08. Kejelasan.

113 19 0
                                    

Kau sungguh manis Hyera-ya.
Wanitaku yang manis. Aku semakin hari semakin mencintaimu saja.

....

Seokjin terkejut sekaligus berpikir sekarang.
Apa Hyera melihatnya saat di mall kemarin?
Kenapa bisa Hyera melihatnya?
Sialan kenapa bisa kebetulan Hyera pergi ke mall yang sama denganku? Batin seokjin kini memecahkan pikirannya.
Seokjin kini memijit pelipisnya, menukik alis dan mulai tekekeh tertawa.

"Yaampun Hyera...
apa kau cemburu pada adikku?"

Seokjin semakin menggila memikirkan wanitanya tersebut kini cemburu padanya. Seokjin kini sudah memikirkan banyak cara untuk menggoda wanita nya tersebut. Apa dirinya perlu pemanasan? Atau tidak ya?

"Hyera.. Hyera..
Kamu benar-benar menggoda kalau saat marah padaku. Hahaha"
Seokjin kini tertawa sambil senyum-senyum seperti orang gila. Pikirannya kini hanya untuk wanitanya yang tengah cemburu itu.

...

Hyera terus saja menghindari Seokjin. Setiap kali Seokjin menghampiri dirinya selalu menghindar.
Terlampau kecewa dan kesal pada Seokjin. Bahkan Hyera tak makan siang tadi, karena Seokjin menghampirinya ke tempat makan siang yang saat itu Hyera tengah pergi makan siang bersama Jungkook.
Sialnya. Kini Hyera sangat lapar.

Hyera meregangkan badannya yang kini tengah terduduk di kursi kerja. Dan melihat jam dinding yang sudah menunjukkan jam setengah 7 malam.
Hyera melirik kursi Jungkook yang kosong. Jungkook sudah pulang daritadi karena pekerjaannya sudah selesai.
Karena Hyera lapar dirinya jadi tak fokus mengerjakan pekerjaannya. Membuatnya terlambat pulang.
Tanpa sadar dirinya lupa bahwa Seokjin juga belum pulang.

Hyera memandang pintu ruang kantor seokjin. Penasaran dengan Seokjin akan pulang jam berapa.
Saking terlalu lamatnya Hyera memandangi pintu ruang kerja Seokjin, Hyera di kagetkan dengan Seokjin yang tiba-tiba keluar ruangan.
Hyera terkejut dan melempar pandangannya asal kemudian fokus kembali ke komputernya.

Seokjin yang melihat Hyera masih menghindarinya kini akhirnya akan mengatakan kebenarannya saja.
Seokjin tak bisa diam lagi. Dia tak sanggup di jauhi wanitanya terus menerus.

Seokjin menarik kursi kosong di sebelah Hyera.
Mendekatkan dirinya pada Hyera dan memeluk pinggang Hyera posesif.
Hyera yang terkejut akan perlakuan Seokjin tersadar dan berusaha melepas pelukan Seokjin.

"Lepaskan Depyonim."
Hyera mengatakannya penuh penekanan dan berusaha melepaskan pelukan Seokjin.

"Hyera.. aku minta maaf.. aku-"
Ucapan seokjin di potong Hyera lagi.

"Sudahlah depyonim tidak ada lagi yang perlu di jelaskan. Saya tidak mau menjadi orang ketiga.
Lepaskan saya!"

"Apa? Orang ketiga apanya?"

"Depyonim lepaskan saya! Atau saya akan teriak!."

"Teriak saja tidak akan ada yang mendengar. Sudah tidak ada siapa di perusahaaan."

"Masih ada security!."

"Coba saja teriak."

"A- "
Seokjin membekap mulut Hyera saat dirinya akan berteriak.

My Sweet BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang