11. Jawaban?

111 13 0
                                    

"Dunia terasa seperti berhenti saat aku mulai diam."

....

"Hyera?"

Hyera terkejut dengan apa yang di katakan Seokjin membuat dirinya mendadak stagnan.
Mendengar apa yang di katakan Seokjin membuatnya kembali berpikir bagaimana dirinya yang dulu menggantung Seokjin berbulan bulan sampai membuatnya merubah sikap pada Hyera.

"Depyonim.. "

"Tidak... aku tidak mau penolakan lagi Hyera..."

Hyera terkejut, ternyata sudah sejauh ini Hyera juga terlalu membuat Seokjin menunggu kepastian yang lama.

Entah kenapa diamnya Hyera membuat Seokjin kembali ragu Hyera masih belum bisa menerimanya.
Apa mungkin Seokjin harus menunggu lagi?
Tapi sampai kapan?

Seokjin kini sengaja mengalihkan pembicaraan.

"Oh iya. Adikku juga Ayah dan Ibuku ingin bertemu dirimu juga. Nanti pertemuan dengan Ayah dan Ibuku kita atur belakangan karena orangtuaku sedang di luar negri susah untuk pulang karena mereka lumayan sibuk."

"Kau tidak menceritakan cemburuku pada adikmu kan?"
Hyera terlihat menanyakannya dengan nada cemas.

"Hahahaha.. itu tentu saja..

Hyera terlihat lega akhirnya ternyata seokjin tidak menceritakannya. Mau di taruh di mana harga dirinya.

"Tidak.
Aku menceritakannya."
Ucap seokjin membuat tenangnya Hyera berubah tegang lagi.

"Apa? Yak! Depyonim!"
Hyera kesal dan memukul lengan Seokjin tanpa henti.

"Akh.. maaf.. iya iya, hentikan ini sakit."

"Kau membuat kesal!. Bagaimana setelah ini aku jika bertemu adikmu?. Aku malu.."

"Jadi kau bersedia bertemu adikku? Bersedia juga bertemu orang tua ku? Bersedia juga menjadi kekasihku dan akan menjadi istriku nanti?".

Pertanyaan Seokjin yang bertubi tubi kini sukses membuat Hyera bungkam kembali.

Hyera menggigit bibir bawahnya, sebelum akhirnya memberi jawaban.

"Iya...
Aku Mau."

Hyera mengatakannya tanpa ragu.

Sebuah jawaban yang dinanti Seokjin. Seokjin yang senang mendengarnya kemudian mulai memeluk Hyera lagi dan mulai mencium bibir Hyera lagi. Seokjin terlampau senang. Meski menyatakan cinta pada Hyera di rumah sakit, dirinya tak bisa menundanya lagi. Seokjin takut terlambat lagi.
Terlalu lama berciuman, sampai akhirnya Hyera mendorong tubuh Seokjin.

"Jangan cium terus nanti depyonim ingin lebih!"

"Apa katamu? Hahaha..."
Seokjin tertawa. Hyera benar-benar tahu bagaimana sebenarnya Seokjin.
Sampai akhirnya Seokjin memasangkan sebuah kalung dan anting pada Hyera.

"Depyonim..."

"Ada apa sayang?"

"Kenapa depyonim menyatakan cinta padaku dirumah sakit? Dasar tidak romantis!"
Waktu itu menyatakan cinta dirumahmu sekarang dirumah sakit. Nanti bisa saja kau melamarku di basement parkir."

"Aku ingin yang berbeda daripada yang lain. Hehe" kekeh Seokjin.

"Apanya yang berbeda ini tidak benar tau."

"Nanti kau akan ingat selamanya. Setelah penyesalanku dan membuatmu sakit, aku kemudian menyatakan cinta padamu untuk yang kesekian kalinya"

"Depyonim.. "
Laki-laki yang menyatakan cinta padaku dengan anting dan kalung adalah pernyatan cinta idamanku."
"Kenapa depyonim bisa melakukan hal yang sama?"

My Sweet BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang