26. Kepercayaan yang telah hilang.

75 8 0
                                    


Y&g Company.
Pukul 13.00 siang.

Hana yang saat berjalan dan akan menuju ruangan Namjoon tak sengaja melihat Hyera yang tengah melamun seperti memikirkan sesuatu.

Hana kemudian segera menelepon Namjoon setelah melihat wajah Hyera yang terlihat banyak masalah. Hana sangat khawatir pada Hyera lantaran dirinya sangat dekat dengan Hyera sudah seperti adiknya sendiri.

"Halo Sayang? Hari ini aku akan makan siang dengan Hyera ya. Maaf tidak bisa makan siang bersamamu. Rasanya Hyera auranya sangat terlihat suram."

"Hahaha.. Tidak apa sayang, mungkin dia sedang bertengkar dengan Seokjin. Jangan terlalu serius.. yasudah kau bersama Hyera saja kalau begitu. Aku rasa dia lebih membutuhkanmu sekarang. Sesama perempuan pasti lebih mengerti."
Ucap Namjoon di seberang telepon hingga kemudian mengakhiri panggilan.

Hana kemudian menghampiri Hyera yang tengah melamun tersebut.

"Yak! Hyera!"

"Oh?! Hah... kau mengagetkan ku saja!"

"Lagipula kenapa kau bengong begitu?"

"Ah tidak apa aku hanya stress sedikit dengan pekerjaanku."
Ucap Hyera bohong.

"Ayo makan siang bersama!"

"Ah.. aku tidak nafsu makan, kau duluan saja."

"Ish kau.. aku sudah membatalkan makan siang bersama Namjoon untukmu. Ayo cepat tidak ada penolakan."
Ucap Hana sambil menarik paksa tangan Hyera.

....

Mengobrol banyak dengan Hana membuat Hyera sedikit melupakan pikirannya tentang tadi pagi. Namun pertanyaan tentang kenapa Hyera melamun saja sedaritadi membuat Hana bingung dan penasaran.

"Hei, jika kau ada masalah ceritalah padaku atau pada kakakmu Namjoon. Dia pasti sangat khawatir padamu jika tau adiknya seperti ini."

Hyera berusaha mengalihkan suasana dengan tertawa dan tersenyum untuk Hana.

"Hahaha.. tidak ada. Kan aku sudah bilang hanya stress pekerjaan."

"Stress pekerjaan mana ada sampai serius begitu."
Ucap Hana.

Hyera kemudian teringat bahwa Hana kan dulunya bekerja di perusahaan Seokjin. Dia pasti tau siapa Park Yuri.
Dengan segenap ragu dan keberanian akhirnya Hyera mencoba bertanya.

"Hana? Aku ingin kau jujur denganku tentang sesuatu."

"Hm? Apa itu?"

"Apa kau tau Park Yuri?"

Hana yang terkejut akhirnya terdiam dan berhenti dengan makan nya yang lancar saja sedaritadi.

"Ada apa? Kau bertengkar dengan Seokjin depyonim gara-gara si Park Yuri itu?"

"Tidak. Aku hanya pernah dengar nama itu di sangkut pautkan dengan Seokjin."

Hana menghembuskan nafas kasar.
"Aku tak mau berbohong padamu. Tapi aku tak bisa katakan. Itu yang terbaik untukmu."

"Aku malah sangat merasa tidak baik jika kau tidak katakan. Aku perlu kau jujur Hana. Aku mohon padamu."

Melihat ekspresi Hyera yang nampak gusar membuat Hana merasa tak enak hati melihat Hyera yang terlihat berantakan. Ada benarnya juga jika dirinya tak katakan yang sebenarnya,Hyera pasti akan semakin buruk daripada ini.

"Baiklah aku akan jujur." Ucap Hana sambil berusaha menjelaskan dengan tenang dan berusaha meyakinkan Hyera bahwa semuanya akan baik-baik saja lantaran tak ingin Hyera semakin memikirkannya.
Lantas Hana kemudian melanjutkan,
"Iya aku tau Park Yuri, dia mantan tunangan Seokjin depyonim. Tapi katanya mereka sudah putus dan berpisah tanpa kontak dari 3 tahun lalu, katanya juga Park Yuri itu tidak ada di korea. Jadi tak mungkin sesuatu terjadi. Itu sudah lama sekali. Jangan berpikir yang tidak-tidak ya Hyera? Jangan sampai itu mengganggu pikiranmu, lagipula dia bukan siapa-siapa lagi untuk Seokjin depyonim. Kaulah kekasihnya sekarang sekaligus masa depannya. Jangan bertengkar hanya karena masalah ini."

My Sweet BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang