02. Bagaimana Cara Mendapatkanmu.

232 21 0
                                    

KimCorp.
Pukul 10.00 am.

"Masih ada lagi?."
Tanya Seokjin kepada Jungkook sambil melempar asal file-file yang berisi CV pelamar ke meja kerjanya.
"Kenapa tidak ada satupun yang sesuai dengan kriteria sih?." Seokjin kembali menimpali.

"Tidak ada lagi depyonim. Hanya itu saja kandidatnya. Itu saja sudah sangat banyak.
Maaf depyonim jika semua tidak sesuai dengan kriteria depyonim. Kami hanya menyesuaikan dari syarat perusahaan saja."
Jungkook memberi jawaban.

"Hentikan semua ini. Aku sudah dapatkan sekertaris yang aku inginkan."

"Mwo?, siapa depyonim?."
Jungkook pun terlihat tekejut.

"Ada. Nanti saja kau tau. Hanya saja orang ini agak susah di dapatkan karena dia milik perusahaan orang lain. Tapi tingkat kinerjanya sangat bagus."

"Tunggu. Jadi maksud depyonim kandidat yang anda maksud sudah bekerja di perusahaan lain?."

"Tenang saja. Aku akan mendapatkannya."

"Heol! Bagaimana bisa depyonim seperti itu. Itu sangat keterlaluan depyonim."

"Tidak akan. Toh aku akan meminta izin terhadap bos perusahaannya."

Jungkook yang mendengarnya hanya bisa bengong dan heran. Kini dia sedang mencerna apa yang di katakan bos nya sangat aneh dan tidak masuk akal.
Apa maksudnya ini dia benar-benar tak bisa membuat otaknya berjalan untuk mendapatkan sebuah jawaban.

....

Di kursi kerjanya kini Seokjin tengah duduk bersandar pada badan kursi, melipat tangannya di dada. Pikiran yang bekecamuk membuatnya bingung bagaimana caranya dia mengatakan pada Namjoon untuk membuat Hyera menjadi milik perusahaannya. Sambil menatap dokumen profil Hyera yang berada di laptop miliknya yang sudah dia cari tau sedari tadi.
Ya. Seokjin kini ingin Hyera saja yang menjadi sekertarisnya.
Bagimana dia akan membujuk Namjoon?
Si orang keras kepala yang sangat menyayangi adiknya itu. Sudah bilang suka pada adiknya sekarang mengatakan padanya ingin Hyera bekerja di kantornya. Ini hal gila. Namjoon pasti marah besar.

....

At XX coffee&cakery.
Pukul 02.00 pm.

Kini Seokjin tengah duduk berhadapan dengan Namjoon sambil meminum kopi berbincang sambil bersantai.

Namjoon tanpa basa basi dia sangat tau bahwa sahabatnya Kim Seokjin kini yang tengah duduk bersamanya pasti menginginkan Hyera. Adik kesayangannya tersebut untuk dia bawa ke perusahaannya. Pasalnya kemarin dia merengek meminta profil Hyera padanya.
Memang benar-benar si Kim seokjin ini.
Hyera itu manusia bukan barang.

"Aku tau apa yang kau inginkan dariku."
Ucap namjoon kelewat santai.

"Kau sudah tau?." Seokjin terkejut.

"Tentu saja aku tau."

"Kau pasti menginginkan Hyera adikku bekerja di perusahaanmu kan?"

"Heol! Kau sangat mengerti aku Namjoon-ah!. Bagaimana kau bisa tau?"
Seokjin lantas terkekeh sekaligus senang. Sepertinya namjoon memberinya lampu hijau sekarang.

"Aku akan memberikan Hyera, tapi ada syaratnya!."

"Mwo? Apa syaratnya?."

"Berikan aku juga salah satu karyawanmu!."

"Oh... hahahhaa."
Kini seokjin malah tertawa terbahak di depan Namjoon.

"Hei! Aku serius!." Pekik namjoon pada seokjin.

"Hahaha.. iya iya baiklah. Aku kira syaratnya apa. Itu sangat mudah!."
"Jadi siapa yang kau inginkan?"

"Aku ingin Jeon Hana. Karyawan wanitamu di bagian keuangan. Bagaimana?."

Seokjin sontak kaget lantaran dia tau betul Jung Hana itu adalah karyawan terbaiknya di bagian keuangan. Bagaimana caranya memberikannya pada Namjoon, disamping itu Hana juga adalah adik Jungkook tidak mungkin Jungkook setuju.
Seokjin benar-benar tertohok kali ini.

"Hei Namjoon-ah kau tak ingin karyawan yang lain?." Tanya seokjin.

"Tidak. Kau hanya menginginkan Hyera kan? dan aku hanya menginginkan Hana."

"Aishh dia adalah karyawan terbaikku di bagian keuangan. Dia juga adalah adiknya Jungkook."

"Hei! Kau pikir Hyera itu juga bukan karyawan terbaikku? Meski dia adalah adikku dia tak pernah memanfaatkan aku, dia selalu bekerja keras kau tau? Dia adalah karyawan di bagian pemasaran terbaik berturut turut. Dia sudah dapat menaikkan sahamku sebanyak 67% persen. Enak saja kau."

"Ah benarkah? Wow..."
Seokjin tak habis pikir bagimana pintarnya Hyera dalam pemasaran membuatnya takjub.

"Bagaimana? Kau mau tidak? Jika tidak yasudah..."

"Hei hei!. Iya aku setuju!"

"Oke! Kita deal?!" Ucap Namjoon sambil mengulurkan tangannya pada Seokjin.

"Oke baiklah!."







To be continued.....

See you for the next chapter!😍💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


See you for the next chapter!😍💜

My Sweet BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang