokjin yang masuk ke ruangannya. Melihat Hyera memalingkan wajahnya membuat hati Seokjin sakit. Dirinya teramat dalam melukai wanitanya.

"Hyera...."
Seokjin berujar lirih,kemudian duduk di samping ranjang tidur Hyera.

"Maafkan aku...
aku mohon maafkan aku... jebal.."

My Sweet BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang