37. Yes? Or no?

75 12 0
                                    

Duduk terdiam dengan isak tangis samar pria yang sedang memeluknya erat ini terus saja berujar maaf, berkata jangan pernah meninggalkannya lantaran dirinya telah melakukan kesalahan.
Dengan semua pengucapan Seokjin tak lantas juga membuka ruang hatinya.
Hyera terlampau lelah dengan Seokjin. Entah kenapa meski sebenarnya Hyera mencintai Seokjin dirinya ingin menjauh saja, ingin melupakan Seokjin sepenuhnya. Hyera masih berkecamuk dengan pikirannya.

20 menit sudah Seokjin menangis hingga isak tangisnya mereda. Hyera berusaha melepas tangan Seokjin dan keluar dari pelukannya, namun Seokjin mencegah kepergian Hyera dan semakin memeluknya erat.
"Jangan tinggalkan aku. Maafkan aku"

Hyera bingung tak tau harus bagaimana.
"Kim maaf, tolong lepaskan aku."

"Tak akan sebelum kau memaafkan aku"

Hyera menghela nafas berat. Melirik ke bawah perutnya terlihat tangan Seokjin sangat mengunci tubuhnya, bahkan Hyera tengah berada di pangkuan Seokjin. Sulit untuk keluar dari pelukannya.
"Iya aku sudah memafaakanmu, aku tidak terlalu mempermasalahkan hal itu lagi, aku sudah lelah memikirkannya. Jadi tolong sekarang lepaskan aku."

"Kau bohong Hyera, aku tau itu."
Seokjin semakin erat memeluk Hyera,menggusak leher belakang Hyera dengan wajahnya. Hingga terasa sapuan nafas panas milik Seokjin.
Tanpa sadar Seokjin mengecup singkat leher Hyera, membuat wanita tersebut terkejut dengan perlakuan Seokjin.

"Kim apa yang kau lakukan?!"

"Aku rindu padamu Hyera"

"Jangan lakukan itu! Aku bukan siapapun di hidupmu lagi."

"Jangan katakan itu! Kau tetap kekasihku dan selamanya akan begitu!"

Mendengar perkataan Seokjin lantas membuat nyawa Hyera seperti hilang. Rasanya ingin mati saja agar keluar dari lingkaran ini.

"Setelah apa yang kau lakukan padaku kau masih ingin aku menjadi kekasihmu?
Apakah kau tidak egois tuan kim?"

"Hyera aku menyesal, aku tidak bisa kau pergi dari hidupku, aku tidak bisa Hyera. Tidak bisa"

"Kau bisa Kim, kau bahkan bisa melupakan aku dan menjalin hubungan dengan wanita lain.
Kau bilang aku kekasihmu saat itu tapi, aku salah. Aku hanya menerima semuanya sebagai pelampiasan."

"Hyera aku tak pernah menganggapmu pelampiasan atau pelarian. Tidak pernah.
Hyera aku mohon maafkan aku."

Hyera mengacak rambutnya mengusap wajahnya gusar. Dirinya sudah tak sanggup lagi.

"Kim tolong lupakan aku, aku belum bisa menerima semuanya, aku sangat mencintaimu, aku berikan seluruh hidupku untukmu. Tapi apa? Kau tak mencintaiku. Kau meninggalkan aku."

"Tidak, tidak Hyera, itu tidak benar. Aku sangat mencintaimu, sangat."

"Tidak Kim, maaf aku belum bisa. Aku tidak mau hal yang sama terulang lagi. Maaf. Aku perlu sendiri saat ini. Aku sudah tak sanggup lagi, jangan paksa aku"

Mendengar betapa sakitnya wanita didepannya ini karena dirinya seakan membuat semesta Seokjin hilang lenyap. Bahkan mati saja tak cukup untuk membayar semuanya. Isak tangis Hyera mulai muncul. 
Pelukan erat Seokjin mulai melonggar,wanita itu kemudian pergi melenggang keluar,tautan jemari mereka pun terlepas. Seokjin hanya bisa menangis sekarang.
"Bagaimana ini sekarang, aku benar benar tak bisa hidup tanpamu Hyera."


.......


Hari sudah menunjukkan pukul 08.00 pagi. Hyera bangun dengan mata bengkak lantaran menangis hingga dini hari. Dirinya tak tau Seokjin masih berada dirumahnya atau sudah pergi.
Hyera melirik jam dinding sekilas, dia harus pergi ke kantor. Namun sepertinya tidak usah bekerja saja dulu hari ini karena matanya benar benar bengkak.
Saat tengah melamun di cermin seketika ada yang mengetuk pintunya.
"Siapa?"

"Ini sojung. nona Hyera apa sudah bangun? Ayo sarapan"

"Aku tidak lapar."

"Tuan Kim Seokjin sudah pergi sejam yang lalu. Ayo makan nona Hyera nanti anda sakit."

Mendengar kepergian Seokjin membuat Hyera bangun dan turun ke bawah, namun entah kenapa dirinya berharap Seokjin masih disini. Hatinya benar benar tidak karuan.

"Seokjin tidak ada dirumah?"

"Iya nona, tadi tuan Kim di jemput Jungkook pukul 7 pagi, tuan Kim sempat datang ke kamar nona tapi anda sedang tidur. Tuan Kim menitipkan sesuatu untuk anda nyonya."

"Hm? Apa?"

"Ini"
Sojung memberi benda kotak berwarna coklat tersebut untuk Hyera.

Betapa terkejutnya Hyera saat di buka isi kotak tersebut adalah semua barang miliknya yang selama ini tertinggal dirumah Seokjin. Dan semuanya hanya benda benda berukuran kecil dan sedang.
Beserta sebuah surat dan kotak kecil lainnya lagi berwarna hitam.

"Hyera, aku Seokjin. Kim seokjin.
Kau ingat tidak? Dulu aku bertemu denganmu di cafe dekat kantor. Aku jatuh cinta pada pandangan pertama padamu karena kau manis dan baik.
Aku pernah mengalami keterpurukan yang luar biasa merenggut hidupku. Hidupku yang semula biasa biasa saja menjadi mulai bersemangat setelah melihat wajahmu dan senyummu. Sejak saat itu aku mencarimu dan tak kusangka kau adik temanku Namjoon. Aku melakukan segala cara agar kau mencintaiku dan dekat denganku. Kadang aku suka membuatmu cemburu dan suka membuatmu marah. Hingga suatu ketika aku mulai menyakitimu dari hal kecil hingga hal besar yang tak bisa di maafkan meski aku mati sekalipun. Tapi kau tau Hyera? Penyesalan selalu datang terlambat. Dan itu lah bodoh nya aku selama ini. Aku gelap mata dengan keadaan namun aku menyadari bahwa aku mencintaimu. Aku tidak bisa hidup tanpamu meski kau sudah tak bersamaku lagi. Aku juga salah aku berusaha menjadi penguntit dan mengusik hidupmu agar kau tetap bersamaku. Aku egois. Tapi ternyata kau sudah melepaskan aku. Kau sudah melepaskan cintamu untukku. Aku sakit, aku bingung dan aku pusing ingin mati saja. Tapi aku tak bisa memaksamu sakit saat bersamaku,sama saja membuat hidupku berakhir. Melihatmu yang menangis di depan mataku membuat hatiku hancur.
Aku sudah menyakitimu teramat dalam meski aku berusaha memperbaiki semuanya tapi tetap tidak mungkin bisa.
Setelah apa yang kau katakan semalam membuat aku mengerti, kau perlu beristirahat dengan semuanya. Maafkan aku, aku malah mengusikmu dan menyusulmu ke america.
Aku salah. Aku minta maaf padamu. Kumohon jangan hapus aku pada kenangan hidupmu.
Aku akan pergi dari hidupmu sampai hatimu mulai membaik. Jika kau mau menemui aku lagi, temui aku di Korea di kantor yang sama , di ruangan yang sama. Aku tak akan pernah pergi.
Aku akan menunggumu.
Jaga dirimu selama disini, makan yang banyak kau terlihat kurus. Lakukan perawatan kau juga nampak kusam. Pasti karena aku kan?
Maafkan aku Hyera. Aku mencintaimu."

Setelah membaca isi surat Seokjin membuat isakan tangis Hyera semakin menjadi jadi. Lantaran penasaran dengan isi kotak kecil berwarna hitam dia langsung membukanya. Dan ternyata isinya sebuah cincin. Dan selembar note kecil di dalamnya.
"Temui aku suatu hari nanti, jika kau mau. Aku akan menunggumu."

Melihat semuanya Hyera semakin menangis tersedu sedu. Sojung yang melihat Hyera menangis hanya bisa mendekat dan memeluk bos nya yang sedang bersedih tersebut.

"Nona Hyera, menangislah. Keluarkan semua rasa sakitmu. Aku akan menemanimu disini."









To be continued.....

Wattpad story by "Orangeade" 🍊🍊🍊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Wattpad story by "Orangeade"
🍊🍊🍊

My Sweet BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang